Sukses

Ukraina Dikepung Pasukan Rusia Usai Tumbangnya Kota Lysychansk

Liputan6.com, Kiev - Ukraina mengatakan pasukan Rusia sudah "secara paksa menduduki" sebuah kota kecil di selatan kota yang sangat penting, Lysychansk, di kawasan Luhansk timur pada Jumat.

Moskow, sementara itu, menyatakan pihaknya telah mengepung sekitar 2.000 tentara Ukraina di daerah tersebut.

Kejatuhan kota kecil itu, Hirske, beserta sejumlah daerah permukiman di sekitarnya membuat Lysychansk berada ujung tanduk penguasaan dari tiga sisi oleh pasukan Rusia yang merangsek maju.

Lysychansk adalah kota utama terakhir di Luhanks yang berada di bawah kendali Ukraina.

"Malangnya, mulai hari ini... seluruh distrik Hirske sudah diduduki," kata pemimpin Kota Hirske Oleksiy Babchenko melalui siaran televisi.

"Di sana terjadi sejumlah pertempuran kecil di daerah pinggiran, tapi musuh sudah masuk," lanjutnya sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Antara, Sabtu (25/5/2022).

"Ada bendera merah berkibar di kantor kota (di Hirske)," kata seorang juru bicara pemerintah regional kepada Reuters melalui telepon.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada Jumat bahwa pihaknya sudah mengepung hingga 2.000 tentara Ukraina, termasuk 80 petempur asing, di Hirske.

Reuters tidak dapat secara independen memastikan kebenaran laporan tersebut.

Juru bicara pemerintah regional menolak berkomentar soal pernyataan kemenhan Rusia itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rusia Klaim Mengendalikan Sekelompok Unit Ukraina

Dalam konferensi pers harian pada Jumat, kemenhan Rusia mengatakan pasukannya sudah "sepenuhnya mengendalikan" sekelompok unit Ukraina dekat Hirske dan Zolote.

Kemenhan mengatakan pasukannya sudah mengepung empat batalion Ukraina, satu kelompok artileri, dan sebuah "detasemen tentara asing bayaran."

Setengah dari Zolote saat ini berada di bawah kendali Rusia, kata kemenhan.

Kementerian tersebut menambahkan bahwa pihaknya melancarkan "serangan tanpa henti" ke arah pasukan Ukraina yang dikepung di Hirske.

Ukraina mengatakan pada Jumat pasukannya mundur dari kota kembar Lysychansk, Sievierodonetsk --yang sudah beberapa minggu terus dibombardir dan mengalami pertempuran di jalan.

"Pasukan kita harus ditarik dan mundur secara taktis karena pada dasarnya sudah tidak ada apa-apa yang harus dipertahankan di sana. Tidak ada kota yang tersisa di sana, dan kedua, kita tidak bisa membiarkan mereka terkepung," kata Oleksander Musiyenko, analis militer yang tinggal di Kiev.

 

3 dari 3 halaman

Jokowi Bakal Kunjungi Rusia 30 Juni 2022, Ini Misinya

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat bakal mengunjungi Ukraina dan Rusia. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan agenda tersebut dalam Press Briefing online pada Rabu 22 Juni 2022.

Dalam kesempatan itu, Menlu Retno mengatakan lawatan tersebut dilakukan usai kunjungan ke Jerman.

"Dari Jerman, Presiden Jokowi direncanakan akan mengunjungi Kiev, Ukraina dan Moskow, Rusia," ucap Menlu Retno tanpa memberikan kepastian tanggal kunjungan tersebut.

Sementara sebelumnya, media Rusia TASS telah lebih dulu menulis pemberitaan terkait rencana pertemuan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kota Moskow pada 30 Juni 2022 mendatang.

"Putin akan bertemu dengan presiden Indonesia di Moskow 30 Juni," kata sumber Kremlin seperti dikutip dari TASS tertanggal 14 Juni 2022.

Sumber itu menekankan bahwa lawatan Jokowi akan menjadi "kunjungan yang sangat penting".

"Ini akan menjadi kunjungan yang sangat penting. Kami sedang mempersiapkannya sekarang," kata sumber tersebut. "Presiden Joko Widodo dari Indonesia akan mengunjungi Moskow pada 30 Juni."

Indonesia adalah mitra penting, yang dengan Rusia telah mempertahankan hubungan politik dan ekonomi yang intensif, kata sumber Kremlin.

Tahun ini, Indonesia memegang jabatan presidensi G20 bergilir dan akan menjadi tuan rumah KTT G20, tambah sumber tersebut. Putin telah diundang untuk berpartisipasi. "Kami pasti akan pergi", tetapi dalam format apa yang akan diputuskan nanti. "KTT akan berlangsung pada 15-16 November, ada banyak waktu, kita lihat saja," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.