Sukses

Mobil Listrik NIO Jatuh dari Lantai Tiga, Dua Orang di Dalamnya Tewas

Produsen mobil listrik China, NIO mengatakan bahwa dua orang tewas ketika salah satu kendaraannya jatuh dari lantai tiga kantor pusatnya di Shanghai, China.

Liputan6.com, Shanghai - Produsen mobil listrik China, NIO mengatakan bahwa dua orang tewas ketika salah satu kendaraannya jatuh dari lantai tiga kantor pusatnya di Shanghai, China.

Satu anggota staf dan satu orang dari perusahaan mitra tewas dalam kecelakaan itu.

Insiden itu terjadi pada Rabu sekitar pukul 17.20 waktu setempat, kata perusahaan itu. Orang-orang yang meninggal berada di dalam kendaraan saat jatuh dari gedung.

Perusahaan NIO mengatakan pihaknya segera memulai penyelidikan atas insiden tersebut, bekerja sama dengan pejabat pemerintah.

Area lantai tiga tempat mobil jatuh telah dideskripsikan secara beragam sebagai ruang pamer, fasilitas pengujian, atau tempat parkir mobil.

"Perusahaan kami telah bekerja sama dengan departemen keamanan publik China untuk meluncurkan penyelidikan dan analisis penyebab kecelakaan. Berdasarkan analisis situasi di tempat kejadian, kami awalnya dapat mengkonfirmasi bahwa ini adalah kecelakaan (bukan disebabkan oleh kendaraan)," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari BBC, Jumat (24/6/2022).

"Kami merasa sangat sedih atas kecelakaan mobil ini dan ingin menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada rekan kerja dan partner kerja kami yang kehilangan nyawa. Sebuah tim telah dibentuk untuk membantu keluarga," tambah pihak perusahaan. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Picu Kritik Netizen

Pernyataan awal NIO di Weibo menarik lebih dari seribu komentar dalam waktu setengah jam, tetapi kemudian dihapus.

Kalimat terakhir dari pernyataan "tidak terkait dengan kendaraan itu sendiri" memicu banyak tanggapan marah dari pengguna media sosial.

Satu komentar berbunyi "itu menunjukkan darah dingin kapitalisme," sementara yang lain mengatakan "Kalimat terakhir sangat acuh tak acuh. Mereka [penguji] datang untuk menguji kendaraan, tetapi Anda mengatakan [kecelakaan] tidak ada hubungannya dengan kendaraan? "

Namun pengguna Weibo lainnya mengatakan, "Seharusnya biro keamanan publik mengonfirmasi apakah itu kecelakaan atau bukan."

Sejak saat itu, pembuat mobil telah memposting versi revisi dari pernyataan tersebut, yang masih mengacu pada kecelakaan itu sebagai kecelakaan tetapi sekarang "bukan disebabkan oleh kendaraan" dalam tanda kurung yang tampaknya tidak menekankan bagian kalimat itu. Semua komentar untuk posting baru sekarang "RIP".

 

3 dari 4 halaman

Perusahaan Penggerak Dalam Negeri China

NIO berada di garis depan penggerak dalam negeri China untuk mendominasi industri kendaraan listrik. Perusahaan ini telah bertaruh besar pada baterai yang dapat dipertukarkan di mobilnya sebagai cara untuk mengatasi kekhawatiran pelanggan tentang pengisian yang sering.

Perusahaan ini kadang-kadang disebut "pembunuh Tesla" China, mengacu pada persaingannya dengan pembuat mobil listrik multi-miliarder Elon Musk yang berbasis di AS yang memiliki pabrik manufaktur besar di Shanghai.

Produsen mobil listrik Tiongkok, NIO, berhasil mencetak angka penjualan terbaiknya hingga semester pertama 2021. Berdasarkan laporan perusahaan, jumlah penjualan mengalami peningkatan yang cukup pesat dengan mencatatkan 124,5 persen pada Juli 2021.

Dalam pengumuman secara resminya, penjualan yang dibukukan sepanjang Juli 2021 itu menjadi yang terbesar di antara enam bulan sebelumnya. Hal ini menjadi tonggak baru pencapaian baru produsen mobil listrik ini.

Dari data yang dirilis, NIO, selama Juli 2021 berhasil mengirimkan sebanyak 7.913 unit kendaraan ke konsumen. Jika diakumulasi keseluruhan, jumlah pengiriman unit ke konsumen yang dicatat NIO sepanjang Januari sampai Juli, menjadi yang terbesar dibandingkan periode 2020 lalu.

Sepanjang Juli 2021, pengiriman NIO berjumlah 49.887 unit. Berbeda dengan bulan sebelumnya, di mana pengiriman tersebut hanya sebatas 41.956 unit. Adapun model yang paling dicari oleh konsumen adalah SUV anadalan NIO ES6.

Jika diuraikan secara menyeluruh, sepanjang Juli 2021, SUV ES6 menjadi yang paling banyak dikirimkan ke konsumen dengan total 3.669 unit.

Sedangkan model keduanya, SUV Coupe EC6 dengan total pengiriman 2.560 unit. Sementara SUV ES8, berada di posisi ketiga dengan pengiriman terbanyak 1.702 unit.

4 dari 4 halaman

Mobil Listrik Cina NIO ET7 Resmi Meluncur, Jarak Tempuh Tembus 1.500 Km

Produsen otomotif China, NIO, membuat gebrakan dengan menghadirkan mobil listrik ET7 yang dipersiapkan untuk menantang Tesla. Mobil yang tampil futuristik ini resmi diperkenalkan pada akhir pekan lalu (9/1/2021) di China.

Melansir Carscoops, mobil listrik ini dibanderol dengan harga tidak sampai Rp 1 miliar dengan dua opsi yang bisa dipilih konsumen.

NIO ET7 ini bisa ditebus di negara asalnya dengan harga 378 ribu Yuan atau setara dengan Rp 875 jutaan. Harga tersebut memang lebih murah ketimbang paket lengkap yang ditawarkan dengan baterai. Untuk penjualan yang meliputi baterai, mobil ini dijual dengan harga Rp 975 jutaan.

Selain menawarkan dua pilihan harga untuk konsumennya, NIO ET7 juga dijual dengan pilihan baterai yang beragam kapasitasnya.

Konsumen bisa memilih kapasitas baterai mulai dari 70 kWh, 100 kWh dan 150 kWh. Untuk kapasitas 70 kWh, baterai ini mampu berjalan sampai 500 kilometer. Sedangkan kapasitas 100 kWh, mobil listrik ini mampu melakukan perjalanan sampai 1.000 kilometer, dan yang terakhir adalah 150 kWh yang mampu berjalan sampai 1.500 kilometer.

Bicara mengenai tenaga yang dihasilkan, berdasarkan informasi yang disajikan NIO ET7 mampu menghasilkan tenaga sebesar 644 Tk dan torsi sebesar 850 Nm. Berbekal tenaga tersebut, untuk berakselerasi dari posisi diam sampai 100 kpj, mobil ini membutuhkan 3,9 detik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.