Sukses

Chile Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet Monkeypox

Kementerian Kesehatan pada Jumat (17/6) mengkonfirmasi kasus cacar monyet pertama di Chile pada seorang dewasa muda yang pernah ke Eropa.

Liputan6.com, Santiago - Kementerian Kesehatan pada Jumat (17/6) mengkonfirmasi kasus cacar monyet pertama di Chile pada seorang dewasa muda yang pernah ke Eropa.

Pasien, penduduk wilayah Metropolitan Chile, datang dengan ruam vesikular tiba-tiba disertai pembengkakan kelenjar getah bening, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Pasien dalam keadaan sehat dan tanpa komplikasi, tambahnya, demikian dikutip dari laman Xinhua, Sabtu (18/6/2022).

Pejabat kesehatan merekomendasikan "orang-orang yang telah bepergian ke luar negeri dan telah melakukan kontak kulit-ke-kulit, termasuk hubungan seksual."

"Dan tiba-tiba mengalami lesi kulit yang tidak dapat dijelaskan, dengan satu atau lebih gejala seperti demam, pembengkakan kelenjar, nyeri otot atau punggung dan kelemahan," harus berkonsultasi dengan dokter.

"Cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit virus zoonosis" yang disebabkan oleh virus yang ditularkan dari hewan ke manusia."

"Ini termasuk dalam keluarga yang sama dengan virus cacar yang diberantas pada tahun 1980 dan menghasilkan gejala yang sama, tetapi tidak terlalu parah," menurut kementerian tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kasus Cacar Monyet di Inggris Tembus Angka 500

Jumlah kasus cacar monyet atao monkeypox di Inggris melebihi 500 kasus pada Rabu, menurut angka resmi terbaru.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan pihaknya mendeteksi 52 kasus cacar monyet tambahan di Inggris, satu di Skotlandia dan satu di Wales, meningkatkan jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Inggris menjadi 524 pada Selasa.

Dilansir laman Xinhua, Kamis (16/6/2022), ada 504 kasus yang dikonfirmasi di Inggris, 13 di Skotlandia, dua di Irlandia Utara dan lima di Wales, kata UKHSA.

"Siapa pun bisa terkena cacar monyet, terutama jika Anda pernah melakukan kontak dekat, termasuk kontak seksual, dengan individu yang memiliki gejala. Saat ini kebanyakan kasus terjadi pada pria gay, biseksual atau berhubungan seks dengan pria," kata UKHSA.

David Heymann, profesor epidemiologi penyakit menular di London School of Hygiene and Tropical Medicine, mengatakan: "Penting untuk tidak langsung mengambil kesimpulan atau menstigmatisasi kelompok atau individu tertentu."

"Meskipun risiko keseluruhan tampaknya kecil, semua orang harus tetap waspada karena badan kesehatan masyarakat bekerja untuk mengatasi wabah ini karena cacar monyet berpotensi mempengaruhi siapa saja yang terpapar dengan kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi," kata Heymann.

3 dari 4 halaman

WHO Ubah Nama Cacar Monyet

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan secara resmi mengganti nama penyakit cacar monyet atau "monkeypox", di tengah kekhawatiran munculnya stigma dan tindakan rasisme karena nama virus tersebut.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan pada Selasa 14 Juni 2022 pagi bahwa organisasi tersebut "sedang bekerja sama dengan mitra dan pakar dari seluruh dunia mengenai penggantian nama virus cacar monyet dan organisme penyebab virus tersebut".

Tedros mengatakan WHO akan mengumumkan nama baru dari cacar monyet secepat mungkin.

Keputusan WHO tersebut muncul kurang dari seminggu setelah 30 ilmuwan internasional menulis laporan mengenai "segera perlunya" untuk "menggunakan nama yang tidak bersifat diskriminatif dan tidak memberikan stigma berkenaan dengan virus cacar monyet."

4 dari 4 halaman

Jenis Virus Cacar Monyet

WHO menyebut adanya dua jenis virus yang disebut sebagai "clade" atau klad cacar monyet di situs mereka, satu dari Afrika Barat, dan lainnya dari Cekungan Kongo (Afrika Tengah).

Namun menurut para ilmuwan dari Afrika dan dari bagian dunia lain tersebut, pemberian nama penyakit menular berdasarkan di mana penyakit tersebut pertama kali terdeteksi adalah hal yang tidak akurat.

Dalam usulannya, para ilmuwan meminta adanya klasifikasi cacar monyet yang sejalan dengan penamaan penyakit menular dengan cara "yang bisa memberikan dampak negatif seminimal mungkin terhadap bangsa, kawasan geografi, ekonomi dan orang dan juga mempertimbangkan evolusi dan penyebaran virus".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.