Sukses

Kasus COVID-19 di Taiwan Diperkirakan Melandai Mulai Jumat 10 Juni

Kasus COVID-19 di Taiwan bisa melandai pada Jumat 10 Juni 2022.

Liputan6.com, Taipei - Otoritas kesehatan Taiwan memprediksi bahwa laju COVID-19 setempat akan melandai pada Jumat (10/6/2022). Angka penularan di Taiwan disebut telah menurun secara signifikan.

Kepala Central Epidemic Command Center (CECC) di Taiwan, Chen Shih-chung, menjelaskan bahwa sudah ada berbagai simulai terkait laju perkembangan virus. Ia berkata ada kesempatan situasi berubah pada 10 Juni 2022, demikian laporan Taiwan News, dikutip Kamis (9/6/2022).

Infeksi di distrik Taipei dan distrik utara mencapai masing-masing 14 persen dan 12 persen. Namun karena jumlah kasus di dua distrik itu telah berkurang, maka kasus nasional juga ikut turun.

Namun, data Taiwan Centers for Disease Control menunjukkan ada 80 ribu kasus baru pada Rabu (8/6). Totalnya, ada 2,6 juta konfirmasi 2,6 juta kasus COVID-19 di Taiwan selama pandemi, dan 3.373 orang meninggal.

Ada juga dampak dari Festival Perahu Naga yang baru-baru ini berlangsung di Tiongkok. Otoritas kesehatan Taiwan harus memantau dampak festival itu terhadap penyebaran virus corona.

Sementara, wilayah Shanghai di China Daratan telah melonggarkan lockdown COVID-19. Aktivitas bisnis dan pekerjaan di kota metropolitan itu mulai pulih.

Secara global, berikut 10 negara dengan kasus COVID-19 tertinggi menurut data terkini Johns Hopkins University: 

1. Amerika Serikat: 2,9 juta kasus baru

2. Taiwan: 2 juta kasus

3. Australia: 1,1 juta kasus

4. Jerman: 1 juta kasus

5. Jepang: 791 ribu kasus

6. Portugal: 689 ribu kasus

7. Brasil: 671 ribu kaus

8. Italia: 670 ribu kasus

9. Prancis: 640 ribu kasus

10. Korea Selatan: 377 ribu kasus

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sistem Asuransi Kesehatan Nasional Selamatkan Warga Taiwan dari COVID-19

Sebelumnya dilaporkan, sistem Asuransi Kesehatan Nasional (NHI) Taiwan, yang diluncurkan pada 1995, telah memainkan peran penting dalam memerangi pandemi. Sistem NHI menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif dan berkualitas tinggi, mencapai cakupan universal (99,9 persen). 

Sistem perawatan kesehatan dan NHI Taiwan yang kuat telah melindungi masyarakat dan memastikan stabilitas sosial selama pandemi COVID-19. Selain itu, database NHI yang komprehensif dan sistem informasi terkini lainnya sangat penting dalam memastikan keberhasilan penerapan teknologi digital untuk pencegahan penyakit.

Sistem perawatan kesehatan Taiwan menduduki peringkat kedua di dunia pada 2021 oleh CEOWorld. Pada tahap awal pandemi COVID-19 pada Februari 2020, demi mengurangi risiko penularan masyarakat, pemerintah menerapkan Sistem Karantina Masuk dengan mengintegrasikan database NHI, imigrasi, dan bea cukai untuk memungkinkan analisis big data.

Data diperkenalkan ke Sistem Pelacakan Pagar Digital, yang menggunakan sistem penentuan posisi pada ponsel untuk memantau keberadaan orang-orang yang dikarantina atau diisolasi di rumah.

Untuk memastikan bahwa semua penduduk mendapatkan masker media dan dapat menikmati akses yang adil karena permintaan yang meningkat, warga diharuskan menggunakan kartu NHI mereka untuk membeli masker di bawah Sistem Distribusi Masker Berbasis Nama, membantu mencegah ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan.

3 dari 4 halaman

Vaksinasi dan Sertifikat Digital

Untuk mendigitalkan layanan perawatan kesehatan, Aplikasi NHI Express diluncurkan. Aplikasi ini menawarkan fitur seperti janji vaksinasi, data kesehatan pribadi, catatan medis, catatan vaksinasi COVID-19, dan hasil tes.

Taiwan bergabung dengan program Sertifikat COVID Digital UE pada akhir tahun 2021, dan mengizinkan warganya untuk mengajukan sertifikat vaksinasi digital dan sertifikat tes. Warga Taiwan dapat memasuki 64 negara, termasuk negara anggota UE, dengan menggunakan sertifikat tersebut.

Taiwan telah membangun infrastruktur informasi kesehatan sejak 2010, seperti sistem pertukaran rekam medis elektronik (EMR). Sejak Mei 2021, Taiwan telah memperluas layanan telemedicine di institusi kesehatan dan memasukkan layanan tersebut ke dalam cakupan NHI sebagai cara untuk mengurangi risiko infeksi cluster di institusi tersebut.

Dengan menggunakan sistem NHI MediCloud dan EMR, telemedicine tanpa kontak memungkinkan tenaga medis mendapatkan catatan medis pasien dan menawarkan layanan yang tepat dan komprehensif kepada masyarakat di daerah yang sangat terpencil.

4 dari 4 halaman

Model Taiwan Baru

Taiwan mampu menangani pandemi sambil membuat orang menjalani kehidupan normal dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang positif melalui penggunaan teknologi yang tepat, transparansi informasi, kontrol perbatasan yang ketat, dan penyaringan yang akurat serta investigasi kasus.

Namun, dengan penyebaran varian Omicron ke seluruh dunia sejak akhir tahun 2021, penularan komunitas juga mulai meningkat di Taiwan. Varian ini tampaknya jauh lebih menular tetapi hanya menyebabkan gejala ringan atau tanpa gejala.

Penerapan untuk memblokir penularan setiap kasus akan menjadi upaya sia-sia yang akan sangat mempengaruhi mata pencaharian masyarakat.

Oleh karena itu, pemerintah Taiwan telah memilih untuk menghilangkan kasus berat, mengelola kasus ringan, meminimalkan dampak keseluruhan, serta merawat kasus sedang dan berat sejak April 2022.

Model Taiwan baru ini berupaya memungkinkan orang menjalani kehidupan normal sementara tindakan pencegahan epidemi aktif tetap dilakukan.

Selama perawatan di rumah, orang dapat mengakses konsultasi medis darurat melalui aplikasi seluler. Jaringan apoteker dan apotek komunitas telah disatukan untuk memberikan konsultasi dan memberikan obat-obatan. Hingga akhir April 2022, sekitar 80 persen masyarakat di Taiwan telah menerima vaksin dosis utama COVID-19, sementara 60 persen telah menerima dosis booster.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.