Sukses

1 Juni 1970: Perdana Menteri Inggris Harold Wilson Dilempar Telur

Telur mentah, yang dilempar dari jarak dekat pada 1 Juni 1970, mengenai dahi Perdana Menteri Inggris kala itu, Harold Wilson, dan memantul ke jaketnya hingga pecah.

Liputan6.com, London - Sejarah mencatat hari ini sebagai momen Perdana Menteri atau PM Inggris, Harold Wilson, jadi target serangan telur yang dilemparkan oleh seorang demonstran Konservatif Muda.

Telur mentah, yang dilempar dari jarak dekat pada 1 Juni 1970, mengenai dahinya dan memantul ke jaketnya hingga pecah.

Mengutip BBC on This Day, telur yang menarget PM Inggris kala itu diketahui telah dilemparkan oleh pendukung Tory Richard Ware. Dia menunggu hampir satu jam untuk membuat protesnya, di luar Wealdstone Labor Hall di barat laut London, atas pembatalan tur kriket Springboks Afrika Selatan.

Tur itu dibatalkan atas perintah Menteri Dalam Negeri James Callaghan setelah dia menimbulkan kekhawatiran akan demonstrasi massal menentang apartheid. Selama tur rugby 1969, pertandingan sering diinterupsi oleh pengunjuk rasa.

Pemimpin Partai Buruh Inggris mengabaikan insiden itu sebagai tanda bahwa biaya hidup tidak setinggi yang disarankan para Toris jika orang mampu membuang telur mentah.

Telur Harus Cukup Murah untuk Dibuang

Ekonomi menjadi salah satu isu sentral kampanye pemilu pada masa itu.

Sebelumnya pada hari itu, Wilson telah menghadapi ejekan dari sekitar 500 orang yang berkumpul untuk menyambut kedatangannya di daerah pemilihan Holborn dan St Pancras South di London utara.

Seorang wanita berteriak: "Dia bahkan mengenakan pajak pada telur semut untuk ikan mas."

Pria lain membalas: "Ikan mas adalah kemewahan."

Ketika Wilson kemudian terkena telur, dia menyindir: "Jika mereka berjuang untuk biaya hidup di Harrow, jelas telur harus cukup murah untuk dibuang.

"Jika Tories masuk, dalam lima tahun tidak ada yang mampu membeli telur."

Meskipun pemerintahannya telah dirundung krisis ekonomi, yang berpuncak pada devaluasi sterling tiga tahun lalu, ada tanda-tanda pemulihan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2 Kandidat Utama

Kanselir Roy Jenkins memperkenalkan serangkaian pajak tidak langsung pada tahun 1968 dan pagu kenaikan gaji sebesar 3,5% yang telah membantu meningkatkan perekonomian sejauh Wilson merasa aman untuk mengadakan pemilihan pada 18 Juni.

Jajak pendapat semuanya telah memprediksi kemenangan mudah bagi Partai Buruh dan Wilson.

Kampanye telah terfokus kuat pada dua pemimpin partai utama, Wilson dan Konservatif Edward Heath.

Meskipun Wilson telah mengembangkan reputasi untuk satu baris di konferensi pers harian, Heath yang mendapatkan hasil lebih baik dari dia kali ini.

Ditanya tentang insiden telur, Heath menjawab: "Ini adalah pertemuan rahasia dalam tur rahasia yang tidak boleh diketahui siapa pun. Ini berarti bahwa pria - dan mungkin wanita - berjalan di jalan dengan telur di saku mereka, hanya kebetulan."

3 dari 4 halaman

Bom Tepung

Empat hari setelah insiden telur, istri Harold Wilson terkena bom tepung saat pasangan itu menunggu mobil perdana menteri setelah kunjungan ke Partai Buruh setempat di Battersea, London selatan.

Ditanya setelah itu apakah dia merasa polisi harus diberi kekuatan yang lebih besar untuk menangani demonstran yang kejam, Wilson mengatakan kebebasan adalah bagian dari demokrasi dan penghormatan terhadap hak orang lain.

Dia kemudian kalah dalam pemilihan dari Partai Konservatif - setelah apa yang umumnya dianggap sebagai kampanye yang sangat kurang menarik.

Partai Tories meraih 330 kursi, dengan Partai Buruh 288 kursi dan Partai Liberal hanya memenangkan enam kursi. Nasionalis Skotlandia juga memperoleh anggota parlemen Westminster pertama mereka.

Ini adalah pemilihan pertama di mana anak-anak berusia 18 tahun berhak memilih - tetapi jumlah pemilih turun dari tahun-tahun sebelumnya menjadi 72%, terendah sejak 1935.

4 dari 4 halaman

Insiden Pelemparan Telur Lainnya

Ketika menjadi Menteri Ekonomi Prancis, Emmanuel Macron pernah dilempari telur. Insiden pada Juni 2016 itu terjadi ketika ia mengunjungi kantor pos di dekat Paris.

Mengutip Politico dari laporan Le Parisien, Macron sedang mengunjungi kantor di Montreuil, timur Paris, ketika dia berhadapan langsung dengan sekelompok pekerja dan anggota Partai Komunis yang marah atas upaya pemerintahnya untuk mereformasi undang-undang perburuhan. Para pengunjuk rasa lalu melemparkan telur ke Macron dan satu telur mengenainya di sisi kepala saat dia memasuki gedung.

Roger Karoutchi, dari partai Républicains kanan-tengah, menulis dalam sebuah tweet bahwa insiden itu seharusnya tidak terjadi.

“Saya tidak mendukung Macron … Tetapi ketidakhadiran wali kota di Montreuil untuk kunjungannya dan pelemparan telur pada saat kedatangannya? Inikah semangat Republik?” Karoutchi menulisnya di Twitter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.