Sukses

Bukan Pertama Kali Diserang, Lukisan Mona Lisa Juga Pernah Dilempar Batu pada 1956

Pada tahun 2005, lukisan Mona Lisa ditempatkan dalam wadah yang diperkuat dan juga mampu mengontrol suhu dan kelembaban.

Liputan6.com, Paris - Sebelum insiden pelemparan kue, lukisan Mona Lisa juga pernah berada dalam masalah saat seorang pria Bolivia melemparkan batu ke lukisan itu pada Desember 1956, merusak siku kirinya.

Pada tahun 2005, lukisan ini ditempatkan dalam wadah yang diperkuat dan juga mampu mengontrol suhu dan kelembaban.

Pada tahun 2009, seorang wanita Rusia yang dalam kondisi marah karena tidak bisa mendapatkan kewarganegaraan Prancis melemparkan cangkir teh kosong ke lukisan itu, yang sedikit menggores kasingnya.

Louvre adalah museum terbesar di dunia, menampung ratusan ribu karya yang menarik sekitar 10 juta pengunjung setahun sebelum pandemi COVID-19.

Pelaku Pelemparan Kue Menyamar Jadi Nenek Berkursi Roda

Video viral yang diposting di media sosial menunjukkan seorang pria dengan wig dan lipstik yang tiba di kursi roda.

Pria yang belum diketahui identitasnya itu juga terlihat melempar bunga mawar di galeri museum.

Ia adalah pelaku penyerangan lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci yang sangat terkenal, demikian dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa (31/5/2022).

Menyamar sebagai wanita tua, dia kemudian melompat keluar dari kursi roda sebelum menerjang kaca antipeluru.

Lantaran tak bisa menjalankan aksinya, pelaku mengolesi kue di permukaan kaca tersebut dalam aksi publisitas terkait lingkungan.

Serangan kue meninggalkan noda krim putih yang mencolok tetapi karya terkenal Leonardo da Vinci tidak rusak.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pelaku Ditahan

Kantor kejaksaan Paris mengatakan pada Senin (30/5) bahwa pria berusia 36 tahun telah ditahan setelah insiden dan dikirim ke unit psikiatri polisi.

Investigasi telah dibuka untuk kerusakan artefak tersebut.

"Mungkin ini hanya gila bagi saya," kata salah satu orang yang memposting video setelah insiden itu, menunjukkan seorang anggota staf museum sedang membersihkan kaca.

“Dia kemudian mulai mengolesi kue di kaca, dan melempar mawar ke mana-mana sebelum ditangani oleh keamanan.”

Pejabat di Museum Louvre di Paris menolak berkomentar pada tentang apa yang telah terjadi.

Video lain yang diposting di Twitter menunjukkan anggota staf yang sama selesai membersihkan panel sementara yang lain memindahkan kursi roda dari depan mahakarya Da Vinci.

"Pikirkan Bumi, orang-orang menghancurkan Bumi," kata pria itu dalam bahasa Prancis.

Di video juga menunjukkan dia dibawa pergi oleh petugas keamanan dari galeri Paris.

"Pikirkan tentang itu. Para seniman memberi tahu Anda: pikirkan tentang Bumi. Itu sebabnya saya melakukan ini.”

Mahakarya Renaissance abad ke-16 telah diincar sebelumnya. Lukisan itu dicuri pada tahun 1911 oleh seorang karyawan museum, sebuah peristiwa yang meningkatkan ketenaran internasionalnya.

3 dari 4 halaman

Pesan Melindungi Bumi

Pejabat di Museum Louvre di Paris menolak berkomentar pada tentang apa yang telah terjadi.

Video lain yang diposting di Twitter menunjukkan anggota staf yang sama selesai membersihkan panel sementara yang lain memindahkan kursi roda dari depan mahakarya Da Vinci.

"Pikirkan Bumi, orang-orang menghancurkan Bumi," kata pria itu dalam bahasa Prancis.

Di video juga menunjukkan dia dibawa pergi oleh petugas keamanan dari galeri Paris.

"Pikirkan tentang itu. Para seniman memberi tahu Anda: pikirkan tentang Bumi. Itu sebabnya saya melakukan ini.”

Mahakarya Renaissance abad ke-16 telah diincar sebelumnya. Lukisan itu dicuri pada tahun 1911 oleh seorang karyawan museum, sebuah peristiwa yang meningkatkan ketenaran internasionalnya.

4 dari 4 halaman

Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Dilindungi Kaca Antipeluru

Mona Lisa telah berada di balik kaca pengaman sejak awal 1950-an, ketika rusak oleh seorang pengunjung yang menuangkan asam di atasnya. Sejak itu, ada beberapa upaya percobaan perusakan lukisan yang gagal dilakukan.

Vincent Delieuvin, kurator seni Italia abad ke-16 di museum itu mengungkapkan bahwa teknologi kaca yang digunakan telah ditingkatkan secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Adapun kaca anti-peluru berusia 15 tahun dari lukisan itu tak lagi memberikan pengalaman mengamati lukisan sebaik mungkin.

"Hari ini, Mona Lisa ada di balik kaca yang sangat transparan, yang benar-benar memberi kesan sangat dekat dengan lukisan itu," kata Delieuvin pada 9 Oktober 2019.

Pada 24 Oktober 2019, Louvre akan membuka pameran yang merayakan karya-karya Leonardo da Vinci. Ini sekaligus untuk menandai peringatan 500 tahun kematiannya.

Pameran ini akan menampilkan hampir 120 karya, termasuk lukisan, gambar, patung, dan manuskrip dari lembaga-lembaga Eropa dan Amerika, tapi Mona Lisa akan tetap berada di kamar khusus di sayap Denon Louvre.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.