Sukses

Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Khalifa bin Zayed Meninggal Dunia

Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan meninggalnya presiden mereka Sheikh Khalifa bin Zayed. Ia meninggal dalam usia 73 tahun.

Liputan6.com, Abu Dhabi - Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan meninggalnya presiden mereka Sheikh Khalifa bin Zayed. Ia meninggal dalam usia 73 tahun. Meninggalnya Sheikh Khalifa diumumkan oleh Kementerian Urusan Kepresidenan Uni Emirat Arab.

"Kementerian Urusan Kepresidenan  berduka dengan rakyat UEA, negara Arab dan Islam, dan dunia karena mangkatnya Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA," tulis pernyataan kementerian, dikutip Khaleej Times, Jumat (13/5/2022).

Sheikh Khalifa adalah anak pertama dari Sheikh Zayed, presiden pertama UEA. Sheikh Khalifah menjabat sebagai presiden dan Penguasa Abu Dhabi sejak 2004.

Ia merupakan saudara tiri dari Pangeran Mohamed bin Zayan (MbZ). Pangeran MbZ diangap sebagai pemimpin de facto Abu Dhabi sejak kakaknya kena stroke pada 2014.

Pencapaian Sheikh Khalifa yang disorot adalah di bidang ekonomi. Ia berupaya melakukan diversifikasi dari sektor minyak dan gas.Selama 40 hari ke depan, Uni Emirat Arab akan beeduka nasional. Bendera akan dikibarkan setengah tiang.

Pada periode berduka, sektor pemerintah dan dunia usaha dengan menyetop layanan selama 3 hari. Negara tetangga Oman dan Bahrain juga masuk periode duka selama 3 hari atas meninggalnya Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Indonesia dan UEA Kerja Sama Buka Peluang Pasar Halal Dunia

Indonesia dan Uni Emirat Arab disebut akan menandatangani kesepakatan kerja sama untuk pengembangan ekonomi halal. Ini sejalan dengan target Indonesia bisa menjadi pusat produsen barang halal dunia pada 2024 mendatang.

Direktur Pengembangan Ekspor Kemendag Miftah Farid menyebut akhir Maret 2022 ini, Indonesia dan UEA akan meneken kerja sama terkait ekonomi komprehensif. Ini termasuk juga dengan perluasan pasar halal dari produk Indonesia.

“Akhir bulan ini kita akan tandatangani tentang ekonomi komprehensif dengan Uni Emirat Arab, ini berkaitan bagaimana kita bisa membuka akses produk halal di negara tersebut,” katanya dalam Muhadatsah ke-8 Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah, Sabtu (12/3/2022).

Diketahui, guna mengejar target indonesia jadi pusat industri halal dunia, adalah dengan memperluas jangkauan produk halal dalam negeri. Ini juga jadi perhatian Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di sektor promosi produk ke pasar dunia.

“Mudah-mudahan akses pasarnya bisa membuka pasar sekelilingnya (UEA), kita tahu Uni Emirat Arab adalah hub untuk pasar negeri syam dan negara lainnya,” kata Miftah.

Ia pun mengamini, saat ini Indonesia masih menjadi konsumen dari produk-produk halal dunia. Sementara itu, pemasok pasar halal dunia masih dipegang oleh Brazil dan Amerika Serikat.

3 dari 3 halaman

Kemenag Buka Seleksi Imam Masjid UEA

Kementerian Agama (Kemenag) kembali membuka seleksi imam masjid asal Indonesia untuk ditempatkan di Uni Emirat Arab (UEA). Pendaftaran seleksi imam masjid ini akan dibuka mulai 25 April hingga 7 Mei 2022.

"Kemenag kembali membuka seleksi imam masjid untuk ditugaskan di Uni Emirat Arab. Pendaftaran dibuka dari 25 April hingga 7 Mei 2022. Kita akan menjaring lebih banyak calon imam dari seluruh Indonesia," kata Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin dikutip dari siaran persnya, Sabtu (23/4/2022).

Dia menyampaikan, pada 2021 telah lolos seleksi 50 imam, dan 30 orang di antaranya telah diberangkatkan untuk bertugas di UEA. Sedangkan 20 imam berikutnya akan diberangkatkan setelah Idul Fitri 1443 H. Mereka mendapat penempatan di beberapa negara bagian UEA.

"Tahun 2022 ini ditargetkan akan terseleksi 150 orang imam untuk ditugaskan menjadi duta Indonesia sebagai imam di masjid-masjid di UEA," katanya.

Kamaruddin menjelaskan pengiriman imam masjid ke Uni Emirat Arab merupakan bagian strategis dari kerja sama bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Uni Emirat Arab. Para imam masjid juga menjadi duta Indonesia di sana.

"Program ini ikut berkontribusi pada peningkatan kerja sama bilateral kedua negara, termasuk meningkatkan citra Indonesia di mata masyarakat UEA," ujar Kamaruddin.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib menambahkan, imam masjid asal Indonesia diminati lantaran berpaham ahlus sunnah wal jamaah. Hal ini menjadi nilai tambah, selain kemampuan dalam membaca Al-Qur'an.

"Indonesia ini memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia. Indonesia memiliki banyak lembaga pendidikan Islam. Umat Islamnya moderat, berperilaku mulia, pahamnya ahlus sunnah wal jamaah dan cara pikirnya wasatiah (moderat)," tutur Adib.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.