Sukses

Bill Gates Positif COVID-19 dengan Gejala Ringan, Putuskan Isolasi Mandiri hingga Sehat

Pada Selasa 10 Mei 2022 salah seorang pendiri Microsoft, Bill Gates positif COVID-19.

Liputan6.com, Washington D.C - Pada Selasa 10 Mei 2022 salah seorang pendiri Microsoft, Bill Gates positif COVID-19. Ia mengatakan dirinya telah terinfeksi dan mengalami gejala ringan.

Lewat Twitter, Bill Gates yang merupakan miliarder dermawan itu mengatakan akan mengisolasi diri hingga kembali sehat.

 "Saya beruntung telah divaksinasi dan mendapat booster serta memiliki akses tes dan layanan medis yang hebat," tulis Gates seperti diberitakan VOA Indonesia, Rabu (11/5/2022).

Bill and Melinda Gates Foundation yang berbasis di Seattle adalah yayasan swasta paling berpengaruh di dunia dengan dana abadi sekitar $65 miliar.

Bill Gates telah menjadi pendukung vokal untuk langkah-langkah penanganan pandemi Virus Corona COVID-19, khususnya akses pada vaksin dan obat-obatan untuk negara-negara miskin.

Gates Foundation pada Oktober 2021 mengatakan akan menghabiskan $120 juta untuk meningkatkan akses ke versi generik pil antivirus COVID-19 perusahaan Merck untuk negara-negara berpenghasilan rendah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bill Gates Sebut Pandemi COVID-19 Terburuk Belum Terjadi, Berisiko Hasilkan Varian Lain

Bill Gates memperingatkan bahwa lebih banyak investasi akan diperlukan untuk mencegah terjadinya pandemi di masa depan. Ia mengatakan kemungkinan pandemi terburuk ini belum terjadi.

"Tampak liar bagi saya bahwa kita bisa gagal melihat tragedi ini dan tidak, atas nama warga dunia, melakukan investasi ini,” kata Bill Gates kepada Financial Times seperti juga dikutip dari The Hill, Selasa (3/5/2022).

Gates juga khawatir tentang masa depan pandemi COVID-19, meskipun pembatasan dilonggarkan di seluruh dunia.

"Pendanaan [Organisasi Kesehatan Dunia] saat ini sama sekali tidak serius tentang pandemi," katanya. "Kami masih berisiko pandemi ini menghasilkan varian yang akan lebih menular dan bahkan lebih fatal."

"Itu tidak mungkin, saya tidak ingin menjadi suara malapetaka dan kesuraman, tetapi risikonya jauh di atas 5 persen bahwa pandemi ini, kita bahkan belum melihat yang terburuk," tambahnya.

Gates telah mengusulkan tanggapan epidemi global dan inisiatif mobilisasi, yang katanya harus dijalankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

"Jumlah uang yang terlibat sangat kecil dibandingkan dengan manfaatnya dan itu akan menjadi ujian: dapatkah institusi global mengambil tanggung jawab baru dengan cara yang sangat baik, bahkan dalam periode waktu di mana [hubungan] AS-China sulit, AS-Rusia sangat sulit?” Gates juga bertanya.

3 dari 4 halaman

Pada 2015, Bill Gates Sebut Dunia Tak Siap Hadapi Pandemi

Gates pertama kali memperingatkan bahwa dunia tidak siap menghadapi pandemi pada tahun 2015, jauh sebelum wabah COVID-19.

Sejak awal pandemi, AS telah mengalami lebih dari 80 juta infeksi COVID-19 dan lebih dari 993.000 kematian, menurut Pusat Sumber Daya Virus Corona Johns Hopkins.

Sementara tingkat kasus turun dari tertinggi yang terlihat pada puncak lonjakan Omicron, beberapa ahli telah menggemakan sentimen Gates dan memperingatkan peningkatan infeksi lainnya.

Deborah Birx, anggota terkemuka gugus tugas virus corona Gedung Putih administrasi Trump, mengatakan pada hari Minggu bahwa AS harus "bersiap sekarang untuk potensi lonjakan di musim panas ini di seluruh Amerika Serikat bagian selatan," mengutip angka-angka di Afrika Selatan yang dia katakan memprediksi apa yang bisa terjadi di AS. 

4 dari 4 halaman

Bill Gates Perkirakan Usai Gelombang Omicron, COVID-19 Bakal Seperti Flu Musiman

Salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates, kembali mengutarakan analisisnya soal Covid-19. Salah satunya kapan pandemi akan mereda dan soal varian Omicron.

Hal ini Bill Gates ungkapkan lewat sesi tanya jawab di Twitter bersama Devi Sridhar, Direktur Global Health Governance dan profesor di University of Edinburgh Medical School, Skotlandia.

Gates sendiri bukan dokter atau ilmuwan. Meski begitu, dia dan yayasannya, Bill & Melinda Gates Foundation, menghabiskan miliaran dolar untuk memboyong vaksin ke negara berkembang, termasuk untuk Covid-19.

Mengutip CNET, Senin (17/1/2022), dalam sesi tanya jawab tersebut, Sridhar melempar pertanyaan kepada Gates tentang bagaimana dan kapan pandemi akan berakhir.

"Ketika negara-negara mengalami gelombang Omicron, sistem kesehatan mereka akan ditantang," kata Gates.

"Sebagian besar kasus yang parah adalah orang yang tidak divaksinasi," imbuhnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.