Sukses

Bertemu Menlu Retno, Dubes AS untuk PBB Puji Presidensi G20 Indonesia

Berikut ini rangkuman pertemuan Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.

Liputan6.com, New York - Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Linda Thomas-Greenfield bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi. Pertemuan keduanya berlangsung pada  6 Mei 2022 di New York, Amerika Serikat (AS).

Dalam pertemuan tersebut, Dubes Thomas-Greenfield memuji presidensi G20 Indonesia. Selain itu, kedua pejabat membahas beragam isu yang menjadi perhatian bersama.

"Termasuk dampak perang Rusia terhadap Ukraina; perlunya tindakan bersama untuk mengatasi ketahanan pangan global; dan pentingnya menjaga integritas institusi multilateral yang kita ikut bangun bersama," demikian menurut keterangan dari Juru Bicara Misi Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Olivia Dalton dalam pernyataan tertulis yang dibagikan melalui Kedubes AS di Jakarta, Senin (9/5/2022).

"Mereka sepakat akan kebutuhan mendesak untuk mengimplementasikan Lima Poin Konsensus ASEAN terkait situasi di Birma, serta untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan secara tidak memihak kepada siapa saja di sana yang membutuhkan," papar Olivia Dalton.

Isu perempuan di Afghanistan tak ketinggalan dalam pembahasan kedua antara Dubes Linda Thomas-Greenfield dan Menlu Retno Marsudi.

"Dan untuk menegakkan hak-hak perempuan dan anak perempuan di Afghanistan, juga agar Taliban mengizinkan anak perempuan di Afghanistan kembali ke sekolah menengah di seluruh negeri sesegera mungkin," tegas Olivia Dalton.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertemuan Sebelumnya Menlu Retno

Kedutaan Besar Rusia di Jakarta membagikan foto yang menunjukkan kebersamaan Menlu RI Retno Marsudi dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Tunxi, Tiongkok.

Pertemuan antara keduanya dilakukan di sela-sela pertemuan negara tetangga Afghanistan. 

"Menlu Rusia Sergei #Lavrov melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu RI Retno Marsudi di Tunxi, Tiongkok," demikian dikutip dari pernyataan Kedutaan Rusia, Rabu (30/3/2022).

Menlu Retno saat ini berada di Tunxi atas undangan dari Tiongkok.

Pertemuan di Tunxi yang dihadiri oleh kedua Menlu tersebut merupakan acara yang membahas negara tetangga Afghanistan, termasuk Rusia. 

Dalam kesempatan sebelumnya, Menlu Retno menyatakan ketegasan Indonesia bahwa prioritas utama adalah menciptakan Afghanistan yang aman, damai dan sejahtera bagi rakyatnya. 

Sebelumnya, Menlu Retno tidak mengatakan akan menemui Menlu Rusia di sela-sela kegiatan tersebut. 

Namun, Rusia memang dijadwalkan hadir dalam agenda yang sama. 

 

3 dari 3 halaman

Bertemu di Paris, Menlu RI - Menlu Prancis Bahas Kerja Sama Energi hingga G20

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga bertemu dengan Menlu Prancis, Jean Yves Le Drian. Pertemuan dilangsungkan pada 20 April 2022 di Paris.

Mengutip situs Kemlu RI, Jumat (21/4/2022), pertemuan tersebut membahas berb​agai isu bilateral dan situasi dunia saat ini. 

Pertemuan ini merupakan tindaklanjut dari pembicaraan per telepon antara Presiden RI dan Presiden Macron (22 Maret 2022) dan pembicaraan per telepon kedua Menlu (18 Maret 2022).

Saat ini, Prancis memegang peran sebagai Presiden Uni Eropa dan Indonesia sebagai Ketua G20. Dengan peran khusus ini, kedua pihak sepakat untuk terus meningktkan komunikasi dan konsultasi terkait berbagai isu penting dunia. 

Terkait kerja sama bilateral, kedua Menlu sepakat pentingnya peningkatan kerjasama di bidang energi. Untuk itu, Menlu Perancis sampaikan rencana pengiriman satu tim teknis Prancis untuk berkunjung ke Jakarta guna membahas kerjasama energi secara lebih detail. 

Kedua Menlu juga membahas secara mendalam situasi di Ukraina dan G20.

Menlu Retno secara konsisten tekankan pentingnya perang segera dihentikan dan perdamaian dapat terwujud melalui negosiasi. Kedua Menlu juga membahas dampak ekonomi dari perang di Ukraina, terutama kenaikan harga energi dan pangan. 

“Jika perang terus terjadi, maka dampak ekonomi akan dirasakan semua negara, terutama negara berkembang dan least developed countries", ujar Menlu Retno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.