Sukses

Peringatan Hari Kemenangan Rusia di Perang Dunia II Saat Invasi ke Ukraina, Karangan Bunga hingga Konser

9 Mei diperingati oleh Rusia sebagai Victory Day atau Hari Kemenangan pada Perang Dunia II. Tahun ini diperingati bertepatan dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Liputan6.com, Moskow - 9 Mei diperingati oleh Rusia sebagai Victory Day atau Hari Kemenangan pada Perang Dunia II. Tahun ini, bendera Uni Soviet yang berwarna merah dan pita-pita militer bergaris oranye-hitam dipasang di berbagai kota di Negeri Beruang Merah itu.

Mengutip laporan VOA Indonesia, Senin (9/4/2022), sejumlah kawasan dilaporkan melangsungkan konser hiburan bagi warga. Kelompok-kelompok veteran meletakkan karangan bunga di monumen Great Patriotic War, sebutan untuk Perang Dunia II di Rusia.

Sepintas, persiapan perayaan Hari Kemenangan pada Perang Dunia II sekaligus kekalahan Nazi Jerman, yang diselenggarakan pada Senin 9 Mei tampak sama seperti sebelumnya. Tetapi sesungguhnya suasana kali ini sangat berbeda, karena pasukan Rusia kembali terlibat dalam pertempuran dan sebagian tewas di medan tempur.

Pertempuran kali ini, yang sudah memasuki minggu ke-11, terjadi di negara tetangga Rusia, Ukraina, melawan apa yang oleh pemerintah telah secara keliru disebut sebagai kampanye melawan “Nazi.”

Kebanggaan dan rasa patriotisme yang biasanya diasosiasikan sebagai hari raya terpenting di Rusia, ditandai dengan parade besar tentara dan perangkat militer canggih di Lapangan Merah, kini bercampur dengan ketakutan dan kegelisahan atas apa yang mungkin terjadi pada Hari Kemenangan tahun ini.

Rusia Bantah Deklarasi Perang Penuh di Ukraina

Sejauh ini Rusia telah menepis spekulasi bahwa mereka akan menyatakan perang habis-habisan di Ukraina dalam beberapa hari mendatang sebagai "omong kosong".

Dilansir BBC, Kamis 5 Mei 2022, Moskow sampai sekarang membantah sedang berperang, dan hanya menyebut invasi itu sebagai "operasi militer khusus". Namun para pejabat Barat berspekulasi bahwa Presiden Vladimir Putin dapat menggunakan Parade Kemenangan 9 Mei untuk mengumumkan eskalasi aksi militer.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, bagaimanapun, mengatakan tidak ada kebenaran dari rumor itu "sama sekali".

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bikin Khawatir

Sebagian pihak di Rusia khawatir Presiden Vladimir Putin akan menggunakan peringatan hari bersejarah ini untuk menyatakan bahwa apa yang sebelumnya disebut sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina, akan bergulir menjadi perang penuh yang memobilisasi pasukan dalam jumlah besar untuk meningkatkan kehadiran Rusia di Ukraina.

Sejarawan Ivan Kurilla menulis di Facebook: “Saya tidak ingat kapan peringatan 9 Mei dilakukan dengan begitu banyak rasa kecemasan.”

Kepala intelijen Rusia, Kyrylo Budanov, mengatakan Rusia diam-diam mempersiapkan rencana semacam itu.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan pada LBC Radio bahwa Putin “meletakkan dasar untuk dapat mengatakan lihat ini sekarang perang melawan Nazi, dan saya membutuhkan lebih banyak orang.”

Kremlin membantah memiliki rencana seperti itu dan menyebut laporan itu “tidak benar dan “omong kosong.”

Ketika Associated Press menanyakan hal ini pada juru bicara Kremlin Dmitry Peskov Jumat lalu (6/5), ia mengatakan "tidak ada yang akan membayangi hari suci, hari paling penting bagi Rusia ini."

3 dari 4 halaman

Apa Itu 9 Mei?

9 Mei dikenal sebagai Victory Day atau Hari Kemenangan di Rusia, memperingati kekalahan negara itu dari Nazi pada 1945.

Ini ditandai dengan parade militer di Moskow, dan para pemimpin Rusia secara tradisional berdiri di makam Vladimir Lenin di Lapangan Merah untuk memberikan penghormatan.

"9 Mei dirancang untuk pamer ke penonton tuan rumah, untuk mengintimidasi oposisi dan untuk menyenangkan diktator saat itu," kata James Nixey, direktur Program Rusia-Eurasia di Chatham House kepada CNN.

Para pejabat Barat telah lama percaya bahwa Putin akan memanfaatkan signifikansi simbolis dan nilai propaganda hari itu untuk mengumumkan pencapaian militer di Ukraina, eskalasi besar permusuhan -- atau keduanya.

Presiden Rusia memiliki mata yang tajam untuk simbolisme, setelah meluncurkan invasi ke Ukraina sehari setelah Defender of the Fatherland Day atau Hari Pembela Tanah Air, hari militer penting lainnya di Rusia.

4 dari 4 halaman

Persiapan Mobilisasi?

Ibaratnya, saat ini Putin memiliki banyak pilihan di atas meja, menurut Oleg Ignatov, analis senior untuk Rusia di Crisis Group. "Menyatakan perang adalah skenario terberat," katanya.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky -- yang belum secara resmi menyatakan perang terhadap Rusia -- memberlakukan darurat militer di Ukraina ketika invasi Rusia dimulai pada akhir Februari.

Pilihan lain bagi Putin adalah memberlakukan undang-undang mobilisasi Rusia, yang dapat digunakan untuk memulai mobilisasi militer umum atau sebagian "dalam kasus agresi terhadap Federasi Rusia atau ancaman agresi langsung, pecahnya konflik bersenjata yang ditujukan terhadap Federasi Rusia. "

Itu akan memungkinkan pemerintah tidak hanya untuk mengumpulkan pasukan tetapi juga untuk menempatkan ekonomi negara pada pijakan perang.

Pasukan Rusia telah kehilangan setidaknya 15.000 tentara sejak awal perang, menurut James Nixey selaku direktur Program Rusia-Eurasia di Chatham House, dan bala bantuan akan dibutuhkan jika Moskow ingin mencapai tujuannya di Ukraina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.