Sukses

PM Kanada Justin Trudeau Umumkan Bantuan Senjata untuk Ukraina dalam Kunjungan ke Kiev

PM Justin Trudeau mengumumkan bantuan senjata dari Kanada untuk Ukraina.

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan senjata dan peralatan baru untuk Ukraina pada Minggu (8 Mei) setelah kunjungan mendadak ke ibukota Kiev.

Trudeau, dalam konferensi pers setelah pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, juga mengatakan Kanada memberlakukan sanksi baru terhadap individu dan entitas Rusia sehubungan dengan invasi Moskow ke Ukraina. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (9/5/2022). 

"Hari ini, saya mengumumkan lebih banyak bantuan militer, kamera drone, citra satelit, senjata ringan, amunisi, dan dukungan lainnya, termasuk pendanaan untuk operasi ranjau ranjau," kata Trudeau.

"Dan kami mengajukan sanksi baru terhadap 40 individu Rusia dan lima entitas, oligarki dan rekan dekat rezim di sektor pertahanan, semuanya terlibat dalam perang Putin," mengacu pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Trudeau mengunjungi kota Irpin di luar Kiev, titik fokus pertempuran sengit antara pasukan Ukraina dan Rusia sebelum Rusia mundur pada akhir Maret.

Dia mengatakan Kanada membuka kembali kedutaannya di ibu kota Ukraina.

Kanada juga menyediakan US$25 juta untuk Program Pangan Dunia PBB sebagai bagian dari upaya untuk menegakkan keamanan pangan dan akan menghapus tarif perdagangan untuk semua impor Ukraina ke Kanada untuk tahun depan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jokowi Tolak Permintaan Presiden Ukraina soal Bantuan Senjata untuk Perang

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengurai isi pembicaraannya bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Jokowi mengungkap mereka turut membahas soal permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia. Namun, permintaan itu tegas ditolak Jokowi.

"Saya menegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain," jelas Jokowi saat jumpa pers daring, Jumat (29/4/2022).

Jokowi menambahkan, bantuan yang bisa diberikan Indonesia kepada Ukraina adalah bantuan kemanusiaan. Jokowi berharap, agar perang dapat segera dihentikan dan solusi damai melalui perundingan dapat dikedepankan.

"Kita paham bahwa G20 memiliki peran sebagai katalisator dalam pemulihan ekonomi dunia dan kalau kita bicara mengenai pemulihan ekonomi dunia maka terdapat dua hal besar yang mempengaruhi saat ini, yaitu pertama pandemi Covid-19 dan yang kedua perang di Ukraina," beber Jokowi.

Terakhir, menutup sambungan telepon dengan Volodymyr Zelensky tersebut, Jokowi mengundang agar Zelensky bisa dapat hadir dalam KTT G20 yang dihelat di Bali pada November mendatang.

"Dalam konteks inilah maka dalam pembicaraan telepon kemarin saya mengundang presiden Zelensky untuk hadir dalam KTT G20," Jokowi menutup.

3 dari 4 halaman

Bentuk Dukungan Indonesia

Sebelumnya, pada Rabu (27/4/2022), Jokowi mengaku berkomunikasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam cuitannya melalui akun Twitter @jokowi, Kamis (28/4/2022).

"Kemarin saya berbicara dengan Presiden @ZelenskyyUa dari Ukraina," tulis Presiden Jokowi dalam akun Twitternya.

Jokowi mengatakan dalam kesempatan tersebut dirinya menegaskan dukungan Indonesia terhadap segala upaya agar perundingan perdamaian berhasil, dan siap memberikan bantuan kemanusiaan.

Presiden Jokowi juga menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin. Pada saat itu, Putin menyatakan bakal hadir langsung dalam KTT G20 yang dilangsungkan di Bali pada November mendatang. 

"Presiden Putin menyampaikan terima kasih atas undangan KTT G20 dan beliau menyatakan akan hadir," kata Jokowi dalam keterangan persnya kepada awak media, Jumat (29/4/2022).

Selain memberi konfirmasi kehadiran, Jokowi juga menyampaikan agar Putin segera mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.

"Saya kembali menekankan pentingnya perang segera diakhiri. saya juga menekankan agar solusi damai dapat terus dikedepankan dan Indonesia siap berkontribusi untuk upaya damai tersebut," jelas Jokowi.

4 dari 4 halaman

Komunikasi Jokowi dengan Putin

Kepada Jokowi, Putin mengaku tengah mengusahakan hal tersebut. Menurut Putin, proses negoisasi terus dilakukan antara kedua pihak.

"Perbincangan bertelepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Rusia memberikan update mengenai situasi di Ukraina termasuk proses negosiasi yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina," Jokowi menutup.

Sebelumnya, Jokowi berbincang melalui sambungan telepon dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Mereka membicarakan terkait situasi di Ukraina serta kerja sama G20.

"Bertukar pandangan melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin @KremlinRussia_E membahas tentang situasi di Ukraina serta kerja sama G20," kata Jokowi dikutip dalam akun twitternya, Jumat (29/4/2022).

Pada perbincangan itu, Jokowi juga berpesan agar perang segera dihentikan. Serta harus ada negosiasi dan kesempatan untuk melakukan perdamaian.

"Perlu digaris bawahi bahwa perang harus segera dihentikan & negosiasi damai diberi kesempatan. Indonesia siap berkontribusi untuk mencapai tujuan itu," pungkasnya.

Sementara itu dikutip dalam lama resmi Kremlin, komunikasi itu berkaitan dengan kegiatan G20 yang akan berlangsung di Jakarta. Jokowi juga meminta Putin membeberkan penilaian Rusia terkait kondisi di Ukraina. Setelah menguraikan hal itu, mereka pun sepakat untuk berkomunikasi kembali.

"Atas permintaan Joko Widodo, Vladimir Putin menguraikan penilaian Rusia terhadap situasi di Ukraina terkait operasi militer khusus yang sedang berlangsung," tulis keterangan itu.

Sementara itu dihubungi terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah membenarkan adanya perbincangan antara Jokowi dan Putin.

Namun dia enggan merinci apa saja yang dibahas. "Iya betul, telepon tersebut kemarin malam," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.