Sukses

Korut Luncurkan Rudal Lagi, Jepang-Korsel Berang

Jepang dan Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara (Korut) meluncurkan sebuah rudal balistik pada Rabu 4 Mei 2022.

Liputan6.com, Pyongyang - Jepang dan Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara (Korut) meluncurkan sebuah rudal balistik pada Rabu 4 Mei 2022. Ini merupakan yang terbaru dari serangkaian uji coba yang telah membuat berang negara-negara tetangga negeri pimpinan Kim Jong-un dan memicu kecaman keras dari AS.

Militer Korea Selatan menyatakan Korea Utara menembakkan rudal balistik dari daerah Sunan di dekat Pyongyang. Ini adalah lokasi bandara internasional utama Korea Utara, di mana beberapa peluncuran belakangan ini dilakukan.

Mengutip VOA Indonesia menurut pernyataan dari Gabungan Kepala Staf Korea Selatan, Kamis (5/5/2022), rudal tersebut dilaporkan terbang sejauh sekitar 470 kilometer, mencapai ketinggian maksimum sekitar 780 kilometer. Jepang pun memberikan data yang sama.

Angka-angka itu menunjukkan bahwa ini bukanlah peluncuran jarak jauh.

Sejauh ini belum ada rincian lebih lanjut yang tersedia. Korut biasanya tidak mengumumkan peluncurannya sebelum media pemerintah memberitakan keesokan harinya.

Tes rudal tersebut berlangsung beberapa hari sebelum presiden baru Korea Selatan mulai menjabat. Yoon Suk-yeol, mantan jaksa agung berhaluan konservatif, telah bertekad akan mengambil pendekatan lebih keras terhadap Pyongyang.

Dalam pernyataannya, militer Korea Selatan menyebut peluncuran itu sebagai "ancaman serius terhadap perdamaian dan stabilitas komunitas internasional, serta Semenanjung Korea."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

PM Jepang: Itu Tak Termaafkan

PM Jepang Fumio Kishida mengatakan peluncuran itu “sama sekali tidak dapat dimaafkan,” menurut kantor berita Jepang Kyodo.

Korea Utara telah meningkatkan uji coba rudalnya tahun ini, membuat kemajuan signifikan dalam daftar pembuatan senjata yang disampaikan pemimpin Kim Jong Un pada tahun 2021.

Pada Maret lalu, Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua yang pertama sejak 2017. Korea Utara telah memperingatkan bahwa dalam waktu dekat negara itu dapat meluncurkan satelit ke antariksa. Para pejabat Korea Selatan dan AS memperingatkan Korea Utara akan segera melakukan uji coba nuklir ketujuh.

Meskipun AS dan sekutu-sekutunya telah mengecam uji coba itu, China dan Rusia – dua pendukung terbesar Korea Utara – lebih banyak mengabaikannya. China dan Rusia malah menekan AS agar berbuat lebih banyak untuk memulai kembali pembicaraan nuklir yang belum diselenggarakan sejak 2019.

AS telah berulang kali menyatakan bersedia memasuki kembali perundingan tanpa prasyarat, tetapi Korea Utara telah menolak atau mengabaikannya.

Korea Utara malah meningkatkan ancamannya. Pekan lalu, Kim mengatakan Korea Utara harus membangun “kekuatan militer yang sangat besar yang tidak dapat diprovokasi oleh kekuatan lainnya di dunia.” Ia juga memperingatkan bahwa ia dapat menggunakan senjata nuklir sebagai tindakan pencegahan untuk menghadapi kekuatan musuh, jika perlu.

  

3 dari 4 halaman

Korut Ancam Bisa Gunakan Senjata Nuklir Lebih Dulu Jika Terancam

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kembali memperingatkan bahwa negaranya bisa menggunakan senjata nuklir 'lebih dulu' apabila terancam.

Komentar terbarunya itu disampaikan ketika ia memuji para pejabat tinggi militernya dalam parade militer akbar di Pyongyang pekan ini.

Media milik pemerintah melaporkan pada Sabtu (30/4) bahwa Kim menyatakan "keinginan kuat" untuk terus mengembangkan militer bersenjata nuklir agar bisa "lebih dulu mengendalikan dan membuat frustasi semua upaya berbahaya dan mengancam, termasuk meningkatnya ancaman nuklir dari pasukan musuh, jika perlu."

Parade pada Senin (25/4) itu diadakan setelah serangkaian uji coba rudal yang menandai kesediaan Kim untuk memaksa AS agar menerima Korea Utara sebagai kekuatan nuklir dan mencabut sanksi-sanksi ekonomi yang melumpuhkan.

Selain itu, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meminta pasukan militer negaranya agar meningkatkan kekuatan dalam segala hal untuk memusnahkan musuh.

Sementara itu, seperti dikutip dari VOA Indonesia, beredar gambar-gambar satelit menunjukkan peningkatan persiapan untuk kemungkinan uji coba nuklir.

Kim menyampaikan pernyataan itu dalam sesi foto dengan pasukan, penyiar media pemerintah, dan beberapa orang lainnya yang terlibat dalam parade militer besar-besaran yang digelar pada Senin 25 April, yang menandai peringatan 90 tahun terbentuknya pasukan militer negara itu.

4 dari 4 halaman

Pamer Misil Balistik Terbesar Pada Parade Militer Malam

Sebelumnya, Korea Utara memamerkan misil balistik terbesarnya dan berbagai senjata canggih lainnya pada parade militer malam hari yang disaksikan oleh pemimpin Kim Jong-un, lapor media pemerintah negara itu, Selasa (26/4).

Pada parade di Pyongyang Tengah Senin malam (25/4), Kim bertekad akan memperkuat kemampuan nuklir negaranya pada “tingkat tercepat,” kata kantor berita KCNA. Demikian seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (28/4/2022). 

Kim, yang secara bertahap meningkatkan ketegangan dengan AS dan sekutu-sekutunya, mengatakan, setiap negara yang mencoba melakukan konfrontasi militer dengan Korea Utara akan dihancurkan.

"Misi dasar kami terkait kekuatan nuklir adalah untuk mencegah perang, tetapi senjata nuklir kami tidak tertutup semata-mata di dalam batas-batas mencegah perang hingga tercipta situasi yang tidak pernah kami harap akan kami saksikan di tanah ini," kata Kim.

Kim, yang mengenakan seragam militer putih dengan ornamen emas dan merah, berbaris bersama istrinya, Ri Sol Ju, pada parade untuk merayakan ulang tahun ke-90 militer Korea Utara. 

Menurut foto-foto yang diunggah KCNA, parade itu menampilkan beberapa misil paling canggih negara tersebut, termasuk Hwasong-17, misil balistik antarbenua (ICBM) terbesarnya.

Namun, foto itu menunjukkan satu-satunya senjata baru yang dipamerkan pada parade itu adalah misil balistik berbahan bakar padat yang diluncurkan dari kapal selam. Menurut para analis, misil tersebut tampak sedikit lebih panjang daripada versi-versi sebelumnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.