Sukses

Jepang Temukan Lambung Kapal Kazu I Usai Hilang 14 dalam Insiden Kecelakaan

Lambung kapal Kazu I ditemukan di dasar laut pada kedalaman sekitar 120 meter di lepas pantai utara Jepang, Hokkaido.

Liputan6.com, Hokkaido - Jepang, Jumat (29/4), menemukan lambung kapal wisata di lepas pantai utaranya, kata garda pantai, enam hari setelah kapal itu hilang dalam kecelakaan yang menewaskan sedikitnya 14 orang dalam perjalanan wisata.

Lambung kapal Kazu I ditemukan di dasar laut pada kedalaman sekitar 120 meter di lepas pantai utara Jepang, Hokkaido, di dalam perairan yang gelap gulita seperti yang tampak dalam rekaman kamera bawah air milik Pasukan Bela Diri Maritim Jepang, kata garda pantai.

Kapal itu hilang pada Sabtu beberapa jam setelah bertolak untuk mengunjungi kawasan semenanjung di sana yang terkenal dengan pemandangan pantai dan margasatwanya.

Dua puluh enam orang yang ada di kapal itu termasuk dua anak-anak dan dua awak. Empat belas orang ditemukan tewas, kata seorang pejabat garda pantai kepada Reuters, sementara sisanya belum ditemukan.

Garda pantai menyatakan sebuah kapal penjaga Rusia kehilangan pandangan atas seseorang yang mengenakan jaket pelampung yang terombang-ambing di laut, di perairan barat sebuah pulau yang oleh Jepang disebut Kunashiri pada Rabu sore.

Kunashiri, yang di Rusia dikenal sebagai Kunashir, adalah satu dari empat pulau di sebelah utara Hokkaido yang menjadi pusat sengketa teritorial antara Tokyo dan Moskow, setelah Uni Soviet merebutnya pada akhir Perang Dunia II.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kapal Turis Asing Hilang di Perairan Jepang, 4 Orang Sudah Ditemukan

Sebuah kapal wisata hilang di lepas pantai utara pulau Hokkaido, Jepang, kata penjaga pantai negara itu.

Pihak berwenang kehilangan kontak dengan kapal, yang memiliki 26 orang di dalamnya, setelah mengirimkan sinyal marabahaya yang mengatakan kapal itu mulai tenggelam pada pukul 13:15 waktu setempat (04:15 GMT) pada hari Sabtu. Demikian seperti dikutip dari laman BBC. 

Empat orang telah ditemukan dan telah dibawa untuk perawatan medis. Kapal, Kazu 1, diyakini telah melakukan perjalanan wisata selama tiga jam di sekitar Semenanjung Shiretoko.

Daerah ini ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO, dan perjalanan perahu populer di kalangan wisatawan yang berharap melihat paus dan singa laut serta beruang coklat di pantai berbatu.

Penjaga pantai mengatakan telah mengirim kapal patroli dan polisi serta pesawat militer untuk menemukan kapal tersebut. 

Kapal nelayan lokal juga bergabung dalam pencarian. Kazu 1 terakhir terdengar sekitar pukul 15:00 waktu setempat ketika kru mengatakan bahwa itu miring pada sudut 30 derajat dan mulai tenggelam, menurut media Jepang.

Dari 26 penumpang, dua adalah awak dan dua anak-anak.Gelombang di daerah itu tinggi dan perahu nelayan setempat tampaknya memutuskan untuk kembali ke pelabuhan pada pertengahan pagi.

Awak kapal dilaporkan mengatakan bahwa semua yang ada di dalam pesawat mengenakan jaket pelampung.Tetapi suhu di daerah itu bisa turun hingga 0C (32F) saat malam tiba.

 

3 dari 3 halaman

Hilang Sejak Sabtu Siang

Tim patroli menerima kontak dari kapal tersebut sekitar pukul 13:15 waktu setempat dan telah menerjunkan lima kapal patroli dan dua pesawat untuk melakukan pencarian.

Belum ada respons dari perusahaan yang mengelola tur wisata Kazu 1. Menurut situsnya, kapal mengangkut 26 orang. Tur di sekitar daerah Shiretoko biasanya berlangsung sekitar tiga jam, menurut perusahaan.

Kapal Kazu 1 berangkat dari pelabuhan Utoro sekitar pukul 10:00 waktu setempat pada Sabtu dan diperkirakan kembali pukul 13:00, kata NHK.

Kondisi gelombang tinggi dan kapal nelayan di daerah tersebut kembali ke pelabuhan sebelum siang.

Kapal wisata Kazu 1 berada di daerah Semenanjung Shiretoko, di sebelah utara dari pulau ujung utara Jepang dan diyakini berada di dekat Air Terjun Kashinu, NHK melaporkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.