Sukses

29 April 1945: Pernikahan Adolf Hitler di Bunker Perang Dunia II

Pada tengah malam menuju 29 April 1945, Adolf Hitler menikahi Eva Braun. Mereka lalu bunuh diri.

Liputan6.com, Berlin - Pada tengah malam menuju 29 April 1945, Adolf Hitler menikahi Eva Braun di sebuah bunker. Keputusan menikah diambil Adolf Hitler ketika negaranya berada di ambang kekalahan. Pada 30 April, pasutri itu bunuh diri. 

Lokasi tempat mereka menikah disebut Führerbunker. Usia Eva Braun waktu itu baru 33 tahun, sementara Hitler sudah 56. Sebelum bertemu Eva, status Hitler tidak pernah menikah. 

Menurut situs History, Kamis (28/4/2022), Eva Braun dulunya adalah asisten dari fotografer resmi Adolf Hitler. Ia berasal dari keluarga Katolik kelas menengah. Semasa berkarier, Eva tidak terlibat dalam politik Nazi.

Ketika sudah berhubungan dengan Führer, aktivitas Eva juga tidak terlalu terekspos publik dan ia lebih suka bermain ski dan berenang.

Eva memilih tetap berada di sisi Hitler menjelang kekalahannya dan keduanya bunuh diri bersama. Eva dilaporkan menelan racun sianida, sementara Hitler tewas dengan luka tembakan. 

Setelah Hitler meninggal, muncul teori-teori konspirasi bahwa Hitler masih hidup dan pergi ke luar Jerman. Pada 2009, seorang pejabat arsip Uni Soviet menegaskan bahwa Hitler memang sudah tewas. 

Dilaporkan CNN, Jenderal Vasily Khristoforov berkata tubuh Hitler dibakar dan abunya dibuang ke Sungai Biederitz. Hal itu dilakukan agar lokasi penguburan Adolf Hitler tidak dikunjungi oleh para simpatisannya. 

Khristoforov berkata saat itu keputusan membakar jenazah pemimpin Nazi dinilai masuk akal. Perintah pembakaran itu turut diberikan oleh Sekjen Partai Komunis Soviet Yuri Andropov.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ukraina Minta Maaf Usai Samakan Hitler dan Kaisar Jepang

Pemerintah Ukraina mengaku menyesal karena telah membandingkan Kaisar Hirohito dengan para fasis seperti Adolf Hitler dan Benito Mussolini. Ketiga orang itu adalah bagian dari kekuatan Axis di Perang Dunia II. 

Foto itu muncul pada sebuah video di Twitter. Ukraina berkata sedang melawan "rusisme" yang merupakan gabungan dari kata Rusia dan fasisme. Pemerintah Jepang secara resmi protes pada video tersebut dan Ukraina minta maaf. 

"Permintaan maaf kami secara tulus karena membuat sebuah kesalahan di versi sebelumnya dari video ini. Kami tidak berniat menyinggung masyarakat bersahabat di Jepang. Pada video baru di atas kami telah mengoreksi kesalahannya," tulis Twitter @Ukraine, dikutip Selasa (26/4). 

Menurut laporan Kyodo, Deputi Kepala Kabinet Yoshihiko Isozaki berkata pemakaian foto Kaisar Hirohito tidaklah tepat. 

"Itu tidak patut dan sangatlah disesalkan," ujarnya. 

Namun, Isozaki berkata foto itu telah diganti. Dukungan Jepang kepada Ukraina terkait Rusia pun masih tidak berubah. 

Sejauh ini, Jepang adalah salah satu negara Asia yang sangat tegas mendukung Ukraina melawan invasi Rusia. Negara itu juga memberikan sanksi kepada Rusia, serta menerima warga Ukraina yang datang ke negaranya. 

Jepang dilaporkan menyediakan utang sebesar US$ 300 juta untuk Ukraina, serta persediaan seperti masker gas. 

Kaisar Hirohito adalah penguasa Jepang ketika Perang Sino-Jepang, pendudukan Indonesia, serta Perang Dunia II. Hirohito menyerah usai AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.

3 dari 4 halaman

Akun Twitter @Ukraine Unggah Gambar Kartun Putin Dibelai Hitler

Ketika awal invasi Rusia terjadi, akun Twitter bercentang biru @Ukraine menyiarkan kartun satire memuat kartun mirip Vladimir Putin nampak dibelai Adolf Hitler.

Tidak ada keterangan resmi dalam unggahan foto tersebut, sehingga memicu perhatian netizen dan membuat mereka berimajinasi. Hanya satu kalimat yang tersemat.

"This is not a ‘meme’, but our and your reality right now. (Ini bukan sebuah 'meme', tetapi kenyataan kita dan kalian saat ini)," tulis akun Twitter @Ukraine, Kamis 24 Februari 2022.

Hingga saat ini, unggahan itu sudah disukai 1,4 juta kali, 272,8 ribu retweet, dan dikomentari 26 ribu orang dari seluruh penjuru dunia.

Hingga kini, Rusia masih terus menggempur Ukraina. Sanksi-sanksi internasional lantas harus diterima Rusia. 

Dubes Rusia di Jakarta mengakui bahwa sanksi itu merugikan negaranya, tetapi ia menyatakan bahwa negara-negara Eropa juga rugi. 

Rusia diketahui merupakan eksportir besar dari komoditas seperti gas hingga gandum.

Bank Dunia juga telah mengingatkan bahwa dampak invasi Rusia akan memperparah situasi ekonomi global yang menghadapi COVID-19 dan krisis iklim.

4 dari 4 halaman

AS Siap Kirim ke Ukraina Persenjataan Skala Besar Hingga Buka Kembali Kedutaan

Pejabat tertinggi Amerika melawat ke ibu kota Kiev sejak Rusia melancarkan perang 24 Februari 2022 lalu. Mereka adalah dua menteri pemerintahan Joe Biden yang datang pada Senin 25 April 2022.

Menurut laporan VOA Indonesia, Rabu (27/4), keduanya menawarkan paket bantuan senjata berskala besar kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan rencana pembukaan kembali kantor kedutaan besar di sana.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengumumkan bantuan militer bernilai 713 juta dolar bagi Ukraina dan 15 negara sekutu dan mitra Amerika. Sementara Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Amerika akan membuka kembali kantor kedutaan besar yang porak poranda di Kiev.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden pada Senin 25 April telah mengumumkan diplomat veteran Bridget Brink sebagai calon duta besar untuk Kiev, yang kini menunggu persetujuan Kongres.

Blinken mengatakan lawatan ini berlangsung di tengah konflik yang kini memasuki minggu ke delapan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.