Sukses

Malaysia Banjir, Sejumlah Jalan Utama di Kuala Lumpur Terendam

Sejumlah jalan utama di pusat kota Kuala Lumpur Malaysia yang terendam banjir, antara lain Jalan Parlimen, Jalan Segambut, Jalan Kuching dan Jalan Ampang.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sejumlah jalan utama di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, terendam banjir setelah diguyur hujan yang dimulai sekitar pukul 15.00 pada Senin 25 April 2022.

Sistem Informasi Transportasi Terpadu (Integrated Transport Information System/Itis) membagikan beberapa foto banjir Malaysia di media sosial yang menunjukkan lokasi yang terkena dampak.

Sejumlah jalan utama di pusat kota Kuala Lumpur yang terendam banjir, antara lain Jalan Parlimen, Jalan Segambut, Jalan Kuching dan Jalan Ampang.

"Hujan deras di pusat kota. Pengemudi disarankan untuk berhati-hati saat mengemudi," kata Itis di halaman Facebook-nya seperti dikutip dari The Straits Times, Selasa (26/4/2022).

Gambar juga menunjukkan lalu lintas padat akibat Kuala Lumpur banjir, seperti di jalan-jalan utama lainnya seperti Jalan Pudu, Jalan Maharajalela dan Jalan Tun Razak.

Malay Mail melaporkan, otoritas pemerintah telah mengkonfirmasi banjir bandang di beberapa daerah di Lembah Klang Senin malam, terutama di ibu kota.

Kuala Lumpur City Hall (DBKL) atau Balai Kota Kuala Lumpur mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan di Facebook bahwa Senin 25 April setidaknya 11 jalan telah terkena banjir yaitu; Jalan Kuching, Jalan Tuanku Abdul Halim, Jalan Semantan, Pintasan Segambut, Jalan Segambut, Jalan Kinabalu (Bulatan Merdeka), Jalan Changkat Thambi Dollah, Lebuhraya Sultan Iskandar, Jalan Travers, Bulatan Dato Onn, dan Jalan Melaka.

Pada Senin pukul 16.30, dewan ibu kota mengatakan bahwa petugasnya telah tiba di lokasi untuk mengontrol lalu lintas.

Sementara itu, polisi Kuala Lumpur telah memperingatkan masyarakat terkait Malaysia banjir di halaman Facebook-nya, bahwa ketinggian air telah naik hingga setinggi lutut di daerah yang sama, dan sirene Sungai Toba di Segambut telah dipicu karena meluap.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sudah Ada Peringatan Banjir

Sebelumnya Senin 25 April, Malaysian Meteorological Department (MetMalaysia) atau Departemen Meteorologi Malaysia (MetMalaysia) memperingatkan bahwa semua daerah di Kuala Lumpur, beberapa daerah di Selangor dan sebagian besar negara akan terkena hujan tingkat tinggi yang berbahaya sampai pukul 20.00 malam.

Pada Desember 2021 lalu, Lembah Klang mengalami salah satu banjir bandang terburuk dalam sejarah baru-baru ini, yang sangat mempengaruhi daerah-daerah seperti Shah Alam, Klang dan Kuala Lumpur — menggusur ribuan orang, menewaskan 25 orang dan menyebabkan kerugian senilai RM3,1 miliar di Selangor.

Banjir, yang dimulai setelah hujan lebat pada 17 Desember 2021, memicu perdebatan sengit di Malaysia tentang bagaimana upaya mitigasi perlu ditingkatkan.

Menteri Besar Selangor Datuk Seri Amirudin Shari pada saat itu mengatakan bahwa pihak berwenang tidak siap untuk menangani jumlah distribusi curah hujan dari hujan yang mencapai 380 mm - jumlah tertinggi yang tercatat di Selangor.

3 dari 4 halaman

125 Ribu Orang Terdampak Banjir Malaysia Per Januari 2022

Banjir besar masih terus menerjang negeri jiran Malaysia. Tercatat ada tujuh negara bagian yang diterjang banjir pada Minggu (2/1).

Dilaporkan AsiaOne, Selasa (4/1/2022) ada tujuh negara bagian Malaysia yang terdampak, yakni Kelantan, Terengganu, Pahang, Johor, Malacca, Negeri Sembilan dan Sabah.

Ada ribuan orang yang harus dievakuasi ke pengungsian di 128 titik.

Dari 125 ribu orang yang terdampak banjir Malaysia, sebanyak 117 ribu orang sudah bisa pulang.

Setidaknya ada 50 orang meninggal di banjir ini. Ada pula dua orang yang hilang. Hal itu berdasarkan informasi dari Inspektur Jenderal Acryl Sani Abdullah Sani.

Ribuan WNI juga terdampak banjir Malaysia yang terjadi sejak Desember lalu. Korban meninggal tercatat sudah ada satu orang.

Hujan besar di Malaysia dimulai sejak pertengahan Desember.

Otoritas cuaca Malaysia menyatakan hujan besar akan terus terjadi. Badan penanggulangan bencana di Malaysia masih siaga.

 

4 dari 4 halaman

Banjir Landa Tujuh Negara Bagian, Malaysia Siapkan Bantuan Dana Sekitar Rp 4,7 Triliun

Badan Nasional Penanggulangan Bencana Malaysia mengatakan tujuh negara bagian dilanda banjir pada Minggu 2 Januari 2022. Hal itu memaksa ribuan orang dievakuasi.

Peristiwa banjir Malaysia tersebut menjadikan total warga yang terkena dampak hujan lebat dalam dua minggu terakhir menjadi lebih dari 125.000 orang. ​

"Kelantan, Terengganu, Pahang, Johor, Malaka, Negeri Sembilan dan Sabah masih terkena dampak banjir, dan 8.727 orang mengungsi di 128 pusat bantuan," kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana Malaysia dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (3/1/2022). 

Sebanyak 125.490 orang telah terkena dampak banjir secara nasional, kata badan tersebut, di mana 117.700 pengungsi telah kembali ke rumah.

Banjir biasa terjadi di pantai timur Malaysia selama musim hujan tahunan antara Oktober dan Maret, tetapi curah hujan yang luar biasa deras yang dimulai pada 17 Desember membuat ribuan orang mengungsi dan mengganggu layanan darurat.

Menurut twit polisi mengutip Inspektur Jenderal Acryl Sani Abdullah Sani, 50 orang tewas dalam banjir, dan dua lainnya masih hilang, 

Mengikuti peringatan departemen meteorologi tentang hujan lebat yang terus menerus, Pusat Pengendalian Bencana Nasional telah mengeluarkan pemberitahuan kesiapsiagaan operasi bencana.

Malaysia mengatakan akan memberikan 1,4 miliar ringgit (sekitar Rp 4,785 triliun) dalam bentuk bantuan tunai dan bentuk bantuan lainnya bagi mereka yang terkena banjir parah bulan ini.

Negara tersebut juga mencari $3 juta dari Dana Iklim Hijau PBB untuk mengembangkan rencana nasional untuk beradaptasi dengan perubahan iklim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.