Sukses

24 April 1967: Kisah Kematian Perdana Astronaut dalam Misi Antariksa

Pada 59 tahun silam, Vladimir Komarov mengalami kejadian nahas. Kosmonot Rusia itu tewas dalam perjalanan kembali ke Bumi dari luar angkasa. Ia menjadi manusia pertama yang tewas dalam misi luar angkasa.

Liputan6.com, Moskow - Pada 59 tahun silam, Vladimir Komarov mengalami kejadian nahas. Astronaut Rusia itu tewas dalam perjalanan kembali ke Bumi dari luar angkasa. Ia menjadi manusia pertama yang tewas dalam misi luar angkasa.

Pemerintah Uni Soviet mengumumkan bahwa pesawat ulang-alik yang ditumpangi Komarov mengalami catastrophic failure atau kegagalan katastropik saat baru saja menembus atmosfer Bumi.

Saat kondisi genting tersebut, parasut yang berfungsi untuk memperlambat laju pesawat tak kunjung terbuka. Sehingga pesawat menghantam daratan Siberia. Dan Komarov yang berada di dalamnya tewas seketika.

Pesawat Soyuz 1 merupakan tipe baru yang lebih berat dari pesawat luar angkasa lainnya. Sebelum misi luar angkasa ini, Komarov telah menguji coba terlebih dahulu.

Sejumlah pengamat mempertanyakan mengapa Komarov tidak memilih untuk menyelamatkan diri dengan keluar dari pesawat saat celaka. Diduga, ia terkena serangan jantung, sehingga tak sempat menyelamatkan diri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sekilas Komarov

Komarov merupakan kosmonot berpengalaman dari Uni Soviet. Ini merupakan perjalanan keduanya ke luar angkasa. Dan ia berhasil menyelesaikan kedua misi tersebut dengan baik. Meski pada misi kedua, ia celaka.

Pemerintah Soviet menyatakan duka cita yang mendalam atas kepergiannya. “Komarov adalah putra terbaik bangsa yang telah berhasil menjelajah angkasa.” Demikian dikutip dari bbc.co.id.

Komarov dimakamkan di Kremlin, pemakaman khusus warga kehormatan. Namanya dikenang sebagai salah satu pahlawan negara.

Sejarah lain mencatat pada 24 April tahun 1898, Spanyol mendeklarasikan perang melawan Amerika Serikat, sebagai penolakan terhadap ultimatum untuk mundur dari Kuba.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.