Sukses

Penelitian Ini Klaim Buang Waktu Punya 5 Manfaat

Beberapa penelitian menarik ini membuktikan bahwa buang waktu memiliki manfaat nyata bagi tubuh.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar orang ingin menambahkan satu jam tambahan pada hari mereka. Namun, mereka mungkin menghabiskannya, serta 60% dari seluruh waktu mereka, untuk bekerja.

Sedikit yang mereka ketahui bahwa bekerja terlalu banyak dapat berdampak sebaliknya pada kinerja mereka, sementara lebih banyak waktu luang adalah yang sebenarnya mereka butuhkan.

Bright Side menemukan beberapa penelitian menarik yang membuktikan bahwa buang waktu memiliki manfaat nyata bagi tubuh.

1. Ini meningkatkan mood Anda

Melakukan aktivitas santai yang berbeda memang menyenangkan, namun menurut penelitian, hal itu juga meningkatkan rasa bahagia Anda saat itu.

Itulah mengapa sangat penting untuk menghabiskan sebagian waktu Anda di siang hari hanya untuk bersantai dengan buku atau menonton TV, tanpa berpikir bahwa Anda dapat menggunakan waktu itu untuk sesuatu yang lebih berguna.

2. Memberi Anda energi

Salah satu cara terbaik untuk menghabiskan waktu luang adalah menikmatinya di alam. Anda mungkin memperhatikan bahwa merasa jauh lebih baik setelahnya, dan ini memiliki penjelasan yang menarik.

Penelitian telah menemukan bahwa waktu yang dihabiskan di alam, ketika Anda hanya menikmati diri sendiri, tidak memikirkan hal-hal yang terkait dengan produktivitas, tidak melakukan aktivitas fisik, dan tidak berkomunikasi dengan siapa pun, membuat Anda merasa hidup dan meningkatkan rasa vitalitas.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Mencegah Kejenuhan

Jika Anda tidak dapat teralihkan dari pekerjaan Anda, bahkan selama waktu luang Anda, itu pasti akan membuat Anda kelelahan seiring waktu.

Di sisi lain, aktivitas yang memberi Anda kesenangan dan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Anda akan menyelesaikan masalah ini dan membantu Anda merasa lebih rileks, seperti yang disarankan sebuah penelitian. Setelah itu, Anda dapat melakukan pekerjaan Anda dengan lebih baik dan lebih senang.

4. Memungkinkan otak Anda untuk beristirahat

Istirahat memiliki efek yang sangat penting pada kemampuan kognitif kita, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian. Saat kita mengalami waktu luang, itu memberi kita kesempatan untuk merenungkan tindakan kita dan kemudian berfungsi lebih baik.

Selalu pastikan untuk menyisihkan lebih banyak waktu untuk aktivitas yang akan membantu Anda beristirahat: otak Anda benar-benar membutuhkannya.

5. Mengingatkan Anda pada tujuan

Ketika kita selalu sibuk dengan tugas yang berbeda, kita bahkan tidak punya waktu untuk berhenti sejenak dan merenungkan hidup kita, untuk memahami apa yang sebenarnya kita inginkan.

Tetapi, seperti yang ditemukan oleh sebuah penelitian, memiliki waktu luang yang dapat Anda gunakan untuk melakukan hal-hal yang benar-benar Anda sukai dan bukan hanya hal-hal yang harus Anda lakukan, akan meningkatkan motivasi Anda dan membuat Anda lebih memikirkan tujuan Anda sendiri.

3 dari 4 halaman

Benarkah Manusia Bisa Mati karena Merasa Bosan?

"Aku bisa mati bosan jika sendiri terus." Mungkin ini adalah kalimat yang termasuk sering Anda dengar dari teman, keluarga atau orang terdekat. Atau bisa jadi Anda melakukannya juga.

Kalimat yang diutarakan tersebut seakan-akan bisa terjadi. Rasa bosan bisa membunuh manusia. Lantas, apakah ini benar-benar bisa terjadi menurut pandangan medis?

Dikutip dari laman Mentalfloss.com, dalam sebuah survei yang dilakukan pada akhir 1980-an, lebih dari 7.500 pegawai negeri London berusia 33 hingga 55 tahun ditanya, antara lain, seberapa bosan mereka bekerja di bulan lalu dan seberapa sehat dan aktifnya fisik mereka.

Sekitar tujuh persen melaporkan bosan "cukup banyak" pada bulan sebelumnya, dan sekitar dua persen mengatakan mereka bosan "banyak," dan mereka yang lebih bosan juga melaporkan aktivitas fisik yang lebih rendah dan menilai kesehatan mereka lebih buruk.

Pada  2009, beberapa dekade setelah survei dilakukan, sepasang peneliti kesehatan masyarakat memeriksa data survei dan catatan pusat Layanan Kesehatan Nasional untuk melihat siapa yang mengambil survei yang telah meninggal dan yang masih hidup.

Mereka menemukan bahwa orang-orang yang lebih bosan di tempat kerja lebih mungkin meninggal, dan lebih dari dua kali memiliki penyakit kardiovaskular yang fatal.

4 dari 4 halaman

Penelitian Lain

Para peneliti berpikir bahwa hubungan kebosanan-kematian mungkin telah terbentuk karena orang yang bosan lebih mungkin merasa tidak terpenuhi, tidak termotivasi, dan tidak bahagia, yang dapat menyebabkan perilaku tidak sehat seperti minum dan merokok berlebihan, makan berlebihan, dan penggunaan narkoba.

Kebiasaan itu, pada gilirannya, akan meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung. Keadaan kebosanan, tulis mereka, "hampir pasti merupakan proksi untuk faktor risiko lainnya."

Penelitian lain telah menghubungkan kebosanan dengan pengambilan risiko yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

Peneliti kesehatan masyarakat di Baltimore menemukan bahwa, di antara pengguna narkoba di kota, mereka yang lebih bosan cenderung melaporkan gejala Depresi dan terlibat dalam praktik seksual dan penggunaan jarum suntik yang berisiko.

Sementara itu, di Inggris, seorang psikolog dan insinyur sipil mensurvei pengendara dan menemukan bahwa pengemudi yang paling rentan terhadap kebosanan saat berada di jalan lebih cenderung terlibat dalam kebiasaan mengemudi yang menempatkan mereka pada risiko tinggi untuk kecelakaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.