Sukses

Badan Energi Atom Internasional Akan ke Chernobyl Guna Pastikan Fasilitas Nuklir Aman

Pasukan Rusia telah menguasai pabrik Chernobyl selama lima minggu sebelum mundur pada 31 Maret, menurut pernyataan IAEA.

Liputan6.com, Chernobyl - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan pada Jumat (22/4) bahwa misi ahlinya akan melakukan perjalanan ke pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl Ukraina pada 26 April untuk membantu memastikan keselamatan fasilitas tersebut.

Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi akan mengepalai misi untuk "mengirimkan peralatan vital dan melakukan penilaian radiologis dan lainnya" di pabrik Chernobyl, menurut pernyataan badan tersebut.

Para ahli IAEA juga akan memperbaiki sistem pemantauan pengamanan jarak jauh di pabrik, yang belum mengirimkan data ke markas besar badan tersebut di Wina sejak dimulainya konflik Rusia-Ukraina, demikian dikutip dari laman Xinhua, Sabtu (23/4/2022).

"Kehadiran IAEA di Chernobyl akan menjadi sangat penting bagi kegiatan kami untuk mendukung Ukraina karena berusaha untuk memulihkan kontrol peraturan pabrik dan memastikan operasi yang aman dan terjamin," kata Grossi.

Ia menambahkan bahwa badan tersebut akan mengirim lebih banyak misi ke Chernobyl dan fasilitas nuklir lainnya di Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.

Pasukan Rusia telah menguasai pabrik Chernobyl selama lima minggu sebelum mundur pada 31 Maret, menurut pernyataan IAEA.

Pembangkit Chernobyl, sekitar 110 km sebelah utara ibukota Ukraina, Kiev, mengalami salah satu kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah manusia pada 26 April 1986.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ukraina: Rusia Jarah 2 Lab di Chernobyl dan Curi Zat Mematikan

Pasukan Rusia yang menduduki pembangkit nuklir Chernobyl mencuri zat radioaktif dari laboratorium penelitian yang berpotensi membunuh mereka, kata State Agency for Managing the Exclusion Zone atau badan negara yang Mengelola Zona Eksklusi Ukraina, Minggu 10 April 2022.

Pasukan Moskow merebut pembangkit listrik yang mati pada hari pertama invasi mereka ke Ukraina pada 24 Februari. Mereka menduduki zona radioaktif tinggi selama lebih dari sebulan, sebelum mundur pada 31 Maret.

Badan tersebut mengatakan di Facebook bahwa tentara Rusia menjarah dua laboratorium di daerah tersebut. Lalu menyebut Rusia memasuki area penyimpanan basis penelitian Ecocentre dan mencuri 133 zat radioaktif tinggi.

"Bahkan sebagian kecil dari kegiatan dengan zat itu mematikan jika ditangani secara tidak profesional,” kata badan tersebut seperti dikutip dari AFP Senin (11/4/2022).

Awal pekan ini, menteri energi Ukraina, German Gulashchenko, mengatakan tentara Rusia terpapar radiasi nuklir dalam jumlah yang "mengejutkan", dengan mengatakan beberapa dari mereka mungkin hanya memiliki waktu kurang dari satu tahun untuk hidup.

"Mereka menggali tanah gundul yang terkontaminasi radiasi, mengumpulkan pasir radioaktif dalam kantong untuk benteng, menghirup debu ini," kata Gulashchenko di Facebook pada Jumat 8 April setelah mengunjungi zona eksklusi.

"Setelah satu bulan terpapar seperti itu, mereka memiliki maksimal satu tahun kehidupan. Lebih tepatnya, bukan hidup tetapi kematian yang lambat karena penyakit," kata Menteri Gulashchenko.

"Setiap tentara Rusia akan membawa pulang sepotong Chernobyl. Hidup atau mati."

Gulashchenko mengatakan peralatan militer Rusia juga terkontaminasi. "Ketidaktahuan tentara Rusia sangat mengejutkan."

Pembangkit nuklir Chernobyl adalah situs pada tahun 1986 dari bencana nuklir terburuk di dunia.

3 dari 4 halaman

Rusia Tinggalkan Chernobyl Awal April

Tentara Rusia dilaporkan telah meninggalkan pembangkit tenaga nuklir Chernobly pada awal April. Hal itu dikonfirmasi oleh perusahaan nuklir Ukraina, Energoatom.

Staff di tempat tersebut juga berkata tidak ada lagi "orang luar" di Chernobyl, demikian laporan BBC, Jumat (1/4/2022).

"Pagi ini, para penjajah mengumumkan niat mereka untuk meninggalkan pembangkit tenaga nuklir Chernobyl," tulis pernyataan Energoatom.

Lokasi Chernobyl berada tidak jauh dari perbatasan Belarusia. Tentara Rusia disebut telah berangkat menuju ke perbatasan.

Rusia menduduki Chernobyl pada awal-awal invasi. Lokasi tersebut terkenal karena bencana nuklir Chernobyl pada 1986 yang dipicu kelalaian sejumlah staf Uni Soviet.

Energoatom menyebut bahwa pasukan Rusia menggali tempat pertahanan di tempat-tempat yang terkontaminasi di zona eksklusi Chernobyl. Akibatnya, para tentara itu terpapar "dosis signifikan".

Kantor berita Reuters menyebut para pekerja di Chernobyl beberkata bahwa para tentara Rusia tidak sadar bahwa mereka ada di zona radiasi.

Ada laporan-laporan yang menyebut beberapa prajurit dirawat di Belarusia, namun laporan itu belum terkonfirmasi.

Di lain pihak, militer Rusia berkata pasukan mereka ada di jarak aman setelah menangkap PLTN tersebut.

International Atomic Energy Agency (IAEA) masih belum bisa mengkonfirmasi laporan-laporan tersebut. Rencananya, IAEA akan mengirim tim ke Chernobyl dalam beberapa hari ke depan.

4 dari 4 halaman

Bergerak Menuju Belarus

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, pihaknya telah diberitahu oleh Ukraina bahwa pasukan Rusia yang sebelumnya mengendalikan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl kini telah meninggalkan fasilitas tersebut.

Dikutip dari laman Xinhua, Jumat (1/4/2022) pasukan Rusia telah "secara tertulis mengalihkan kendali" dari pembangkit tersebut kepada personel Ukraina.

Ukraina mengatakan, dua konvoi pasukan Rusia telah meninggalkan pabrik Chernobyl dan bergerak menuju Belarus dan konvoi ketiga telah meninggalkan kota Slavutych -- tempat banyak staf fasilitas itu tinggal, kata IAEA dalam sebuah pernyataan.

Pasukan Rusia yang tersisa di lokasi Chernobyl juga diperkirakan bersiap untuk pergi, menurut pernyataan itu.

IAEA mengatakan, sedang berkonsultasi dengan pihak berwenang Ukraina untuk mengirim misi bantuan dan dukungan pertama ke Chernobyl dalam beberapa hari ke depan.

Badan pengawas nuklir PBB mengatakan, pihaknya belum dapat mengkonfirmasi laporan tentang pasukan Rusia yang menerima radiasi dosis tinggi di zona eksklusi Chernobyl, tetapi sedang mencari informasi lebih lanjut untuk memberikan penilaian independen terhadap situasi tersebut.FOTO: Melihat Pengungsi Anak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini