Sukses

Upaya Inggris Perluas Kerja Sama Pertahanan dengan India

Modi menyebut situasi di Ukraina “sangat mengkhawatirkan'' dan telah mengimbau kedua belah pihak untuk mengusahakan perdamaian.

Liputan6.com, London - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diperkirakan akan membantu India mengurangi ketergantungannya pada Rusia dengan memperluas hubungan ekonomi dan pertahanan ketika bertemu dengan mitranya dari India, Jumat (22/4), kata para pejabat.

Johnson juga diperkirakan akan mengangkat situasi di Ukraina selama pembicaraan dengan Perdana Menteri Narendra Modi.

''Hubungan kita tidak pernah sekuat atau sebaik sekarang,'' kata Johnson kepada wartawan pada acara penyambutan di halaman depan istana kepresidenan di New Delhi, Jumat.

Segera setelah kedatangannya di India, Kamis, Johnson mengatakan bahwa ia mengetahui hubungan dekat yang dimiliki India dan Rusia. “Kita harus merenungkan kenyataan itu. Tapi yang jelas, saya akan membicarakannya dengan Narendra Modi,'' katanya kepada wartawan di Ahmedabad, ibu kota negara bagian Gujarat, di mana ia mendarat.

Modi menyebut situasi di Ukraina “sangat mengkhawatirkan'' dan telah mengimbau kedua belah pihak untuk mengusahakan perdamaian.

Meskipun mengutuk pembunuhan warga sipil di Ukraina, India sejauh ini tidak mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin, dan memilih abstain ketika Majelis Umum PBB melangsungkan pemungutan suara bulan ini untuk menskors Rusia dari Dewan HAM.

Modi juga menanggapi dengan dingin tekanan dari Presiden AS Joe Biden dan negara-negara lainnya untuk mengekang impor minyak Rusia sebagai tanggapan atas invasi tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jenis Kolaborasi

Johnson mengatakan dalam sebuah pernyataan Jumat, “Dunia menghadapi ancaman yang berkembang dari negara-negara autokratis yang berusaha untuk merusak demokrasi, menekan perdagangan bebas dan adil, dan menginjak-injak kedaulatan.''

“Kolaborasi kita pada isu-isu yang penting bagi kedua negara, dari perubahan iklim hingga keamanan dan pertahanan energi, sangat penting sewaktu kita melihat ke masa depan,'' katanya.

Sebuah pernyataan Komisi Tinggi Inggris, Jumat, mengatakan Inggris akan menawarkan kolaborasi pertahanan dan keamanan generasi berikutnya di lima domain -- darat, laut, udara, antariksa dan dunia maya -- untuk menghadapi ancaman baru yang kompleks.

Ini termasuk dukungan Inggris untuk jet-jet tempur baru yang dirancang dan dibuat oleh India.

nggris juga akan berusaha mendukung kebutuhan India akan teknologi baru untuk mengidentifikasi dan menanggapi ancaman di Samudra Hindia, kata pernyataan itu.

Johnson juga akan membahas kerja sama baru dengan Modi tentang energi bersih dan terbarukan, yang bertujuan untuk mendukung transisi energi India dari minyak impor dan meningkatkan ketahanannya melalui energi yang aman dan berkelanjutan, dan mengatasi perubahan iklim di Inggris dan India, kata pernyataan itu.

India sebetulnya hanya mengimpor sedikit minyak dari Rusia, tetapi baru-baru ini meningkatkan pembeliannya karena potongan harga. India adalah pembeli utama senjata Rusia, dan baru-baru ini membeli sistem pertahanan udara canggih Rusia.

3 dari 4 halaman

Pakar: Inggris Sudah Mengalami Perubahan Iklim yang Mengganggu

Inggris sudah mengalami perubahan iklim yang mengganggu dengan meningkatnya curah hujan, sinar matahari dan suhu, menurut para ilmuwan.

Dikutip dari laman BBC, Jumat (30/7/2021), tahun 2020 adalah tahun terpanas ketiga, kelima dengan banyak dilanda hujan, dan tahun ke delapan paling terik dalam catatan di negara itu, kata para ilmuwan dalam laporan tebaru UK State of the Climate.

Sementara itu, tidak ada tahun lain yang masuk ke dalam daftar 10 besar pada ketiga kriteria tersebut.

Para ahli mengatakan bahwa, dalam kurun waktu 30 tahun, suhu di Inggris telah menjadi 0,9 Celsius lebih hangat dan 6% lebih basah.

Penulis utama laporan tersebut, Mike Kendon, yang merupakan ilmuwan informasi iklim di UK Met Office, mengatakan kepada BBC News bahwa ada "Banyak orang yang berpikir perubahan iklim ada di masa depan – tetapi ini membuktikan bahwa iklim sudah berubah di sini di Inggris.

"Saat cuaca terus menghangat, kita akan melihat semakin banyak cuaca ekstrem seperti gelombang panas dan banjir," kata Kendon.

Para ilmuwan juga memperingatkan cuaca ekstrem yang lebih buruk jika suhu global naik dan politikus tidak berhasil mengekang emisi karbon.

4 dari 4 halaman

Laporan Terbaru

Laporan terbaru UK State of the Climate itu mengatakan bahwa Inggris menjadi lebih panas, lebih terik, dan banyak melihat hujan.

Tahun 2020 adalah tahun di mana Inggris menghadapi suhu terpanas ketiga sejak 1884. Semua tahun di daftar 10 besar adalah sejak 2002.

Tahun lalu adalah salah waktu yang paling sedikit melihat turunnya salju dalam catatan, terutama mempengaruhi dataran tinggi dan daerah utara.

Musim semi 2020 adalah rekor tercerah di Inggris, dan lebih cerah daripada kebanyakan musim panas di negara itu.

Tahun 2020 adalah tahun yang paling basah kelima di Inggris; enam dari 10 tahun yang banyak dilanda hujan adalah sejak 1998.

Liz Bentley, Kepala Royal Meteorological Society, mengatakan bahwa bahkan jika pemerintah dapat mencapai hasil dalam membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 Celsius–-yang tampaknya sangat tidak mungkin--itu masih akan menyebabkan peningkatan 10% dalam jumlah air di udara. 

"Di Inggris, kita cenderung melihat suhu 40 Celsius saat kita mendapatkan pemanasan 1,5 C, itu akan menjadi sesuatu yang kita lihat secara teratur," paparnya.

"Orang-orang tidak menyadari bahwa kenaikan suhu kecil 0,1 atau 0,2 derajat secara keseluruhan dapat membuat perbedaan besar, terutama dalam frekuensi dan intensitas peristiwa ekstrem," jelas Bentley.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.