Sukses

Afiliasi ISIS di Afghanistan Klaim Sebagai Dalangi Serangan yang Menarget Syiah

ISIS-K mengklaim bahwa 100 orang terluka dalam serangan itu.

Liputan6.com, Kabul - Sebuah afiliasi ISIS, Jumat (22/4), mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian pengeboman sehari sebelumnya yang menarget kelompok minoritas Muslim Syiah di Afghanistan.

Yang paling banyak menelan korban dari tiga serangan pada Kamis adalah pengeboman terhadap sebuah masjid Syiah di wilayah utara Mazar-e-Sharif. Sedikitnya 12 orang tewas dan 40 lainnya terluka dalam serangan tersebut.

Sebelumnya pada Kamis (21/4), sebuah bom pinggir jalan meledak di dekat sebuah sekolah anak laki-laki di ibu kota Afghanistan, Kabul, dan melukai dua anak. Sekolah itu berlokasi di kawasan Dasht-e-Barchi yang mayoritas penduduknya Muslim Syiah. Bom ketiga di Kunduz melukai 11 mekanik yang bekerja untuk penguasa negara itu, Taliban, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (23/4/2022).

Sejak berkuasa Agustus lalu, Taliban telah berusaha memerangi afiliasi baru ISIS yang dikenal sebagai Negara Islam di Provinsi Khorasan atau ISIS-K. November lalu, unit intelijen Taliban melakukan serangan besar-besaran terhadap sebuah lokasi yang diduga sebagai tempat persembunyian ISIS-K di provinsi Nangarhar.

Dalam sebuah pernyataannya, Jumat, ISIS-K mengatakan bom yang menghancurkan masjid Sai Doken Mazar-e-Sharif disembunyikan di dalam tas yang ditinggalkan di antara sejumlah jemaah. Saat mereka salat, bom itu meledak. ISIS-K mengklaim bahwa 100 orang terluka dalam serangan itu.

Taliban mengatakan mereka telah menangkap seorang mantan pemimpin ISIS-K di provinsi Balkh, di mana Mazar-e-Sharif adalah ibu kotanya. Zabihullah Noorani, kepala bagian informasi dan budaya provinsi Balkh, mengatakan, Abdul Hamid Sangaryar ditangkap sehubungan dengan serangan terhadap masjid pada Kamis.

ISIS-K relatif tidak aktif di Afghanistan sejak November lalu, tetapi dalam beberapa hari terakhir meningkatkan serangannya di Afghanistan dan di negara tetangganya, Pakistan, Mereka menarget komunitas Muslim Syiah yang dianggap orang-orang murtad oleh kelompok-kelompok radikal Sunni.

Awal bulan ini dua bom meledak di lingkungan Syiah Kabul di Dasht-e-Barchi, menewaskan sedikitnya tujuh siswa dan melukai beberapa lainnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3 Ledakan di Sekolah Afghanistan Tewaskan 4 Orang

Tiga ledakan mengguncang sebuah sekolah menengah di Kabul barat pada Selasa (19/4/2022), menewaskan beberapa orang. Demikian menurut pejabat keamanan dan kesehatan Afghanistan.

Mengutip NDTV, banyak penduduk di lingkungan itu berasal dari komunitas Syiah Hazara, minoritas etnis dan agama yang sering menjadi sasaran kelompok teroris Sunni, termasuk ISIS.

"Tiga ledakan telah terjadi ... di sebuah sekolah menengah, ada beberapa korban dari orang-orang Syiah kami," kata Khalid Zadran, juru bicara komandan Kabul.

Kepala departemen perawatan rumah sakit, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan setidaknya empat orang tewas dan 14 terluka dalam ledakan itu.

Laporan Gulf News mengatakan, sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menyusul jeda kekerasan selama bulan-bulan musim dingin dan setelah pasukan asing mundur tahun lalu.

Taliban mengatakan mereka telah mengamankan negara itu sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021, tetapi para pejabat dan analis internasional mengatakan bahwa risiko kebangkitan militan tetap ada dan kelompok militan ISIS telah mengklaim beberapa serangan besar.

3 dari 4 halaman

Masjid di Kabul Afghanistan Terkena Serangan Granat, ISIS-K Dalangnya?

Sebelumnya, sedikitnya enam orang terluka dalam ledakan granat di sebuah masjid di daerah padat penduduk di ibu kota Afghanistan, Kabul, kata polisi, beberapa menit setelah jemaah shalat zuhur.

Serangan terhadap sasaran publik sebagian besar telah berkurang sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu, tetapi afiliasi ISIL (ISIS) terus beroperasi di beberapa bagian negara itu. Demikian seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (7/4/2022)

"Kami telah selesai sholat dan sedang menuju keluar dari masjid ketika ledakan terjadi," kata jemaah Mohammed Yasin kepada kantor berita AFP.

Juru bicara polisi Kabul Khalid Zadran mengatakan kepada AFP sebuah granat dilemparkan ke masjid Pul-e-Khisti dan seorang tersangka ditangkap di tempat kejadian. Masjid ini terletak di daerah padat penduduk Kabul dan dikelilingi oleh toko-toko dan pasar yang sibuk.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, tetapi kelompok ISIS Provinsi Khorasan (ISKP, ISIS-K) telah melakukan serangan baru-baru ini di Kabul dan kota-kota lain.

4 dari 4 halaman

Serangan ISKP Sebelumnya

SKP mengklaim serangan terhadap sebuah rumah sakit militer di Kabul pada November yang menewaskan 19 orang. Kelompok itu juga mengklaim serangan bunuh diri Oktober di sebuah masjid Syiah di Kandahar yang menewaskan sedikitnya 60 orang.

Para pejabat Taliban bersikeras pasukan mereka telah mengalahkan kelompok itu, tetapi para analis mengatakan ISKP adalah tantangan keamanan utama bagi penguasa baru Afghanistan.

Dalam serangan terpisah pada hari Minggu, setidaknya satu orang tewas dan 59 lainnya terluka dalam ledakan di pasar penukaran uang terbesar di negara itu, Sarai Shahzada – tidak jauh dari masjid yang diserang.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pentingnya Taliban untuk memenuhi janji-janji yang telah disampaikan jika ingin mendapatkan kepercayaan dari dunia.

"Penting bagi Taliban untuk memenuhi janji-janjinya," ujar Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual, Kamis (31/3/2022).

"Karena pemenuhan janji tersebut atau pemenuhan komitmen tersebut akan menciptakan enabling environment bagi dukungan internasional terhadap pembangunan ekonomi Afghanistan," tambahnya.

Menurutnya, penting membangun kepercayaan antara Taliban dengan dunia internasional.

"Saya sampaikan trust atau kepercayaan ini tidak jatuh dari langit. Namun harus dibangun dan dipelihara," ujar Retno Marsudi.

"Trust akan tercipta apabila Taliban melakukan langkah maju dan memenuhi semua komitmen yang telah disampaikan pada Agustus tahun lalu."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.