Sukses

Kasus COVID-19 Hari Ini di Dunia Tembus 507 Juta dengan 6,2 Juta Kematian

Kasus COVID-19 hari ini di dunia menembus 507.940.673 dengan penambahan 31.209.754 infeksi dalam 28 hari terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Menurut data dari COVID-19 Dashboardby the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Johns Hopkins University (JHU), Jumat (22/4/2022), kasus COVID-19 hari ini di dunia menembus 507.940.673 dengan penambahan 31.209.754 infeksi dalam 28 hari terakhir.

Sudah 6.211.829 kematian tercatat akibat infeksi COVID-19 dengan penambahan 103.248 dalam 28 hari terakhir. Sementara total vaksin COVID-19 yang sudah disuntikkan mencapai 11.215.087.316 dosis.

Korea Selatan (Korsel) terpantau berada di urutan pertama negara dengan penambahan kasus COVID-19 terbanyak dalam 28 hari terakhir. Sementara Amerika Serikat yang biasanya menempati posisi puncak kini turun di tempat kesembilan.

Dalam 10 besar negara dengan penambahan kasus Virus Corona COVID-19 terbanyak 28 hari terakhir, sejumlah di antaranya berasal dari Asia. Berikut ini urutannya:

  1. Korea Selatan
  2. Jerman
  3. Prancis
  4. Vietnam
  5. Italia
  6. Australia
  7. Inggris
  8. Jepang
  9. Amerika Serikat
  10. Thailand

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

99 Persen Masyarakat Jawa Bali Punya Antibodi COVID-19

Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyampaikan, antibodi 99,2 persen pada masyarakat Jawa Bali bukan indikasi bahwa masyarakat boleh melepas masker dan protokol kesehatan COVID-19 lainnya seperti halnya di Amerika Serikat.

Menurut epidemiolog yang juga tim survei tersebut, Pandu Riono, survei yang dilakukan pada Maret 2022 menunjukkan bahwa 99,2 persen warga di wilayah keberangkatan dan tujuan mudik Jawa Bali sudah memiliki antibodi. Baik antibodi dari infeksi COVID-19 maupun dari vaksinasi yang sudah dijalani.

“Tetapi bukan berarti kita melepas protokol kesehatan, kita tetap harus mendorong masyarakat untuk tetap patuh prokes supaya tetap sehat selama perjalanan karena pandemi belum selesai."

“Bukan berarti lepas masker, yang ada malah peningkatan kasus lagi,” kata Pandu dalam konferensi pers bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Rabu (20/4/2022).

Senada dengan Pandu, epidemiolog Dicky Budiman juga mengatakan bahwa potensi lonjakan COVID-19 khususnya pasca mudik lebaran tetap ada.

“Potensi adanya peningkatan kasus pasca mudik tentu tetap ada karena bagaimanapun kita masih memiliki populasi rawan yang jumlahnya kurang lebih 20 persen. Baik karena belum divaksinasi atau karena penurunan imunitas,” ujar Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan video Senin (18/4/2022).

Dengan proporsi yang kurang lebih 20 persen ini, jika merujuk populasi Indonesia yang mendekati 300 juta tentu ini sudah sangat signifikan. Bahkan, jumlahnya melebihi jumlah penduduk Singapura, Kamboja, dan Laos.

“Ini tentu juga membawa kerawanan tersendiri karena sebarannya yang terutama di daerah perifer, di daerah yang cakupan vaksinnya belum memadai, bukan hanya di luar Pulau Jawa tapi juga di sebagian Pulau Jawa. Terutama yang bukan wilayah aglomerasi.”

 

3 dari 4 halaman

Shanghai Pertahankan Aturan Pembatasan Ketat hingga Lockdown Akibat Tingginya Kasus COVID-19

Sedangkan pihak berwenang Shanghai mengatakan pada Kamis (21 April) bahwa pembatasan ketat akan tetap berlaku untuk saat ini bahkan di distrik-distrik yang berhasil memotong penularan COVID-19 menjadi nol, karena jumlah kasus di luar area karantina di seluruh kota meningkat lagi.

Penilaian yang bijaksana itu datang setelah pejabat kesehatan awal pekan ini telah memicu harapan beberapa orang akan kembali normal dengan mengatakan bahwa tren dalam beberapa hari terakhir menunjukkan Shanghai telah "secara efektif membatasi penularan". Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (21/4/2022).

Distrik pusat Jingan, rumah bagi hampir 1 juta orang dan beberapa mal paling mencolok di kota itu, pada Kamis pagi, mengatakan tidak akan lagi mengizinkan penduduk keluar dari kompleks perumahan mereka dengan alasan risiko pertemuan besar.

Pada konferensi pers reguler, wakil gubernur Distrik Chongming, daerah pulau terpencil, mengatakan sebagian besar pembatasan akan diberlakukan, meskipun telah melaporkan nol kasus di luar daerah karantina dan 90 persen dari 640.000 atau lebih penduduknya sekarang secara teori diizinkan untuk meninggalkan rumah mereka.

Supermarket akan tetap tutup untuk pembeli, kendaraan tidak akan diizinkan di jalan tanpa persetujuan, dan hanya satu orang dari setiap rumah tangga yang diizinkan meninggalkan rumah setiap hari di beberapa kota di Chongming, kata wakil gubernur Zhang Zhitong.

"Bagi mereka yang berada di daerah pencegahan, kita harus terus memastikan bahwa mereka tidak menjadi daerah 'bebas terbang'," katanya, merujuk pada lingkungan di mana penduduk diizinkan meninggalkan kompleks perumahan mereka.

4 dari 4 halaman

Kasus COVID-19 Mulai Menurun, Hong Kong Kembali Buka Gym hingga Salon Kecantikan

Lalu Hong Kong memutuskan membuka kembali pusat kebugaran, salon kecantikan, taman hiburan, dan bioskop untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat bulan pada Kamis (21 April), saat pihak berwenang melonggarkan beberapa pembatasan COVID-19 paling ketat di dunia yang membebani penduduk. dan bisnis.

Banyak restoran melaporkan pemesanan penuh untuk beberapa minggu mendatang karena makan di luar telah diperpanjang hingga pukul 10 malam dari pukul 6 sore dan pertemuan kelompok telah diperluas menjadi empat orang, dari dua orang sebelumnya. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (21/4/2022)

Selain itu, banyak sekolah juga telah melanjutkan pembelajaran tatap muka setelah berbulan-bulan mengikuti kelas online.

Hong Kong telah melonggarkan langkah-langkah karena otoritas Shanghai mengatakan pembatasan ketat virus corona akan tetap berlaku untuk saat ini.

Warga berbondong-bondong ke pusat kebugaran, salon dan panti pijat, sementara yang lain mengunjungi kuil dan gereja yang juga telah ditutup.

"Setiap orang memiliki hal yang harus dilakukan dan dapat menghasilkan uang. Ini luar biasa dan orang-orang dapat keluar untuk beraktivitas lagi, semua orang senang," kata Idy Lee (44) yang memiliki salon rambut di distrik Mong Kok yang ramai di kota itu.

Pelonggaran itu dilakukan ketika jumlah infeksi COVID-19 harian di pusat keuangan global turun di bawah 1.000 selama enam hari terakhir dari puncaknya lebih dari 70.000 pada 3 Maret.

Sementara banyak penduduk merasa lega dengan pelonggaran aturan, sejumlah bisnis telah ditutup dan puluhan ribu orang telah meninggalkan kota ketika pihak berwenang memberlakukan kembali langkah-langkah pada Januari yang pertama kali diterapkan pada tahun 2020.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.