Sukses

KBRI Stockholm Imbau WNI Tak Terpancing Isu Pembakaran Al-Qur'an di Swedia

Indonesia mengecam aksi pembakaran Al-Qur'an di Swedia yang dilakukan oleh politikus Denmark, Rasmus Paludan.

Liputan6.com, Stockholm - Aksi penistaan kepada Kitab Suci Al-Qur'an oleh politikus Denmark, Rasmus Paludan juga dikecam oleh Indonesia. Melalui kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, disampaikan keberatan perihal tersebut.

"Indonesia mengecam aksi pembakaran kitab suci Al-Qur'an di Swedia oleh Rasmus Paludan, seorang politikus Denmark, di Kota Linkoping dan Norkoping pada 14 April 2022," demikian menurut Kemlu RI seperti dikutip dari situs resminya pada Rabu (19/4/2022).

Menurut informasi tersebut, Rasmus Paludan melakukan aksi penistaan kitab suci serupa pada tanggal 15 April 2022 di kota Rinkeby dan Örebro, Swedia.

Aksi pembakaran Al-Qur'an oleh Paludan, sambung pernyataan Kemlu RI, menggunakan argumentasi kebebasan berekspresi untuk melecehkan agama dan kepercayaan satu kelompok adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan terpuji.

Hal itu kemudian juga dilaporkan memicu demonstrasi meluas. KBRI pun mengeluarkan imbauan kepada WNI.

"KBRI Stockholm telah meminta seluruh WNI dan diaspora Indonesia di Swedia untuk tidak terpancing dan menghindari perbuatan yang berpotensi dapat melanggar hukum dan peraturan di Swedia".

Sejak pekan lalu, kepolisian Swedia sedang bentrok dengan kelompok ekstrimis sayap kanan yang membakar Al-Qur'an. Kerusuhan terjadi di kota Malmo. 

Politikus Denmark-Swedia Rasmus Paludan berniat untuk mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif Swedia pada bulan September. Kendati demikian ia belum memiliki jumlah tanda tangan yang diperlukan untuk mengamankan pencalonannya.

Ia berupaya menarik simpati dan "wisata" ke Swedia. Dia mengunjungi lingkungan dengan populasi Muslim yang besar, di mana dia ingin membakar salinan Al-Qur'an.

Seorang pengacara dan YouTuber itu sebelumnya telah dihukum karena penghinaan rasis.

Pada tahun 2019, ia membakar Al-Qur'an yang dibungkus dengan bacon. Ia juga pernah diblokir selama sebulan oleh Facebook setelah sebuah posting yang menggabungkan imigrasi dan kejahatan.

Pada Sabtu 16 April, salah satu demonstrasinya dipindahkan dari Distrik Landskrona ke tempat parkir terpencil di Malmo selatan, kota tetangga yang besar, tetapi sebuah mobil mencoba memaksa penghalang pelindung.

Pengemudinya ditangkap dan Paludan kemudian membakar Al-Qur'an.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Stram Kurs

Partai politik sayap kanan Denmark ini relatif baru. Didirikan pada 2017 oleh Rasmus Paludan dan dikenal dengan sikap anti-Islamnya secara terbuka.

Sebagian besar agenda partai berfokus pada membangun narasi anti-Islam dan terlibat dalam tindakan yang provokatif dan ofensif terhadap Islam dan Muslim. Partai tersebut menggunakan platform media sosial dan pertemuan publik untuk memajukan agenda mereka.

Selain memiliki pandangan garis keras tentang etnis, imigrasi, dan kewarganegaraan, Stram Kurs juga mengupayakan pelarangan Islam dan khususnya Muslim di Denmark.

Tidak diketahui berapa banyak anggota yang dimiliki partai tersebut, tetapi partai itu mencoba untuk ikut serta dalam pemilihan umum Denmark 2019, hanya memperoleh sedikit suara.

Pada musim panas 2019, partai tersebut berhasil mendapatkan 20.000 tanda tangan pemilih yang diperlukan untuk mengikuti pemilihan parlemen.

Pada Maret 2020, Stram Kurs dinyatakan bersalah karena menyalahgunakan sistem deklarasi pemungutan suara Denmark dan penangguhan sementara yang telah dikenakan padanya pada Desember 2019 diperpanjang hingga September 2022, demikian seperti dikutip dari Indian Express, Minggu (30/8/2020).

Untuk menghindari penangguhan ini, partai tersebut mengganti namanya menjadi 'Hard Line'. Instansi pemerintah Denmark tidak menganggap pembuatan entitas baru ini ilegal dan diizinkan untuk beroperasi.

3 dari 4 halaman

Sekilas Rasmus Paludan

Rasmus Paludan, seorang pemimpin partai sayap kanan ekstrem dari Denmark. Paludan juga berambisi melakukan demonstrasi anti-Islam.

Selain di Malmo, kerusuhan terjadi di Linkoping dan Norrkoping. Sebanyak 26 orang ditahan, termasuk empat anak di bawah umur.

Sementara, AP News menyebut ada sekitar 100 orang yang berdemo di Malmo. Mayoritas peserta demo adalah anak muda. Pada pekan lalu, situasi di beberapa lokasi seperti Landskrona  sudah berhasil dikendalikan. 

Rasmus Paludan adalah seorang pengacara mendirikan partainya di tahun 2017. Nama partainya adalah Stram Kurs (Garis Keras). Ia terkenal dengan retorikanya yang intoleran.

 

4 dari 4 halaman

Juga Dikecam Arab Saudi

Pemerintah Arab Saudi mengecam aksi penistaan kepada Kitab Suci Al-Qur'an oleh kelompok ekstrimis di Swedia. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mementa agar ada usaha bersama untuk menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi, dan kebersamaan.

Pelaku pembakaran adalah politisi Denmark, Rasmus Paludan. Sejak pekan lalu, kepolisian Swedia sedang bentrok dengan kelompok ekstrimis sayap kanan yang membakar Al-Qur'an. Kerusuhan terjadi di kota Malmo. 

Dilaporkan Arab News, Selasa (19/4/2022), Arab Saudi meminta agar penistaan situs-situs agama dan suci turut dihentikan. Para ekstrimis dilaporkan berani melawan polisi, serta membakar kendaraan kepolisian.

Perdana Menteri Swedia Magdalena Anderrson mengecam aksi kekerasan yang terjadi. Ada tiga orang pendemo yang terluka, mereka juga ditangkap atas tindak pidana.

Menurut laporan CNN, demo anti-Islam dimulai ketika kelompok ekstrimis di Swedia menyebarkan foto dengan Al-Qur'an yang dibakar, serta berkata akan membakar lebih banyak lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.