Sukses

Israel Serang Balik Hamas di Jalur Gaza, Targetkan Lokasi Pembuatan Senjata

Untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan ini, militan Palestina telah menembakkan roket di Israel Selatan.

Liputan6.com, Jalur Gaza - Untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan ini, militan Palestina telah menembakkan roket di Israel Selatan.

Israel membalas dengan jet-jet tempur yang melancarkan serangan udara di bagian selatan Jalur Gaza, menargetkan sebuah “lokasi pembuatan senjata” bagi Hamas, kata militer Israel Selasa pagi 19 April 2022 waktu setempat.

Sejauh ini tidak ada laporan mengenai korban cedera serangan di Jalur Gaza tersebut.

Israel menganggap militan Hamas yang berkuasa di Gaza bertanggung jawab atas penembakan roket semacam itu, dan biasanya meluncurkan serangan udara tidak lama setelahnya. Ini adalah penembakan roket pertama sejak malam Tahun Baru 2022.

Peluncuran roket itu merupakan eskalasi terbaru setelah bentrokan di tempat suci yang rawan di Yerusalem, serangkaian serangan maut di dalam wilayah Israel, dan serangan militer di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Presiden Palestina Bahas Ketegangan dengan Israel Bersama Raja Yordania dan Putin

Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas membahas ketegangan yang meningkat dengan Israel di Yerusalem Timur selama dua percakapan telepon terpisah dengan Raja Abdullah II dari Yordania dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Mahmoud Abbas bertukar pandangan dengan Raja Abdullah atas situasi di Yerusalem Timur, menuduh pasukan polisi Israel bertindak "secara brutal terhadap jamaah yang sedang melakukan ibadah. Pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan status hukum serta sejarah status quo di kota suci, sangat tergambar kala itu," kata kantor berita resmi Palestina WAFA.

Ketegangan antara Israel dan Palestina telah meningkat dalam beberapa hari terakhir selama pertemuan langka bulan suci Ramadhan dan libur Paskah Yahudi selama seminggu, demikian dikutip dari laman Xinhua.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Awal Peningkatan Eskalasi

Bentrokan antara pengunjuk rasa Palestina dan polisi Israel meletus pada Jumat (15/4) di kompleks Masjid Al Aqsa, menyebabkan lebih dari 160 warga Palestina terluka.

Menurut laporan itu, kedua belah pihak sepakat untuk segera mengadakan pertemuan, dan melanjutkan konsultasi.

Tak hanya itu, juga ada koordinasi dan kontak dengan pihak terkait untuk menghentikan kekerasan di tempat suci.

Dalam pembicaraan teleponnya dengan Putin, Abbas membahas hubungan bilateral serta perkembangan situasi baru-baru ini di Timur Tengah.

Pihaknya mengatakan, ada kebutuhan untuk menghormati hukum internasional dan bekerja untuk mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah Palestina.

Abbas menyerukan upaya untuk memberikan perlindungan internasional bagi Palestina, kata WAFA.

 

3 dari 4 halaman

Vladimin Putin Minta Israel dan Palestina Dialog Usai Kerusuhan di Masjid Al Aqsa

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin setelah kerusuhan di Masjid Al Aqsa. Presiden Vladimir Putin mendukung adanya dialog antara Palestina dan Israel. 

Isu lain yang dibahas Presiden Putin adalah konflik di Ukraina, terutama wilayah Donbass. Pihak Rusia menyebut percakapan telepon antara kedua pemimpin adalah atas permintaan Presiden Abbas. 

Pihak Rusia tidak menyebut nama Masjid Al Aqsa dalam keterangan resmi mereka, maupun mengecam Israel atas kerusuhan pekan lalu. 

"Kedua pemimpin mendiskusikan isu-isu terkait pemukiman di Timur Tengah pada konteks ketegangan yang meningkat di Tepi Barat Sungai Jordan dan di Yerusalem Timur. Mereka mengungkap harapan bahwa hal ini tidak berkembang menjadi konfrontasi besar antara Palestina dan Israel," tulis keterangan dari situs resmi Kremlin, Selasa (19/4/2022).

Putin dan Abbas pun sepakat agar dialog langsung antara Palestina dan Israel kembali dilaksanakan di bawah mediator-mediator internasional.

Setelahnya, Kremlin langsung bergantik topik ke isu Ukraina.

"Vladimir Putin menginformasikan Mahmoud Abas tentang operasi militer khusus yang berlanjut untuk melindungi Donbass dan pembicaraan-pembicaraan antara para perwakilan Rusia dan Ukraina," tulis Kremlin.

Isu ekonomi pun turut dibahas, terutama masalah perdagangan dan ekonomi. Kedua negara sepakat pada keingingan untuk melanjutkan hubungan bilateral yang bersahabat. Selain itu, Presiden Putin turut mengucapan selamat libur Ramadhan kepada rakyat Palestina.

"Kedua pemimpin setuju untuk melanjutkan kontak," tulis pihak Kremlin.

Bentrokan di area Masjid Al Aqsa antara aparat Israel dan warga Palestina mengakibatkan ratusan orang luka-luka, mayoritas korban luka berada di pihak Palestina. 

4 dari 4 halaman

Viral Hoaks Vladimir Putin Ingin Serang Israel

Sebuah kabar viral beredar di media sosial Twitter yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin akan menyerang Israel apabila tidak menyudahi serangan ke Palestina. Kabar itu beredar setelah terjadi sejumlah kerusuhan di area Masjid Al Aqsa antara kepolisian Israel, warga Yahudi ekstrimis, serta warga Palestina. Akibatnya, ratusan orang luka-luka. 

Pada twit dari akun @oposisicerdas, ada artikel berjudul "Rusia Ancam Serang Israel jika Pendudukan terhadap Palestina tak Segera Dihentikan" dan tweet itu viral hingga mendapatkan ribuan likes dan retweet.

Akan tetapi, setelah ditelusuri tidak ada kutipan resmi dari pihak pemerintah Rusia di artikel yang ternyata bersumber dari TikTok itu. Alias pernyataan itu hoaks karena tidak bersumber valid.

Bila melihat sumber dari media pemerintah Rusia, yakni TASS.com, kemudian situs resmi pemerintah pusat, dan media sosial Kementerian Luar Negeri Rusia, maupun dari Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, tak ada satu pun yang merilis kecaman resmi terkait bentrokan di area Masjid Al Aqsa. Tak ada pula ultimatum dari Presiden Putin untuk menyerang Israel. 

Akun Twitter Kedubes Rusia di Israel justru turut menyambut hari Passover bagi warga Yahudi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.