Sukses

Arab Saudi Alokasikan Kuota Haji 2022 Sebesar 85% untuk Jemaah Asing

Jemaah asing akan menjadi bagian terbesar dari satu juta peziarah yang diizinkan melaksanakan Haji 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah asing akan menjadi bagian terbesar dari jutaan peziarah yang diizinkan melaksanakan Haji 2022. Keputusan itu diumumkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi pada Selasa 12 April.

Jemaah haji dari luar negeri diperkirakan mencapai 85 persen dari total jumlah yang hadir. Sebelumnya, jemaah haji dari luar ARab Saudi dilarang hadir dalam dua tahun terakhir karena pandemi virus corona COVID-19, seperti dikutip dari laman The National, Rabu (13/4/2022).

"Sangat penting bagi pemerintah untuk menjaga keselamatan dan keamanan jemaah haji, serta pengunjung Masjid Nabawi," kata pihak Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

Pada 2022 ini, Arab Saudi ingin memberikan jumlah "maksimum" kepada jemaah yang berkesempatan melakukan haji dari seluruh dunia.

Ibadah Haji 2022 akan terbuka untuk warga di bawah usia 65 tahun yang telah menerima vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Jamaah yang berasal dari luar kerajaan wajib menyerahkan hasil tes PCR negatif COVID-19 yang diambil dalam waktu 72 jam sejak keberangkatan ke kerajaan.

Kementerian mengatakan semua jemaah harus mengikuti protokol kesehatan dan mematuhi tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan mereka saat melakukan haji.

Pada 2020, kerajaan menutup perbatasannya untuk menahan penyebaran COVID-19 dan haji dibatasi untuk 1.000 jemaah haji domestik. Lalu 2021, Kementerian Haji mengumumkan hanya penduduk dan warga yang diizinkan untuk melakukan haji. Jumlahnya kemudian dibatasi menjadi 60.000 karena ancaman kesehatan yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 .

Ibadah haji biasanya menarik sekitar dua juta Muslim dan menghasilkan $ 12 miliar untuk Arab Saudi setiap tahun. Haji 2022 akan dimulai pada 7 Juli.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Satu Juta Kuota Haji

Kuota haji ditambah hingga untuk 1 juta orang pada tahun ini. Pihak kerajaan berkata peserta haji harus divaksin COVID-19, serta ada batas usia peserta haji.

"Kementerian Haji dan Umrah di Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan bahwa telah mengizinkan satu juta jemaah, baik dari luar negeri dan dalam negeri, untuk melaksanakan haji pada tahun ini 1443H/2022," tulis pengumuman resmi pemerintah Arab Saudi, dikutip Sabtu (9/4/2022).

Jumlah kasus COVID-19 sedang menurun di Arab Saudi. Pihak kerajaan berkata ingin menyambut umat Muslim sebanyak-banyaknya untuk melaksanakan haji, dan juga mempertahankan keberhasilan dalam mengendalikan pandemi COVID-19.

Jumlah kuota tiap negara juga akan ditentukan.

Terkait protokol kesehatan, pendatang dari luar negeri harus tes PCR. Berdasarkan laporan Arab News, berikut aturan yang diumumkan:

1. Haji tahun ini terbuka untuk mereka yang berusia 65 tahun ke bawah dan telah mendapat vaksin-vaksin utama COVID-19 yang disetujui Kementerian Kesehatan Saudi.

2. Jemaah yang datang dari luar Kerajaan diharuskan mengirim hasil tes PCR negatif Covid-19 yang dilakukan di bawah 72 jam dari waktu keberangkatan menuju Kerajaan.

Para jemaah turut diminta agar mengikuti tiap instruksi di Arab Saudi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan masing-masing ketika melaksanakan ritual Haji.

Pada 2021, ada 50 ribu orang saja yang melaksanakan haji. Arab News menyebut sebelum pandemi COVID-19, jumlah jemaah bisa mencapai lebih dari 2 juta orang.

3 dari 4 halaman

Aturan COVID-19 Dilonggarkan

Kota di Arab Saudi akan menggelar buka puasa bersama dengan meja sepanjang 500 meter. Buka bersama sudah mulai diizinkan di Saudi di tahun ketiga pandemi COVID-19. 

Dilaporkan Arab News, Selasa (5/4), acara akan digelar di kota Al-Seih dengan berkolaborasi dengan pemerintah setempat dan sektor swasta. Meski demikian, acara itu diprediksi tak akan memecahkan rekor dunia. 

Selain iftar, acara juga akan menyediakan acara seperti teater anak. 

Aturan COVID-19 sudah dilonggarkan, sehingga mobilitas masyarakat semakin bebas. The National melaporkan bahwa masjid-masjid di Arab Saudi bisa menggelar bukber jika telah mendapatkan izin. 

Menurut The National, aturan social distancing juga suddah dicabut di Arab Saudi, namun pengunjung tetap harus memakai masker.

Umrah dapat dilakukan apabila seseorang mendapatkan izin valid dari aplikasi pemerintah: Eatmarna.

Pemerintah Arab Saudi juga baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menggunakan kecerdasan buatan di aplikasi-aplikasi untuk menunjang ibadah. Robot pun akan dipakai untuk mendistribusikan air Zamzam dan sterilisasi area ibadah.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Selasa (5/4/2022), ada 116 kasus baru di COVID-19. Kota Jeddah mencatat kasus baru tetinggi, yakni 24 kasus sehari.

Total vaksinasi di Saudi telah tembus 60,3 juta dosis.

4 dari 4 halaman

Aplikasi Umrah untuk Jemaah selama Ramadhan

Arab Saudi akan menggunakan aplikasi seluler untuk memfasilitasi ziarah pengunjung ke Makkah selama bulan suci Ramadhan.

Dikutip dari laman Xinhua, Rabu (6/4) Kementerian Haji dan Umrah mengonfirmasi keinginan tersebut.

Jemaah yang menjalankan umrah ke Makkah, dapat melakukan pemesanan untuk melakukan ritual ibadah tersebut melalui aplikasi Eatmarna.

Nantinya, para jemaah bisa menikmati pengalaman yang lebih lancar dan aman, kata kementerian tersebut.

Eatmarna yang diterjemahkan sebagai “mari menunaikan umrah” pada awalnya dikembangkan untuk mengelola kunjungan selama pandemi COVID-19 ketika aturan jarak sosial diberlakukan.

Keberhasilan aplikasi dalam memastikan akses yang sama untuk semua jamaah dan memberikan pengalaman yang lancar dan mulus telah membuat kementerian terus menggunakannya setelah pencabutan pembatasan aturan COVID-19.

Pada Maret 2022, Arab Saudi mengumumkan penghapusan semua pembatasan perjalanan terkait COVID.

Pelancong tidak perlu lagi memberikan tes PCR atau bukti vaksinasi untuk memasuki Arab Saudi dan persyaratan karantina institusional telah dihapus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.