Sukses

Kasus COVID-19 Dunia Hari Ini 500 Juta, Infeksi di Negara Asia Terpantau 144 Juta

Kasus COVID-19 hari ini di dunia menembus 500.363.741.

Liputan6.com, Jakarta - Menurut data dari COVID-19 Dashboardby the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Johns Hopkins University (JHU), Rabu (13/4/2022), kasus COVID-19 hari ini di dunia menembus 500.363.741.

Sudah 6.183.944 kematian tercatat akibat infeksi COVID-19, dengan penambahan 136.432 kematian dalam 28 hari terakhir.

Sementara total vaksin COVID-19 yang sudah disuntikkan mencapai 11.120.130.100 dosis.

Korea Selatan terpantau masih berada di urutan pertama negara dengan penambahan kasus COVID-19 terbanyak dalam 28 hari terakhir. Sementara Amerika Serikat yang biasanya menempati posisi puncak kini berada di tempat ke sembilang.

Dalam 10 besar negara dengan penambahan kasus Virus Corona COVID-19 terbanyak 28 hari terakhir, sejumlah di antaranya berasal dari Asia. Berikut ini urutannya:

  1. Korea Selatan
  2. Jerman
  3. Vietnam
  4. Prancis
  5. Inggris
  6. Italia
  7. Australia
  8. Jepang
  9. Amerika
  10. Austria

Menurut urutan tersebut, tiga negara Asia tercatat dengan penambahan kasus terbanyak dalam 28 hari terakhir. Yakni Korea Selatan, Jepang dan Vietnam.

Sementara itu, mengutip situs World o Meter, Indonesia masih terpantau berada dalam urutan ketujuh negara dengan total kasus COVID-19 terbanyak di Asia.

Total kasus COVID-19 di Asia terpantau menembus 144.478.641, dengan penambahan 219.898 kasus baru. Sedangkan angka kematian total akibat infeksi Virus Corona itu tercatat 1.412.705, dengan penambahan 290 kematian baru.

Berikut ini urutan sepuluh negara di Asia dengan total kasus terbanyak:

  1. India
  2. Korea Selatan
  3. Turki
  4. Vietnam
  5. Iran
  6. Jepang
  7. Indonesia
  8. Malaysia
  9. Israel
  10. Thailand

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Temuan Baru Virus Corona Varian XE, XD, dan XF, Ada di Indonesia?

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), varian XE, XD, dan XF belum ditemukan di Indonesia. Ketiga varian ini merupakan varian rekombinan atau gabungan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dari subvarian Omicron.

Juru Bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi menerangkan, ketiga rekombinan varian Omicron XE, XD, dan XF. Varian XE termasuk gabungan dari subvarian Omicron BA.1 dengan BA.2.

Kemudian, varian XD merupakan gabungan dari varian Delta AY.4 dengan subvarian Omicron BA.1. Varian XF adalah rekombinan dari varian Delta AY.4 dengan subvarian Omicron BA.1.

"Kalau kita lihat dari hasil pemeriksaan genom saat ini secara global, sudah ditemukan varian baru yang mungkin kita kenal sebagai varian XE, XD, dan XF. Varian XE pertama kali sebenarnya terdeteksi pada tanggal 19 Januari di Inggris," terang Nadia saat konferensi pers Update Perkembangan COVID-19 di Indonesia pada Selasa, 12 April 2022.

"Di Inggris sudah ada 763 kasus varian XE yang ditemukan. Dikatakan dia lebih cepat menular dibandingkan subvarian BA.2 ya, tapi belum cukup bukti-bukti epidemiologis untuk memperlihatkan perubahan di dalam masyarakat. Dan sampai saat ini, XE, XD, dan XF belum ditemukan di Indonesia."

3 dari 4 halaman

Tidak Ada Perbedaan Gejala Khusus Varian XE, XD, XF

Walaupun ketiga varian X belum ditemukan di Indonesia, Siti Nadia Tarmizi menekankan, Indonesia tetap harus waspada terhadap masuknya varian COVID-19 baru.

"Varian XD yang merupakan gabungan dari Delta AY.4 dan subvarian Omicron BA.1, sedangkan XF ditemukan di Inggris masih sangat kecil jumlahnya. Ini tetap menjadi kewasapaan kita," jelasnya.

"Dikatakan lebih cepat menular dibanding subvarian Omicron, namun data yang ada saat ini menunjukkan belum memadai. Tetapi kita sebagai bagian dari masyarakat global terus berupaya menekan laju penularan."

Hingga saat ini, hipotes menyatakan, tidak ada perbedaan gejala khusus antara varian XE, XD, dan XF. Sebab, varian ini masih suatu kesatuan dengan Omicron.

"Sebenarnya subvarian X masih merupakan suatu jenis yang sama dengan varian Omicron, tetapi kalau kita lihat kemungkinan seseorang terinfeksi dengan jenis dua varian, yaitu varian Delta dan varian Omicron yang kemudian membentuk subvarian ini," imbuh Nadia. 

4 dari 4 halaman

Varian XE dan XD

Sebagaimana informasi dari Kemenkes, ketiga varian XE, XD, XF lebih rinci sebagai berikut:

Varian XE

  • Pertama terdeteksi di Inggris pada 19 Januari 2022
  • Ditemukan 763 genomEstimasi pertumbuhan (penularan) 9,8 persen lebih tinggi dibanding BA.2 (diperlukan studi lebih lanjut)
  • Jumlah sekuens XE masih terlalu kecil untuk analisis genom

Varian XD

  • Dideteksi pertama kali 13 Desember 2021
  • Ditemukan di Prancis (40), Denmark (8), Belgia (1)
  • Sudah tidak terdeteksi sejak 22 Maret 2022

Varian XF

  • Dideteksi pertama kali pada 7 Januari 2022
  • Ditemukan 39 genom di Inggris
  • Bersirkulasi di klaster kecil yang sudah tidak terdeteksi sejak 15 Februari 2022

"Pemeriksaan sekuens ini bisa terus kita tingkatkan walaupun kasus konfirmasi positif terus terjadi penurunan," pungkas Siti Nadia Tarmizi.

"Karena dengan mempertahankan jumlah spesimen pemeriksaan genom, kita bisa mendeteksi kalaupun ada perkembangan dari sub varian-varian ataupun varian-varian baru." 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.