Sukses

Ancaman Jerman Soal Setop Impor Minyak Rusia Tahun Ini

Kanselir Olaf Scholz menanggapi pertanyaan wartawan tentang apakah dia merasa malu karena negara-negara Uni Eropa membayar Rusia miliaran euro untuk bahan bakar fosil.

Liputan6.com, Berlin - Kanselir Olaf Scholz pada Jumat (8/4) mengatakan Jerman dapat mengakhiri impor minyak Rusia pada tahun ini. Langkah tersebut menandakan urgensi yang mendorong negara dengan ekonomi terbesar Eropa itu untuk melepaskan diri dari energi dari Moskow menyusul aksi invasinya ke Ukraina.

Kanselir Olaf Scholz menanggapi pertanyaan wartawan tentang apakah dia merasa malu karena negara-negara Uni Eropa membayar Rusia miliaran euro untuk bahan bakar fosil.

"Kami secara aktif bekerja untuk mandiri dari impor minyak (Rusia) dan kami pikir kami akan dapat melakukannya pada tahun ini," kata Scholz dalam konferensi pers di London dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Uni Eropa pada pekan minggu lalu menyetujui sanksi baru terhadap Rusia, termasuk menerapkan larangan impor batu bara mulai Agustus. Jerman telah mengintensifkan upaya untuk mengurangi paparannya terhadap impor energi Rusia setelah invasi Moskow ke negara tetangga Ukraina pada 24 Februari.

Moskow menyebut serangannya sebagai "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi tetangganya. Pendukung Ukraina dan negara-negara Barat menyebut tindakan itu sebagai dalih untuk invasi tanpa alasan.

Minyak Rusia sekarang menyumbang 25 persen dari impor Jerman, turun dari 35 persen sebelum invasi, dan volume impor gas telah dikurangi menjadi 40 persen dari 55 persen. Impor batu bara Rusia turun menjadi 25 persen dari 50 persen sebelum invasi.

Penghentian impor gas Rusia lebih berat bagi Jerman, yang pada kuartal pertama menerima 40 persen pengiriman dari Rusia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Keinginan Jerman Potong Pangsa Gas Rusia

Berlin ingin memotong pangsa gas Rusia menjadi 24 persen pada musim panas ini. Namun butuh waktu hingga musim panas 2024 bagi negara dengan ekonomi terbesar Eropa untuk mengakhiri ketergantungannya pada gas Rusia.

"Kami secara aktif bekerja untuk mandiri dari kebutuhan impor gas dari Rusia," kata Scholz.

“Ini, seperti yang Anda bayangkan, tidak semudah itu karena membutuhkan infrastruktur yang harus dibangun terlebih dahulu. Jadi jaringan pipa ke pantai utara Jerman, pelabuhan regasifikasi yang memungkinkan misalnya kapal LNG dapat memberikan pasokan gasnya. jaringan di Jerman."

Lembaga ekonomi DIW mengatakan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Jumat (8/4) bahwa Jerman mungkin dapat mengamankan pasokan gas yang cukup untuk musim dingin mendatang tanpa impor dari Rusia melalui kombinasi pemasok alternatif dan langkah-langkah penghematan energi yang drastis.

3 dari 4 halaman

Situasi Ukraina Saat Ini

Pejabat AS dan Inggris telah memperingatkan peningkatan serangan Rusia di timur Ukraina. Sementara itu, Ukraina mengatakan 10 koridor kemanusiaan telah disepakati untuk hari Sabtu (09/04).

Intelijen militer Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Rusia terus menyerang non-kombatan di Ukraina. Salah satu perbuatan Rusia adalah serangan roket pada hari Jumat (08/04) di stasiun kereta api Kramatorsk di Ukraina timur yang menelan puluhan korban jiwa.

Pernyataan itu mengatakan bahwa operasi Rusia terus berfokus pada wilayah Donbas, Mariupol dan Mykolaiv, demikian dikutip dari laman DW Indonesia.

Operasi tersebut termasuk peluncuran rudal jelajah ke Ukraina oleh pasukan angkatan laut Rusia, kata intelijen kementerian pertahanan Inggris.

"Aktivitas udara Rusia diperkirakan akan meningkat di selatan dan timur Ukraina untuk mendukung aktivitas ini," tambah pernyataan itu. Intelijen kementerian pertahanan Inggris mengatakan bahwa upaya Rusia untuk membangun koridor darat antara Krimea dan Donbas "terus digagalkan" oleh Ukraina.

Ukraina mengatakan 10 koridor kemanusiaan disetujui pada hari Sabtu (9/4).

Sebanyak 10 koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi orang-orang dari wilayah terkepung Ukraina telah disepakati pada Sabtu (9/4), kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.

Salah satu koridor tersebut adalah yang diperuntukkan bagi orang yang mengungsi dengan kendaraan pribadi dari kota pelabuhan Mariupol, tambah Vereshchuk.

Mereka yang berada di kota Enerhodar, Tokmak, Berdyansk, dan Melitopol akan dapat mengungsi ke Zaporizhzhia, sementara penduduk Severodonetsk, Lysychansk, Popasna, Girske, dan Rubizhne dapat mengungsi ke kota Bakhmut di wilayah Donetsk.

4 dari 4 halaman

PBB: Serangan Rudal di Stasiun Kereta Kramatorsk Ukraina Tak Dapat Diterima

Jumat 8 April 2022 terjadi serangan rudal di stasiun kereta api Ukraina, puluhan orang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.

Pejabat kereta api negara Ukraina mengatakan 50 orang tewas, termasuk lima anak-anak, dan sedikitnya 87 terluka dalam serangan rudal terhadap sebuah stasiun di Ukraina timur yang digunakan untuk mengevakuasi warga sipil.

Dua rudal dikatakan telah menghantam stasiun di Kramatorsk. Gubernur wilayah Donetsk mengatakan ribuan orang berada di stasiun untuk berusaha pergi ke daerah-daerah yang lebih aman selagi wilayah itu bersiap untuk serangan besar Rusia, lapor Reuters.

Pejabat Ukraina menyalahkan Rusia atas serangan itu. Namun Rusia telah membantah bertanggung jawab.

Mengutip VOA Indonesia, Sabtu (9/4/2022), PBB menyebut serangan mematikan di stasiun kereta api Ukraina dan serangan-serangan lainnya sama sekali tidak dapat diterima, dan merupakan pelanggaran berat hukum humaniter (kemanusiaan) internasional dan hukum hak asasi manusia internasional, dan untuk itu pelakunya harus bertanggung jawab.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengulangi seruan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres untuk "segera diakhirinya perang brutal ini."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.