Sukses

Austria Usir 4 Diplomat Rusia, Diduga karena Jadi Mata-Mata

Austria mengusir empat diplomat Rusia. Alasannya karena perilaku keempat diplomat itu tidak sesuai dengan status diplomatik mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Austria mengusir empat diplomat Rusia. Alasannya karena perilaku keempat diplomat itu tidak sesuai dengan status diplomatik mereka.

Pengusiran itu menyusul sekelompok negara Uni Eropa yang telah mengambil tindakan serupa pada pekan ini. Berbeda dengan negara-negara Uni Eropa lainnya, seperti Prancis, Italia dan Jerman, juru bicara Menteri Luar Negeri Austria, Alexander Schallenberg tidak mengatakan langkah itu karena invasi Rusia ke Ukraina.

"Tiga diplomat yang bekerja di kedutaan Rusia dan satu yang bekerja di Salzburg harus meninggalkan Austria pada Selasa (12 April)," kata Schallenberg.

"(Empat) orang itu telah bertindak dengan cara yang tidak sesuai dengan status diplomatik mereka," imbuhnya, seperti dilansir Antara, Kamis (7/4/2022). Alasan seperti itu biasanya digunakan untuk aksi mata-mata.

Swedia, Denmark, Yunani dan Romania juga termasuk di antara negara-negara Uni Eropa yang pekan ini mengumumkan pengusiran diplomat Rusia terkait perang di Ukraina. Langkah terkoordinasi itu diambil tak lama setelah foto-foto yang tampak seperti mayat warga sipil yang berserakan di jalan-jalan kota Bucha di Ukraina menyebabkan kemarahan internasional.

Meskipun beberapa negara Uni Eropa telah mengusir puluhan diplomat Rusia, Austria menyatakan "persona non grata" hanya sebagian kecil dari para diplomat Rusia itu berdasarkan wilayahnya.

Austria menampung banyak diplomat Rusia karena Wina adalah tempat bagi Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) dan pusat dari badan-badan PBB seperti Badan Energi Atom Internasional dan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan. Oleh karena itu, negara-negara yang lebih besar termasuk Rusia memiliki tiga duta besar di Wina - satu untuk Austria dan masing-masing satu untuk organisasi PBB dan OSCE.

Kementerian Luar Negeri Austria mencatat ada 65 diplomat yang bekerja di kedutaan Rusia. Jumlah itu tidak termasuk lusinan orang lain yang bekerja di perwakilan untuk PBB di Wina dan untuk OSCE.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jerman Usir 40 Diplomat Rusia

Pemerintah Jerman menyatakan 40 diplomat Rusia sebagai "orang yang tidak diinginkan", kata menteri luar negeri Annalena Baerbock. Hal ini merupakan tindakan yang sama artinya dengan pengusiran dari negara itu.

Pengumuman pada hari Senin mengikuti langkah serupa oleh mitra Eropa dalam beberapa hari terakhir sebagai reaksi terhadap perang Rusia di Ukraina.

Dilansir dari laman Al Jazeera, Selasa (5/4/2022), tak lama setelah pengumuman Jerman, Prancis mengatakan akan mengusir 35 diplomat Rusia sebagai bagian dari aksi bersama Eropa. Sebelumnya pada hari Senin, Lithuania mengusir duta besar Rusianya.

Berbicara ketika Rusia menghadapi kritik global yang meningkat atas tuduhan bahwa pasukannya telah melakukan kekejaman di Bucha, sebuah kota dekat Kiev, Baerbock dari Jerman mengatakan langkah itu merupakan tanggapan terhadap “kebrutalan yang luar biasa” yang telah dilepaskan Kremlin di Ukraina.

"Gambar-gambar dari Bucha berbicara tentang kebrutalan yang luar biasa oleh para pemimpin Rusia dan oleh mereka yang mengikuti propagandanya dengan keinginan tak terbatas untuk memusnahkan," kata Baerbock.

3 dari 4 halaman

43 Diplomat Rusia Diusir Negara Uni Eropa

Empat negara Uni Eropa mengusir puluhan diplomat Rusia. Ada dugaan sejumlah diplomat Rusia itu melakukan aksi mata-mata.

Dilansir BBC, Rabu (30/3/2022), totalnya ada 43 diplomat yang diusir Irlandia, Belgia, Belanda, Republik Ceko pada Selasa kemarin. Belanda berkata ada 17 diplomat Rusia di negaranya yang merupakan agen intelijen aktif.

Kementerian Luar Negeri Belgia, Sophie Wilmes, berkata pengusiran di negaranya terkait masalah keamanan nasional. Ada 21 diplomat yang diusir Belgia.

Irlandia melakukan pengusiran atas saran dari pejabat-pejabat intelijen. Irlandia mengusir para diplomat meski Kedutaan Besar Rusia di Dublin berkata hal itu tidak berdasar.

"Aktivitas-aktivitas mereka (diplomat Rusia) tidak selaras dengan standar internasional dari perilaku diplomatik," ujar Taoiseach (perdana menteri) Irlandia, Micheal Martin.

Selama invasi Rusia di Ukraina, sikap Uni Eropa adalah melakukan pengecaman dan membantah retorika Rusia terkait denazifikasi Ukraina.

4 dari 4 halaman

Rusia Usir Diplomat Amerika

Rusia pada Rabu (23/3) mengatakan bahwa mereka mengusir diplomat Amerika Serikat sebagai tanggapan atas pengusiran diplomat Rusia baru-baru ini oleh Washington dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memanggil seorang diplomat senior kedutaan AS di Moskow pada Rabu (23/3) dan menyatakan daftar diplomat Amerika berstatus "persona non grata."

Pihak Amerika Serikat diberitahu bahwa setiap tindakan bermusuhan terhadap Rusia akan menerima tanggapan yang tegas, katanya.

Kementerian tidak mengungkapkan berapa banyak diplomat AS yang menjadi sasaran dan tenggat waktu keberangkatan mereka.

Amerika Serikat pada 28 Februari mengumumkan pengusiran 12 anggota staf Misi Tetap Rusia untuk PBB di New York dan seorang warga negara Rusia yang bekerja dengan Sekretariat PBB.

Sebanyak 12 diplomat Rusia yang diusir adalah perwakilan di Markas PBB yang berada di New York, Amerika Serikat.

Mereka diminta pergi dari AS pada 7 Maret 2022.

Pihak Kemenlu berkata pengusiran itu menambah parah hubungan bilateral dan pihak AS dinilai provokatif.

Kini, muncul kemungkinan Rusia juga melakukan pengusiran kepada diplomat-diplomat AS atas buntut dari tindakan di New York.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.