Sukses

Sanksi Baru Imbas Invasi Rusia ke Ukraina, AS, Inggris dan UE Larang Investasi dan Impor Batu Bara

Setelah makin banyak bukti penyiksaan dan pembunuhan muncul dalam beberapa hari terakhir dari Bucha dan kota-kota lain di Ukraina yang ditinggalkan militer Rusia, AS, Inggris dan UE umumkan sanksi baru.

, Berlin - Sanksi baru terhadap Rusia kembali diumumkan oleh Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa pada Rabu 6 Maret 2022. Hal itu diberikan setelah makin banyak bukti penyiksaan dan pembunuhan muncul dalam beberapa hari terakhir dari Bucha dan kota-kota lain di Ukraina yang ditinggalkan militer Rusia.

Mengutip DW Indonesia, Kamis (7/4/2022), setelah beberapa negara Eropa mengumumkan pengusiran diplomat Rusia, Komisi Eropa mengajukan paket sanksi kelima, termasuk larangan impor batu bara dari Rusia. Amerika Serikat dan Inggris juga memutuskan bantuan persenjataan baru untuk Ukraina.

Selain itu makin banyak Lembaga keuangan dan perusahaan negara Rusia yang masuk daftar sanksi. Juga makin banyak nama pejabat dan individu yang yang dikenai sanksi, termasuk anggota keluarga mereka.

Secara terpisah, Departemen Keuangan AS hari Selasa 5 April memblokir akses pemerintah Rusia ke simpanan dolarnya di bank-bank AS. Langkah itu mempersulit Rusia untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada pemegang saham atau obligasi di Barat.

Makin Banyak Bank dan Individu Masuk Daftar Sanksi

Paket sanksi baru yang diusulkan oleh Komisi Eropa juga mencakup sanksi terhadap lebih banyak individu dan empat bank utama Rusia, di antaranya VTB, bank Rusia terbesar kedua. Uni Eropa juga akan melarang kapal Rusia merapat atau dioperasikan Rusia dari pelabuhan di kawasannya.

Larangan ekspor senilai 10 miliar euro ditetapkan untuk sektor-sektor yang mencakup komputer kuantum, semikonduktor canggih, mesin sensitif, dan peralatan transportasi.

"Saya menghargai paket sanksi UE ke-5, yaitu larangan impor batu bara Rusia, larangn kapal mengakses pelabuhan UE, dan operator transportasi jalan," tulis Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter. "Masa-masa sulit membutuhkan keputusan yang sulit."

Sekutu Barat sebelumnya sudah menutup akses bank-bank Rusia dari sistem transfer keuangan SWIFT, yang setiap hari menggerakkan miliaran dolar antara lebih dari 11.000 bank dan lembaga keuangan lain di seluruh dunia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Larangan Impor Batu Bara

Komisi Eropa mengumumkan larangan impor batu bara dari Rusia. Inilah sanksi Uni Eropa yang pertama yang menargetkan industri energi Rusia sejak invasinya ke Ukraina. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan di Brussel, larangan itu seluruhnya bernilai 4 miliar euro per tahun.

Dia menambahkan, Uni Eropa juga sedang menyiapkan  sanksi tambahan, termasuk impor minyak. Namun dia tidak menyebut gas alam.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan, blok barat itu harus terus menekan Kremlin, dan menamahkan embargo gas Rusia juga harus diperlukan di masa depan.

"Paket baru ini termasuk larangan impor batu bara," kata Charles Michel hari Rabu dan melanjutkan: "Saya pikir langkah-langkah pada minyak, dan bahkan pada gas, juga akan dibutuhkan, cepat atau lambat."

Sebelumnya, Jerman sudah mengatakan, negara-negara Barat akan setuju untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia setelah Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di Kota Bucha dekat Kiev. Sanksi itu akan meningkatkan tekanan ekonomi yang sudah besar pada Rusia atas invasinya. 

Dilansir Channel News Asia, Senin 4 April 2022, ekonomi Rusia menghadapi krisis paling parah sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991 setelah Amerika Serikat dan sekutunya memberlakukan sanksi yang melumpuhkan karena invasi Putin pada 24 Februari di Ukraina.

Rusia pada Minggu membantah pasukannya bertanggung jawab atas kematian warga sipil di kota Bucha dan mengatakan Ukraina telah menggelar pertunjukan untuk media Barat.

Reuters melihat jasad-jasad berserakan di seluruh kota. Salah satunya tampak tangannya terikat dengan kain putih, dan telah ditembak di mulut. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia melakukan genosida.

Barat pun memperingatkan lebih banyak sanksi.

"Putin dan para pendukungnya akan merasakan konsekuensi" dari tindakan mereka, kata Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam sebuah pernyataan kepada wartawan.

3 dari 5 halaman

Dua Putri Vladimir Putin Jadi Target Sanksi UE dan AS

Dua putri dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, terancam terkena sanksi dari Barat. Langkah ini diprediksi bisa menarik perhatian dari Presiden Vladimir Putin yang sedang menyerang Ukraina. 

Presiden Putin memiliki dua putri: Katerina dan Maria. Maria berbisnis di bidang kesehatan, sementara Katerina aktif meneliti kecerdasan buatan di Moscow State University. Keduanya pandai berbagai bahasa.

Berdasarkan laporan Time, Rabu (6/4/2022), wacana sanksi itu sedang dibahas oleh Uni Eropa di tengah kabar pembunuhan rakyat sipil Ukraina di Bucha. Daftar orang yang terancam sanksi termasuk tokoh politik, taipan, anggota keluarga mereka, serta penyebar propaganda Rusia. 

Wacana ini harus disetujui oleh semua negara-negara anggota Uni Eropa sebelum terlaksana. Masih ada pula potensi perubahan daftar nama yang terancam sanksi. 

Sementara, pihak pemerintah Rusia mengaku belum mendalami ancaman sanksi tersebut. Jubir Kremlin, Dmitry Peskov, memilih lebih dahulu melihat proposal sanksi itu ketika rilis secara resmi.

Di lain pihak, AS telah memberlakukan sanksi terhadap lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin, termasuk putrinya.

Daftar itu juga termasuk keluarga Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan bank-bank besar.

Langkah-langkah tersebut mengikuti pengungkapan baru kekejaman oleh pasukan Rusia di Ukraina, termasuk gambar jasad warga sipil yang tersebar di jalan-jalan Bucha, dekat ibu kota Kiev. Rusia mengatakan, tanpa bukti, gambar-gambar itu dibuat oleh pejabat Kiev. Demikian seperti dikutip dari laman BBC, Kamis (7/4/2022).

Meskipun citra satelit menunjukkan warga sipil tewas ketika Rusia menguasai Bucha, Putin pada Rabu menggambarkan peristiwa itu sebagai "provokasi kasar dan sinis oleh rezim Kiev".

Mengacu pada pembunuhan Bucha, Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Rabu: "Tidak ada yang kurang terjadi daripada kejahatan perang besar." 

"Negara-negara yang bertanggung jawab harus bersatu untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku ini," tambah Biden.

AS mengatakan bahwa putri Putin, Katerina Vladimirovna Tikhonova dan Maria Vladimirovna Vorontsova, dikenai sanksi "karena menjadi anak-anak Putin yang sudah dewasa, di mana properti dan kepentingannya diblokir".

4 dari 5 halaman

AS Sebut Kursi Rusia di PBB Layak untuk Ditangguhkan

Amerika Serikat (AS) berencana meminta penangguhan Rusia dari kursinya di Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Alasannya, menurut Duta Besar Amerika untuk PBB Linda Thomas-Greenfield, pada Senin (4/4), semakin banyak tanda yang menunjukkan pasukan Rusia mungkin telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Thomas-Greenfield menyerukan agar Rusia dicopot dari kursinya di Dewan HAM setelah laporan akhir pekan lalu menunjukkan kekerasan terhadap warga sipil di kota Bucha, dekat ibu kota Ukraina, Kiev, setelah pasukan Rusia ditarik keluar. Laporan itu memicu gelombang kemarahan dan kecaman terhadap Rusia.

"Kita tidak bisa membiarkan negara anggota yang melanggar setiap prinsip yang kita pegang teguh untuk terus duduk dalam Dewan Hak Asasi Manusia PBB," kata Thomas-Greenfield dalam konferensi pers di ibu kota Rumania, Bucharest.

Thomas-Greenfield mengatakan pesannya sederhana kepada 140 anggota majelis yang memilih bulan lalu untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (6/4/2022).

"Gambar-gambar dari Bucha dan kehancuran di seluruh Ukraina mengharuskan kita sekarang menyelaraskan kata-kata kita dengan tindakan."

5 dari 5 halaman

Rusia Mulai Tersengat Sanksi Ekonomi Negara Barat

Gelombang sanksi ekonomi dari negara Barat mulai membuat Rusia tidak nyaman. Perwakilan Tetap Rusia di PBB, Vasily Nebenzya, ikut mengeluhkan sanksi-sanksi tersebut.

Nebenzya berkata sanksi-sanksi dari Barat bersifat unilateral. Sanksi-sanksi itu diberikan pemerintah Barat, perusahaan, dan sekutu usai Rusia melakukan aksi unilateral ke Ukraina berupa pengakuan daerah separatis dan invasi. 

"Upaya untuk mengisolasi Rusia secara ekonomi, finansial, dan logistik dari jalur kooperasi selama bertahun-tahun sudah memicu krisis ekonomi dengan skala bersejarah," ujar Nebenzya seperti dilansir media pemerintah Rusia, TASS, Rabu (30/3/2022). 

Lebih lanjut, Nebenzya berkata ketegangan dalam hal logistik, transportasi, dan finansial hanya bisa terselesaikan apabila sanksi-sanksi itu dicabut. 

Perwakilan Rusia itu yakin hal itu bisa membantu masalah di sektor-sektor agrikultur dan pangan. Sebelumnya, beredar video dan foto di media sosial yang menunjukkan panic buying di Rusia. 

Komoditas yang dicari-cari masyarakat adalah gula. Namun, pemerintah Rusia berkata pasokan masih aman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.