Sukses

2.000 Perempuan Dilarang Masuk Stadion untuk Nonton Pertandingan Iran Vs Lebanon

Akibat Iran kembali melarang perempuan masuk stadion sepak bola untuk menonton pertandingan internasional melawan Lebanon, ratusan penggemar yang sudah membeli tiket gagal menonton langsung.

Liputan6.com, Teheran - Larangan perempuan masuk ke stadion sepak bola untuk menonton sebuah pertandingan internasional kembali diberlakukan oleh Iran.

"Akibat larangan itu, ratusan penggemar yang sudah membeli tiket gagal menyaksikan langsung pertandingan antara tim Iran melawan Lebanon," kata media Iran, Rabu 30 Maret 2022 seperti dikutip dari VOA Indonesia.

Babak kualifikasi Piala Dunia antara Iran melawan Lebanon pada Selasa 29 Maret malam, yang dimenangkan Iran dengan perolehan 2-0, diadakan di stadion Imam Reza di Kota Masyhad, Iran timur laut.

"Sekitar 2.000 perempuan Iran, yang telah membeli tiket untuk pertandingan Iran-Lebanon, hadir di sekitar stadion Imam Reza, tetapi tidak bisa masuk ke stadion,” kata kantor berita ISNA.

Kapten tim nasional Iran Alireza Jahanbakhsh ikut mengritik larangan tersebut.

Menghadapi kontroversi tersebut, Presiden Ebrahim Raisi pada hari Rabu menginstruksikan kementerian dalam negeri untuk menyelidiki insiden tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sekilas Soal Larangan Perempuan Masuk Stadion Sepak Bola

Republik Islam Iran secara umum telah melarang penonton perempuan masuk ke stadion sepak bola dan olah raga lainnya sejak negara itu didirikan pada tahun 1979.

Tetapi badan sepak bola dunia FIFA pada September 2019 memerintahkan agar Iran mengizinkan perempuan menonton di stadion tanpa batasan dan jumlahnya akan ditentukan sesuai permintaan tiket.

Petunjuk FIFA itu, yang mengancam skors bagi Iran dari kompetisi, diberikan setelah seorang perempuan penggemar sepak bola, Sahar Khodayari, meninggal dengan cara membakar dirinya sendiri karena takut dipenjara setelah dia dengan menyamar mencoba menonton sebuah pertandingan.

Kematian Khodayari memicu protes, mengakibatkan seruan agar Iran dilarang ikut bertanding di kancah internasional.

3 dari 3 halaman

infografis Rakyat Iran Terbelah Dua

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.