Sukses

Arab Saudi Tuan Rumah F1 Grand Prix, 2 Tangki di Kilang Minyak Aramco Diserang Houthi

Kelompok pemberontak Yaman, Houthi, membenarkan bahwa mereka pada Jumat 25 Maret telah melancarkan serangan terhadap fasilitas energi berupa kilang minyak di Arab Saudi.

Liputan6.com, Jeddah - Koalisi yang dipimpin Saudi mengatakan fasilitas raksasa minyak Aramco di Jeddah telah diserang, menyebabkan kebakaran di dua tangki penyimpanan. Sejauh ini belum ada laporan tentang korban jiwa.

Mengutip VOA Indonesia, Senin (28/3/2022), kelompok pemberontak Yaman, Houthi, membenarkan bahwa mereka pada Jumat 25 Maret telah melancarkan serangan terhadap fasilitas energi Arab Saudi.

Mengutip seorang saksi mata, kantor berita Reuters melaporkan kepulan asap hitam yang sangat besar terlihat membubung di atas kota Laut Merah, tempat Grand Prix Arab Saudi berlangsung pada akhir pekan ini.

Kelompok pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran telah meningkatkan serangan terhadap fasilitas minyak negara kerajaan dalam beberapa pekan terakhir, dan menjelang gencatan senjata sementara untuk menyambut bulan suci Ramadan.

Pasukan koalisi telah berulang kali mengatakan pihaknya sedang menahan diri dalam menghadapi serangan itu. Namun, mereka tetap melakukan operasi militer di Yaman pada Sabtu 26 Maret pagi, dengan mengatakan operasi tersebut bertujuan untuk melindungi sumber energi dunia dan memastikan kemanan rantai pasokan.

Sebuah pernyataan koalisi di media pemerintah pada Jumat 25 Maret mengatakan kebakaran telah berhasil dikendalikan. Namun kobaran api masih bisa dilihat dalam rekaman langsung yang disiarkan oleh saluran televisi Ekhbariya milik Arab Saudi.

Saudi Mengecam Keras 

Kementerian Energi Arab Saudi mengatakan pihak kerajaan mengutuk keras "serangan sabotase” itu. Mengutip seorang pejabat di kementerian itu, kantor berita SPA melaporkan mereka juga menegaskan tidak akan bertanggung jawab atas gangguan pasokan minyak global akibat serangan tersebut.

Kementerian itu menyalahkan Iran karena terus mempersenjatai kelompok Houthi dengan rudal balistik dan pesawat nirawak canggih, menekankan bahwa serangan itu "akan berdampak pada kapasitas produksi kerajaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya ke pasar global."

Iran membantah telah mempersenjatai Houthi.

Sejauh ini belum ada pernyataan dari Aramco.

Pasukan koalisi mengatakan serangan udara pada Sabtu 26 Maret menargetkan "sumber ancaman" di Ibu Kota Sanaa yang dikuasai Houthi dan kota pelabuhan Laut Merah Hodeidah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Serangan Terjadi Saat Arab Saudi Langsungkan Formula One Grand Prix

Serangan itu terjadi saat Jeddah menjadi tuan rumah Formula One Grand Prix Arab Saudi. Seorang saksi mata mengatakan pada Reuters, asap hitam pekat terlihat dari sirkuit balapan.

Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, CEO Formula One Stefano Domenicali mengatakan kepada pembalap dan pimpinan tim, bahwa Grand Prix akan berjalan sesuai rencana.

Juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan kelompok itu meluncurkan rudal pada Jumat (25/3) di fasilitas Aramco di Jeddah dan pesawat tak berawak di kilang Ras Tanura dan Rabigh. Mereka juga menargetkan "fasilitas penting" di Ibu Kota Riyadh.

Media pemerintah Saudi sebelumnya mengatakan pasukan koalisi telah menggagalkan serangkaian serangan drone dan roket Houthi. Pertahanan udara Saudi juga menghancurkan rudal balistik yang diluncurkan ke arah Jizan, yang menyebabkan kebakaran "terbatas" di pembangkit listrik.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengutuk serangan terhadap Arab Saudi, dan mengatakan Amerika akan terus bekerja dengan Riyadh untuk memperkuat pertahanannya sambil bekerja untuk resolusi yang tahan lama terhadap konflik di Yaman.

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Cara Tampil Menawan Saat Foto Pakai Masker Cegah COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.