Sukses

Vladimir Putin Bersikeras Bakal Hadiri KTT G20, Ancaman Bagi Indonesia?

Presiden Rusia menegaskan rencananya untuk hadir dalam KTT G20 yang digelar di Indonesia.

Liputan6.com, Moskow - Vladimir Putin dilaporkan telah menyatakan kesediaannya untuk menghadiri KTT G20 pada tahun ini yang digelar di Indonesia.

Hal ini dipicu ketika China mengatakan Rusia adalah “anggota penting,” dalam penolakan terhadap potensi tekanan yang dibangun untuk mengusir Moskow dari acara KTT karena perangnya terhadap Ukraina.

Dilansir dari laman Independent, Kamis (24/3/2022), Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan dalam konferensi pers bahwa Putin bersedia melakukan perjalanan ke Bali pada bulan November untuk menghadiri KTT G20. Dia mengatakan Rusia tidak boleh diusir karena invasi Ukraina karena G20 adalah forum ekonomi.

"Tergantung banyak, banyak hal, termasuk situasi Covid yang semakin baik. Sejauh ini niatnya ... dia mau," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perang Ukraina di Tengah Persiapan KTT G20

G20 adalah kelompok dari 20 ekonomi terbesar di dunia yang mengkoordinasikan dan merencanakan tindakan terhadap isu-isu ekonomi global dan perubahan iklim.

Putin yang sebagian besar menghindari perjalanan karena pandemi Covid telah mengisyaratkan kesediaannya pada saat menghadapi oposisi dan serangkaian sanksi atas invasinya ke Ukraina.

Hal ini menempatkan Indonesia yang kini bersifat netral dan saat ini memegang kursi G20 bergilir di tempat karena kehadiran Moskow di acara tersebut berpotensi menyebabkan boikot oleh negara lain.

AS dan negara - negara Barat lainnya sedang mempertimbangkan kemungkinan langkah untuk mengecualikan Rusia dari G20, lapor Reuters, mengutip sumber yang terlibat dalam diskusi.

Pada hari Selasa, Polandia mengatakan bahwa pihaknya telah menyarankan kepada pejabat AS bahwa mereka dapat menggantikan Rusia dalam kelompok tersebut dan bahwa saran tersebut mendapat "tanggapan positif".

3 dari 3 halaman

Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.