Sukses

Kasus COVID-19 Hari Ini 23 Maret 2022 di Dunia: Korsel dan Vietnam Masih Tinggi

Kasus COVID-19 di Korea Selatan (Korsel) dan Vietnam masih meroket.

Liputan6.com, Seoul - Kasus COVID-19 di Korea Selatan masih terus meningkat. Bila mengacu pada angka kasus baru COVID-19, Korsel kini adalah nomor satu di dunia. 

Berdasarkan data Johns Hopkins University, Rabu (23/5/2022), berikut 5 negara dengan kasus baru COVID-19 tertinggi di dunia dalam 28 hari terakhir:

1. Korea Selatan: 7,7 juta kasus baru

2. Vietnam: 5,2 juta

3. Jerman: 5 juta

4. Rusia: 2 juta

5. Prancis: 1,8 juta

Angka kasus positif mingguan terpantau sudah merosot sejak memuncak pada Januari 2022.

Total kematian di seluruh dunia mencapai 6 juta orang. Pada 28 hari terakhir, ada 201 ribu yang tercatat meninggal karena virus corona. 

Untuk vaksin COVID-19, ada total 10,8 miliar dosis yang sudah disalurkan di dunia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kasus di Korsel Tinggi, Ini Pesan Epidemiolog untuk RI

Melihat kasus COVID-19 di Korea Selatan, China, Hong Kong serta negara Eropa, epidemiolog Dicky Budiman berpesan agar situasi global ini harus dijadikan pelajaran bagi RI dalam membuat dasar mitigasi.

"Bukan tidak mungkin kita mengalami hal serupa seperti di negara-negara tersebut. Bisa saja terjadi gelombang lagi tapi kita bisa dan harus bisa memitigasi. Caranya? Dengan 3T tidak boleh dikendorkan secara drastis, deteksi dini dengan terukur, terutama deteksi dini pada kelompok rawan," kata Dicky.

Dicky mengatakan agar pelonggaran yang dilakukan di RI harus terukur, bertahap dan tidak bisa digeneralisasi. Jadi, disesuaikan dengan kesiapan maupun kondisi wilayah baik dari indikator epidemiologis, perilaku dan infrastruktur.

Bisa juga dilihat dari perilaku warga terhadap protokol kesehatan serta meniliki dari capaian vaksinasi COVID-19 dalam membuat aturan pelonggaran mobilitas.

Lalu, pemerintah mulai meningkatkan edukasi ke rumah-rumah di masa transisi ini. Supaya masyarakat bisa paham cara aman beraktivitas meski ada pelonggaran.

"Kita seiring waktu kan harus melakukan pelonggaran namun dengan tanpa mengabaikan upaya pencegahan dengan 5M tadi. Itu senjata utama kita ke depan selain vaksinasi," sebut Dicky.

Dengan modal itu kita bisa bertahap melakukan pemulihan. Namun, tidak bisa melakukan pelonggaran yang terburu-buru. Kita masih dalam situasi yang rawan.

"Jangan sampai tergesa-gesa melakukan semua pelonggaran. Hal itu bisa membuat situasi kembali buruk walaupun potensi seperti Delta semakin kecil ya seiring jumlah orang yang punya imunitas yang banyak," kata peneliti Global Health Security dan Pandemi pada Center for Environment and Population Health di Griffith University Australia ini.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.