Sukses

8 Fakta Jatuhnya Pesawat Boeing 737-800 China Eastern Airlines di Pegunungan Guangxi

Sejumlah fakta soal jatuhnya pesawat Boeing 737-800 China Eastern Airlines.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat maskapai China Eastern Airlines dengan tipe Boeing 737-800 telah mengalami kecelakaan hebat di Pegunungan Guangxi.

Hingga kini, tim penyelidikan telah menemukan puing-puing badan pesawat namun tidak menemukan adanya korban para penumpang pesawat.

Kendati demikian, Presiden China Xi Jinping memerintahkan adanya penyelidikan besar-besaran terkait insiden kecelakaan maut ini.

Berikut adalah sejumlah fakta soal jatuhnya pesawat Boeing 737-800, yang selama ini dianggap paling aman di dunia:

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 10 halaman

1. Menukik Tajam 8 Ribu Meter dalam 3 Menit

Kecelakaan pesawat terjadi di China. Pesawat Boeing 737 milik China Eastern Airlines jatuh di Daerah Otonomi Guangxi pada Senin (21/3/2022) sore. 

Pesawat yang membawa 132 orang itu mulai diketahui hilang ketika media lokal melaporkan penerbangan China Eastern MU5735 tidak tiba seperti yang direncanakan di Guangzhou, setelah lepas landas dari Kunming tak lama setelah pukul 13.00 waktu setempat, seperti dilansir Aljazeera.

Situs web pelacakan penerbangan FlightRadar24, tidak menunjukkan data penerbangan setelah pukul 14.22 waktu setempat. Pelacak menunjukkan pesawat turun tajam dari ketinggian 29.100 kaki (8.870 meter) menjadi 3.225 kaki (982 meter) atau menukik sekitar 8 ribu meter dalam tiga menit, sebelum informasi penerbangan dihentikan.

Selengkapnya di sini...

3 dari 10 halaman

2. Kecelakaan Terparah Pertama di Tiongkok Sejak 2010

Menurut Aviation Safety Network, jatuhnya pesawat China Eastern Airlines ini merupakan kecelakaan penerbangan pertama di Tiongkok yang fatal dalam 10 tahun terakhir. 

Kecelakaan pesawat terakhir di China terjadi pada 2010. Kala itu, 44 dari 96 orang di dalamnya tewas ketika jet regional Embraer E-190 yang diterbangkan Henan Airlines jatuh, saat mendekati bandara Yichun dalam jarak pandang rendah.

Baca selengkapnya...

4 dari 10 halaman

3. Kecelakaan Fatal Pertama Maskapai China Eastern Airlines

Catatan keselamatan maskapai penerbangan China telah menjadi yang terbaik di dunia selama satu dekade. Namun, catatan itu dinilai kurang transparan dibandingkan negara-negara seperti Amerika Serikat dan Australia di mana regulator merilis laporan rinci tentang insiden non-fatal.

Menurut Aviation Safety Network, kecelakaan pesawat yang fatal terakhir di China terjadi pada 2010, ketika 44 dari 96 orang di dalamnya tewas ketika sebuah jet regional Embraer E-190 yang diterbangkan oleh Henan Airlines jatuh saat mendekati bandara Yichun. 

Pada tahun 1994, sebuah pesawat China Northwest Airlines Tupolev Tu-154 jatuh dalam perjalanan dari Xian ke Guangzhou, menewaskan semua 160 orang di dalamnya dalam bencana udara terburuk yang pernah terjadi di China, menurut Aviation Safety Network.

Baca selengkapnya...

5 dari 10 halaman

4. Tak Ada Korban WNI

China Eastern menyebut bahwa tidak ada orang asing dalam penerbangan itu. Pesawat berangkat dari Bandara Kunming di Provinsi Yunnan menuju kota Guangzhou.  

Pesawat yang jatuh itu adalah Boeing 737-800. Pihak Boeing dan China Eastern Airlines telah memberikan ucapan duka cita. 

Pemerintah China telah meminta agar pihak berwenang berupaya semaksimal untuk mencari korban jiwa. Pesawat Boeing 737-800 juga telah dikandangkan oleh pihak maskapai China Eastern Airlines sementara investigasi berlangsung.

Selengkapnya di sini...

6 dari 10 halaman

5. Pesawat Baru Berumur 6 Tahun

Data Flightradar24 mengungkapkan, pesawat Boeing 737-800 itu berusia enam tahun.

Dalam sebuah pengumuman online, Civil Aviation Administration of China (CAAC) mengatakan bahwa penerbangan Boeing 737 "hilang kontak udara di kota Wuzhou" di wilayah Guangxi.

"Saat ini, telah dikonfirmasi bahwa penerbangan ini jatuh," terang CAAC.

Badan itu menambahkan, pihaknya telah mengaktifkan mekanisme darurat dan mengirim tim ke lokasi kejadian.

Baca selengkapnya...

7 dari 10 halaman

6. China Eastern Airlines Kandangkan Seluruh Boeing 737-800

China Eastern Airlines dilaporkan mengandangkan seluruh pesawat Boeing 737-800 miliknya. Keputusan diambil usai kecelakaan pesawat maskapai tersebut yang jatuh dan terbakar pada Senin (21/3/2022). 

Informasi itu berasal dari sejumlah sumber media pemerintah China, Global Times.

Pesawat Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines terjatuh dan terbakar di area pegunungan Guangxi Zhuang Autonomous Region. Pesawat berangkat dari bandara Kunming Changshui di Provinsi Yunnan menuju Guangzhou. 

Informasi selengkapnya...

8 dari 10 halaman

7. Situs China Eastern Airlines Berubah Jadi Hitam Putih

Setelah insiden kecelakaan pesawat Boeing 737 milik China Eastern Airlines yang membawa 132 orang, yang jatuh di pegunungan pada Senin (21/3/2021), situs web resmi maskapai itu berubah menjadi hitam dan putih.

Langkah ini diketahui dilakukan perusahaan sebagai bentuk penghormatan kepada para korban dalam kecelakaan tersebut.

"Situs web China Eastern Airlines ditampilkan dalam warna hitam dan putih. Ini dilakukan maskapai sebagai tanggapan atas kecelakaan sebagai tanda penghormatan kepada para korban," demikian sebagaimana dilansir AFP, Senin (21/3/2022).

Baca berita lengkapnya...

9 dari 10 halaman

8. Sebabkan Kebakaran Hutan

Pesawat China Eastern Airlines jatuh di Daerah Otonomi Guangxi pada Senin (21/3/2022) sore. Kecelakaan pesawat itu menyebabkan kebakaran hutan di perbukitan Kabupaten Tengxian, sementara 132 orang dalam pesawat belum diketahui nasibnya.

Pesawat Boeing 737 yang bertolak dari Kunming di Provinsi Yunnan menuju Guangzhou di Provinsi Guangdong tersebut mengangkut 132 orang yang terdiri dari 123 penumpang dan sembilan awak kabin, bukan 133 orang seperti diberitakan sebelumnya, demikian pernyataan departemen kegawatdaruratan Guangxi.

Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) belum bisa memberikan keterangan mengenai nasib 132 orang yang berada di dalam pesawat bernomor penerbangan MU-5735 itu. Pesawat tersebut bertolak dari Bandara Internasional Changshui, Kunming, pada pukul 13.15 waktu setempat (12.15 WIB).

Baca selengkapnya...

10 dari 10 halaman

Infografis Cara Pakai Masker Dobel yang Benar:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.