Liputan6.com, Guangzhong - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sedang berusaha mengontak pihak berwajib di China untuk mencari tahu dampak kecelakaan pesawat China Eastern Airlines, Senin (21/3/2022).
Media pemerintah China, Global Times, menyebut ada 132 orang di pesawat tersebut. Jatuhnya pesawat di area pegunungan juga memicu kebakaran, sehingga dikhawatirkan tak ada korban selamat.
Advertisement
Juru bicara Kemlu, Teuku Faizasyah, menjelaskan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan KJRI di Provinsi Guandong untuk memastikan tak ada WNI yang menjadi korban kecelakaan pesawat China Eastern Airlines.
"Pesawat tersebut melayani penerbangan domestik dan diharapkan tidak ada WNI. namun sedang dipastikan dengan KJRI di Guangzhou," jelas Teuku Faizasyah kepada Liputan6.com.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dikhawatirkan Tak Ada Korban Selamat
Global Times melaporkan bahwa ada kemungkinan tak ada korban selamat. Lokasi jatuh yang sulit dijangkau serta kebakaran hutan juga mengurangi prospek adanya survivor.
Pesawat itu terbang dari bandara Kunming Changshui di Provinsi Yunnan pada pukuk 13:15, dan tujuaya tiba di Guangzhou pada pukul 15:07.
Pada pukul 14:21, pesawat dilaporkan mengalami kehilangan kontak.
Advertisement
Pemerintah pusat China telah meminta semua petugas berwenang untuk all-out untuk melakukan evakuasi.
Advertisement
Infografis Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 Landa Korsel hingga China
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.