Sukses

Taiwan Kirim Bantuan untuk Ukraina, China Tuding Taipei Ambil Untung dari Kesulitan

China menghina aksi bantuan kemanusiaan yang dilakukan Taiwan untuk Ukraina.

Liputan6.com, Taipei - Pemerintah China mengecam bantuan kemanusiaan Taiwan untuk Ukraina dan sanksi terhadap Rusia sebagai "mengambil keuntungan dari kesulitan orang lain". Kecaman itu datang setelah Taiwan mengumumkan akan mengirimkan lebih banyak dana yang disumbangkan oleh masyarakat untuk pengungsi Ukraina.

Perang di Ukraina telah mengumpulkan simpati luas di Taiwan, dengan banyak yang melihat kesejajaran antara invasi Rusia dan ancaman militer yang ditimbulkan China. Sebab, China menganggap pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai wilayahnya sendiri.

Ditambah lagi, Taiwan telah bergabung dalam sanksi yang dipimpin Barat terhadap Rusia, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (16/3/2022).

Menurut Juru Bicara Kantor Urusan Taiwan China, Zhu Fenglian, bantuan untuk Ukraina dan sanksi ke Rusia merupakan upaya pemerintah Taiwan yang sedang mencoba untuk mengaitkan masalah ini untuk tujuannya sendiri.

"Otoritas Partai Progresif Demokratik menggunakan masalah Ukraina untuk memvalidasi keberadaan mereka dan mendukung isu panas, mengambil keuntungan dari kesulitan orang lain," katanya, mengacu pada partai yang berkuasa di Taiwan.

"Upaya mereka untuk menghasut konfrontasi dan menciptakan permusuhan melalui manipulasi politik tidak akan berhasil."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dituding Ambil Untung

 

Pemerintah Taiwan mengatakan bahwa di Ukraina ia memiliki kewajiban untuk berdiri bersama negara-negara demokrasi lainnya.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengumumkan donasi kedua senilai US$11,5 juta untuk membantu para pengungsi setelah donasi awal bulan ini sebesar US$3,5 juta. Bahkan, Presiden Tsai Ing-wen telah menghadiahkan satu bulan gajinya.

"Selama konflik ini, orang-orang Taiwan telah menunjukkan belas kasih yang tak terbatas," kata kementerian itu mengutip Menteri Luar Negeri Joseph Wu dalam sebuah acara yang dihadiri oleh beberapa diplomat senior Barat yang berbasis di Taipei, termasuk duta besar de facto Uni Eropa.

China, yang telah menolak untuk mengutuk invasi Rusia, mengatakan pekan lalu Palang Merah China akan memberikan bantuan kemanusiaan senilai 5 juta yuan (US$786.000) ke Ukraina, bantuan pertama yang diumumkan secara publik ke negara itu sejak perang.

3 dari 3 halaman

Infografis Syarat Putin Stop Serang Ukraina:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.