Sukses

Jelang Dialog Rusia-Ukraina, Serangan Udara Kembali Tewaskan 2 Warga Sipil

Serangan udara di Ukraina kembali menewaskan warga sipil.

Liputan6.com, Kiev - Sebuah serangan udara di sebuah bangunan tempat tinggal di ibukota Ukraina menewaskan sedikitnya dua orang pada Senin (14 Maret), kata layanan darurat negara itu, ketika Moskow mempertahankan serangannya yang menghancurkan menjelang putaran pembicaraan baru.

Serangan itu, yang melukai sedikitnya selusin orang, terjadi ketika pasukan Rusia mendekat ke kota dan terus mengepung kota pelabuhan selatan Mariupol, di mana para pejabat mengatakan hampir 2.200 orang telah tewas. Demikian seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Senin (14/3/2022).

"Pada pukul 07.40, jasad dua orang ditemukan di sebuah gedung apartemen sembilan lantai, tiga orang dirawat di rumah sakit dan sembilan orang dirawat di tempat," kata layanan darurat negara itu di Facebook, menambahkan bahwa bangunan itu berada di Kiev, Kecamatan Obolon.

Perwakilan Ukraina dan Rusia akan bertemu melalui konferensi video pada hari Senin, kata penasihat presiden Ukraina dan juru bicara Kremlin sebelum serangan terbaru.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ribuan Warga Sipil Jadi Korban

Upaya diplomatik untuk mengakhiri perang di Ukraina telah meningkat dengan kedua belah pihak mengutip kemajuan, bahkan setelah Rusia menyerang sebuah pangkalan di dekat perbatasan Polandia dan pertempuran berkecamuk di tempat lain.

Rentetan rudal Rusia menghantam Pusat Perdamaian dan Keamanan Internasional Yavoriv Ukraina, sebuah pangkalan hanya 25 km dari perbatasan Polandia yang sebelumnya menampung instruktur militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), menewaskan 35 orang dan melukai 134 orang, kata seorang pejabat Ukraina, Minggu. 

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa hingga 180 "tentara bayaran asing" dan sejumlah besar senjata asing dihancurkan. Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi korban yang dilaporkan oleh kedua belah pihak.

Ribuan orang telah tewas sejak 24 Februari, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan apa yang disebutnya operasi militer khusus untuk membersihkan Ukraina dari nasionalis dan Nazi yang berbahaya.

3 dari 3 halaman

Infografis Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.