Sukses

11 Maret 1985: Mikhail Gorbachev Jadi Pemimpin Soviet Usai Kematian Chernenko

Mikhail Gorbachev seorang Marxis ortodoks yang keras dan tidak menunjukkan dirinya sebagai seorang liberal.

Liputan6.com, Moskow - Tepat hari ini tahun 1985, Mikhail Gorbachev telah mengambil alih jabatan tertinggi sebagai pemimpin Soviet setelah kematian Konstantin Chernenko.

Chernenko (73) meninggal setelah sakit lama yang ia derita, tetapi kematiannya baru diumumkan kepada orang-orang Soviet.

Musik suram mendahului berita di radio dan televisi dan program yang dijadwalkan dibatalkan, demikian dikutip dari laman BBC, Jumat (11/3/2022).

Penunjukan penggantinya, yaitu pada usia 54 tahun, pria termuda yang mengambil alih sebagai sekretaris jenderal partai komunis Soviet, telah mengejutkan banyak orang.

Terlepas dari sikapnya, Mikhail Gorbachev masih seorang Marxis ortodoks yang keras dan tidak menunjukkan dirinya sebagai seorang liberal.

Chernenko hanya bertahan 13 bulan di posisi teratas. Dia dalam kesehatan yang buruk ketika dia diangkat dan kematiannya disebabkan oleh gagal jantung ditambah masalah paru-paru dan hati.

Dia adalah pemimpin Soviet ketiga yang meninggal hanya dalam waktu dua tahun. Leonid Brezhnev meninggal pada tahun 1982 setelah 18 tahun berkuasa. Dia berusia 75 tahun. Yuri Andropov meninggal 18 bulan kemudian dalam usia 69 tahun.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perubahan Drastis Soviet

Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher menghadiri pemakaman Chernenko, tetapi Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan tidak pergi.

Koresponden BBC Moskow, Tim Sebastian, mengatakan penunjukan Gorbachev menandai perubahan dramatis dalam kepemimpinan di Moskow.

Dia mengatakan Gorbachev adalah sosok dinamis yang telah bergerak cepat melalui hierarki Soviet.

"Tampaknya sedikit keraguan bahwa pemerintahan Gorbachev akan terlihat berbeda. Lebih ramah, lebih mudah didekati, lebih peduli dengan citra publiknya," lapornya.

"Tetapi tujuan dan pendekatannya tampaknya sudah tidak asing lagi. Terlepas dari sikapnya yang lincah dan fleksibel, Gorbachev masih seorang Marxis ortodoks yang tegas dan tidak menunjukkan dirinya sebagai seorang liberal."

3 dari 3 halaman

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.