Sukses

8 Maret 1985: 45 Orang Tewas Akibat Ledakan Bom Dekat Masjid Lebanon

Bom meledak di luar sebuah blok flat dan dekat dengan sebuah masjid ketika para jamaah berkumpul untuk salat Jumat di pinggiran kota yang padat penduduk.

Liputan6.com, Beirut - Sedikitnya 45 orang tewas dan 175 lainnya luka-luka dalam ledakan bom mobil di Beirut, Lebanon, pada 8 Maret 1985. Bom meledak di luar sebuah blok flat dan dekat dengan sebuah masjid ketika para jamaah berkumpul untuk salat Jumat di pinggiran kota yang padat penduduk.

Ini adalah serangan terburuk di ibukota Lebanon sejak November 1983 ketika 61 orang tewas dalam serangan bom mobil bunuh diri di pelabuhan selatan Tyre, seperti dikutip dari laman BBC, Selasa (8/3/2022).

Bom itu meledak di jalan dan menghancurkan dua blok apartemen berlantai tujuh, sebuah masjid, dan sebuah bioskop. Banyak dari korban tewas adalah orang yang lewat.

Ledakan itu membawa orang-orang bersenjata berlarian ke jalan-jalan sambil menembakkan senjata ke udara untuk membersihkan jalanan dari ambulans yang berupaya menyelamatkan korban.

Stasiun radio menyiarkan seruan untuk donor darah ketika petugas pemadam kebakaran dan pekerja pertahanan sipil mencoba mengeluarkan jenazah dari bawah puing-puing bangunan.

Armada ambulans memadati pintu masuk rumah sakit utama Beirut barat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Targetkan Tokoh Penting

Bom juga dilaporkan meledak di dekat rumah seorang ulama fundamentalis Muslim Syiah, Sheikh Muhammad Husain Fadlallah dan diperkirakan dia menjadi sasaran, meskipun dia tidak terluka dalam serangan itu.

Sheikh Fadlallah kemudian menuduh Israel dan "sekutu internalnya" berada di balik ledakan itu dan memberi peringatan kepada "semua orang yang bermain api" bahwa tangan mereka akan "dibakar oleh api".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.