Sukses

28 Februari 2001: Kecelakaan Kereta Cepat di Inggris, 10 Orang Tewas dan 70 Terluka

Total 10 orang tewas dan lebih dari 70 lainnya terluka setelah tabrakan kereta api berkecepatan tinggi yang disebabkan oleh mobil yang telah keluar dari jalan tol.

Liputan6.com, North Yorkshire - Total 10 orang tewas dan lebih dari 70 lainnya terluka setelah tabrakan kereta api berkecepatan tinggi yang disebabkan oleh mobil yang telah keluar dari jalan tol.

Gerbong dan puing-puing lainnya dilemparkan ratusan meter ketika kereta penumpang Newcastle ke London menabrak mesin barang di East Coast Main Line di North Yorkshire, demikian seperti dikutip dari BBC On This Day, Senin (28/2/2022).

Bencana itu terjadi pada pukul 06.12 GMT di Great Heck, dekat Selby, ketika Land Rover, menarik trailer dengan mobil di dalamnya, membenal M62 ke jalur kereta api.

Pengemudi kendaraan berhasil melarikan diri dan menelepon layanan darurat di ponselnya.

Penyelidik mencoba untuk menetapkan apa yang terjadi untuk membuat Land Rover keluar dari jalan - apakah pengemudi kehilangan kendali atau tertidur di belakang kemudi.

Ini adalah kecelakaan fatal keempat di kereta api dalam tiga setengah tahun, setelah kecelakaan di Hatfield pada Oktober 2000, Paddington pada Oktober 1999 dan Southall pada September 1997.

Lima pasien dengan cedera tulang belakang dan panggul yang serius dibawa ke rumah sakit di Leeds.

Salju, hujan es dan kondisi cuaca dingin yang membeku memperlambat upaya penyelamatan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dalam Konteks

Sepuluh orang akhirnya dikonfirmasi tewas setelah kecelakaan itu.

Gary Hart dihukum pada Desember 2001 karena tertidur di belakang kemudi dan sepuluh tuduhan menyebabkan kematian dengan mengemudi berbahaya. Dia membantah semua tuduhan itu.

Dia dijatuhi hukuman lima tahun penjara tetapi dibebaskan setelah menjalani setengah hukumannya pada Oktober 2004. Dia juga dilarang mengemudi selama lima tahun.

Pengadilan diberitahu bagaimana Hart tertidur di belakang kemudi setelah menghabiskan sebagian besar malam sebelum kecelakaan di telepon kepada seorang wanita yang baru saja melakukan kontak dengannya melalui internet.

Dia dijadwalkan bertemu dengannya secara langsung untuk pertama kalinya pada hari kecelakaan itu.

Setelah kecelakaan itu, jembatan jalan yang melintasi Jalur Utama Pantai Timur diberi hambatan bergaya jalan tol yang ditingkatkan.

Tetapi perusahaan asuransi Hart kehilangan tindakan Pengadilan Tinggi untuk memulihkan beberapa kompensasi yang telah dibayarkan atas namanya. Hakim menolak argumen bahwa penghalang di jembatan itu tidak cukup lama untuk mencegah kecelakaan serupa.

Pengadilan menemukan Highways Agency tidak lalai dan bahwa Hart adalah penyebab utama kecelakaan itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini