Sukses

Rusia Serang Ukraina, Donald Trump: Joe Biden Mungkin Lagi Tidur

Mantan Presiden AS Donald Trump angkat bicara soal Ukraina-Rusia.

Liputan6.com, Washington, DC - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ikut angkat bicara soal konflik antara Rusia dan Ukraina. Ia menyalahkan Presiden AS Joe Biden serta kesalahan di Afghanistan. 

Trump menilai bahwa kekacauan di Afghanistan pada Agustus 2022 menginspirasi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina. 

"Ia telah melihat kelemahan. Ini benar-benar dimulai dari kelemahan di Afghanistan," ujar Donald Trump kepada Fox News, dikutip Jumat (24/2/2022).

"Saya benar-benar percaya saat itu ia (Putin) berpikir bahwa ia bisa melakukan ini (menyerang Ukraina)," lanjutnya.

Presiden AS Joe Biden berkata sedang memonitor kondisi serangan melalui Gedung Putih, akan tetapi Trump tidak percaya. 

"Saya tidak berpikir ia memonitor saat ini, ia mungkin sedang tidur," ucap Donald Trump.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Terjadi di Pemerintahan Trump

Lebih lanjut, Trump menyorot bahwa serangan ini tidak terjadi di masa pemerintahannya. Ia menyebut dirinya punya hubungan baik dengan Presiden Putin, namun berani memberikan sanksi kepada proyek pipa gas Nord Stream 2 milik Rusia-Jerman.

"Hal ini (konflik Rusia-Ukraina) tidak terjadi dalam pemerintahan saya," ujar Trump.

Ia menyebut konflik yang tejradi "hal yang sangat menyedihkan untuk dunia" serta khawatir ada nyawa yang "terbunuh dengan sia-sia."

Trump kemudian kembali mengkritik Biden. 

"Sekarang ia (Putin) telah melihat kelemahan dan inkompetensi dan kebodohan dari pemerintahan ini, dan sebagai orang Amerika saya marah karena ini," ujar Trump sambil masih menuduh bahwa pemilu AS 2020 ada kecurangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.