Sukses

Rusia Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, Korsel Minta Kedaulatan Ukraina Tak Diganggu

Pemerintah Korea Selatan mendukung integritas wilayah dan kedaulatan Ukraina.

Liputan6.com, Seoul - Pemerintah Korea Selatan memberikan dukungan kepada Ukraina setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kedaulatan dua wilayah separatis, yakni Donetsk dan Luhansk. Keputusan itu telah dikritik oleh NATO dan Amerika Serikat.

Presiden Korsel Moon Jae-in, meminta agar integritas wilayah Ukraina supaya bisa dihormati. 

"Kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina harus dihormati," ujar Presiden Moon, dilaporkan Yonhap, Selasa (22/2/2022).

"Negara-negara di seluruh dunia harus kompak dan bekerja untuk mencapai resolusi yang cepat dan damai pada situasi di Ukraina. Korea Selatan akan berpartisipasi dalam usaha-usaha tersebut sebagai anggota komunitas internasional," ungkap Presiden Moon Jae-in.

Menurut pandangan Presiden Moon, konflik Ukraina memang tidak secara langsung berdampak dengan negaranya, akan tetapi sanksi yang diberikan ke Rusia bisa berdampak ke Korsel, seperti masalah supply chain.

"Hubungan ekonomi kita dengan Ukraina tidak besar, tetapi sebagaimana situasinya berlanjut pada periode waktu yang lama dan Amerika Serikat dan Barat memberikan sanksi-sanksi kuat ke Rusia, dampak kepada ekonomi kita juga besar," ujar Presiden Moon.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

NATO Minta Rusia Tarik Pasukan

Sebelumnya dilaporkan, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menyampaikan kecaman kepada Rusia yang mengakui kedaulatan wilayah separatis Ukraina. Tindakan Rusia juga dianggap mempersiapkan invasi.

Dua daerah separatis itu adalah Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk yang berada di sisi timur Ukraina. Stoltenberg berkata pengakuan kedaulatan itu melanggara Kesepakatan Minsk yang disetujui pada 2014 dan 2015 mengenai Ukraina.

"Pada 2015, Dewan Keamanan PBB, yang termasuk Rusia, menegaskan kehormatan kepada kedaulatan, independensi, dan integritas wilayah Ukraina. Donetsk dan Luhansk adalah bagian dari Ukraina," ujar Jens Stoltenberg melalui situs resmi NATO.

Mantan perdana menteri Norwegia itu juga menyorot tindakan Rusia yang terus memberikan bantuan finansial dan militer kepada para separatis. Pihak NATO lantas menyerukan agar Rusia segera menarik mundur pasukan.

"Sekutu mendorong Rusia dengan istilah-istilah paling tegas untuk memilih jalan diplomasi, dan segera membatalkan persiapan militernya yang masih di dan sekitar Ukraina, dan menarik mundur pasukannya dari Ukraina berdasarkan tanggung jawab dan komitmen interasionalnya," ujar Sekjen NATO.

3 dari 3 halaman

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.