Sukses

22 Februari 1995: Rahasia Satelit Corona Terkuak ke Publik

Presiden AS Bill Clinton memerintakan agar rahasia satelit Corona dibuka ke publik.

Liputan6.com, Washington, DC - Ketika era Perang Dingin, Amerika Serikat memiliki sistem mata-mata bernama Corona. Tujuan Corona adalah untuk mengambil foto dari negara-negara saingan AS, seperti Uni Soviet. CIA terlibat dalam proyek ini.

Menurut situs Global Security, proyek satelit Corona ini disetujui oleh Presiden Dwight Eisenhower yang dulunya merupakan panglima di Perang Dunia II. Program ini dimulai sejak 1958 tahun dan berhasil memantau rahasia-rahasia Uni Soviet.

Salah satu yang terkuak adalah bantuan nuklir Soviet kepada China, hingga kehadiran misil-misil milik Uni Soviet di Mesir untuk melindungi Terusan Suez.

Proyek ini akhirnya berakhir pada tahun 1972. Sekitar 23 tahun kemudian, Presiden Bill Clinton memutuskan untuk mengungkap proyek ini ke publik, serta merilis foto-foto dari sistem satelit Corona, serta satelit Argon dan Lanyard.

"Penggambaran yang diambil oleh sistem pemantauan intelijen nasional yang dikenal dengan misi Corona, Argon, Lanyard akan dalam tempo 18 bulan dari perintah ini untuk dideklasifikasi dan ditransfer ke Administrasi Arsip dan Pencatatan Nasional dengan salinan dikirim kepada Survei Geologi Amerika Serikat dari Kementerian Dalam Negeri sesuai dengan persetujuan Direktur Intelijen Pusat dan Pengarsip Amerika Serikat. Setelah ditransfer, penggambaran itu akan dianggap terdeklasifikasi dan akan tersedia untuk publik," demikian bunyi Perintah Eksekutif dari Presiden Bill Clinton.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kepetingan Nasional

Menurut situs Global Security, Corona dibuat oleh Lockheed Space Systems yang berada di bawah CIA dan Angkatan Udara AS. 

Totalnya, ada 145 penerbangan yang dilakukan proyek tersebut dan memberikan intelijen kepada AS.

Komunitas intelijen menggunakan nama KH-1, KH-2, KH-3, KH-4, KH-4A, dan KH-4B untuk sistem Corona. Sementar,a sistem Argon dipanggil KH-5, dan sistem Lanyard yakni KH-6.

Presiden Clinton juga meminta agar ada konsultasi dengan CIA untuk merilis penggambaran (imagery) lain yang diambil oleh proyek-proyek lain. Dalam Perintah Eksekutifnya, semua rilis harus sesuai kepentingan nasional dan luar negeri. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.