Sukses

19 Februari 2003: Tak Ada yang Selamat di Kecelakaan Pesawat Militer Iran, 302 Penumpang Tewas

Sebuah pesawat militer yang membawa 284 anggota Iran's Islamic Revolutionary Guard atau Garda Revolusi Islam Iran dan 18 awak jatuh Rabu 19 Februari 2003 malam di Iran tenggara

Liputan6.com, Teheran - Tragedi kelam melanda Iran hari ini atau tepatnya 19 Februari 2003. Kecelakaan pesawat alasannya.

Sebuah pesawat militer yang membawa 284 anggota Iran's Islamic Revolutionary Guard atau Garda Revolusi Islam Iran dan 18 awak jatuh Rabu 19 Februari 2003 malam di Iran tenggara, kata para pejabat.

Mengutip CNN kala itu, semua yang ada di dalamnya, 302 orang dipastikan tewas.

"Kecelakaan itu terjadi di daerah pegunungan dalam cuaca buruk, sekitar 20 mil dari Bandara Kerman."

"Tim penyelamat di lokasi kecelakaan mengkonfirmasi kematian," Islamic Republic News Agency mengatakan kepada The Associated Press.

Pesawat Ilyushin buatan Rusia itu telah berangkat dari Zahedan, dekat perbatasan dengan Pakistan, untuk penerbangan selama 45 menit.

Tidak diketahui secara pasti apa yang dilakukan Pengawal Revolusi Islam di daerah itu, yang dikenal dengan perbatasannya yang sulit dan bermasalah dengan bandar narkoba.

Haqiqi mengatakan kru pencari telah dikirim ke wilayah tersebut, di mana penduduk desa setempat melaporkan mendengar ledakan keras pada saat yang sama ketika pesawat menghilang dari radar, pada pukul 17:45 (9:15 pagi EST).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diduga Akibat Cuaca Buruk

Seorang gubernur provinsi mengatakan kata-kata terakhir pilot ke menara Kerman adalah, "Saya mencoba mendekati bandara, mungkin kondisi cuaca akan lebih baik."

Angin kencang dilaporkan terjadi di wilayah tersebut pada saat pesawat menghilang dari radar.

Mahmoud Ahmadi, seorang jurnalis Iran, mengatakan kepada CNN bahwa Kabinet Iran telah mengeluarkan pesan belasungkawa.

Desember tahun sebelumnya, Antonov 140 buatan Rusia jatuh di Iran tengah, menewaskan semua 46 penumpang. Pesawat itu jatuh di daerah pegunungan saat bersiap mendarat di Ishfahan, sekitar 200 mil (320 kilometer) selatan Teheran. Sebagian besar penumpang adalah ahli penerbangan di Iran untuk menguji pesawat baru.

Pada 12 Februari 2002, sebuah jet penumpang Tupolev Tu-154 buatan Rusia, yang dimiliki oleh anak perusahaan Iran Air Iran Air Tours, jatuh setelah lepas landas dari Teheran dalam perjalanan ke Khorramabad. Semua 199 penumpang tewas.

3 dari 3 halaman

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.