Sukses

Sekjen PBB Antonio Guterres Minta Diplomasi Bekerja Atasi Krisis Ukraina

Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan diplomasi untuk meredakan ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Ukraina.

Liputan6.com, New York - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan diplomasi untuk meredakan ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Ukraina. Guterres mengaku sangat khawatir tentang ketegangan saat ini dan meningkatnya spekulasi tentang potensi konflik militer.

"Harga penderitaan manusia, kehancuran dan kerusakan pada keamanan Eropa dan global terlalu tinggi untuk dipikirkan. Kami sama sekali tidak dapat menerima bahkan kemungkinan konfrontasi yang membawa bencana seperti itu," katanya, demikian dikutip dari Xinhua, Selasa (15/2/2022).

"Tidak ada alternatif selain diplomasi. Semua masalah, termasuk yang paling sulit, dapat dan harus ditangani dan diselesaikan melalui kerangka diplomatik. Saya yakin prinsip ini akan berlaku," kata Guterres.

Sebelumnya pada Senin, sekretaris jenderal mengadakan pertemuan virtual dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Dia juga berbicara secara terpisah dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.

Antonio Guterres mengatakan, dia akan tetap sepenuhnya terlibat dalam beberapa jam dan hari yang akan datang.

Dia mengatakan, sebagai sekretaris jenderal, adalah tugasnya untuk meminta penghormatan penuh terhadap Piagam PBB, pilar fundamental hukum internasional.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Redakan Ketegangan

Dia mengutip bagian dari Pasal 2 Piagam PBB: "Semua Anggota harus menyelesaikan perselisihan internasional mereka dengan cara damai sedemikian rupa sehingga perdamaian dan keamanan internasional, dan keadilan, tidak terancam. Semua Anggota harus menahan diri dalam hubungan internasional mereka dari ancaman atau penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik negara mana pun, atau dengan cara lain apa pun yang tidak sesuai dengan Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa."

Saatnya sekarang untuk meredakan ketegangan dan mengurangi tindakan di lapangan. Tidak ada tempat untuk retorika yang membara.

Pernyataan publik harus bertujuan untuk mengurangi ketegangan, bukan mengobarkannya, katanya.

Guterres menyambut kesibukan kontak dan keterlibatan diplomatik baru-baru ini, termasuk antara kepala negara, tetapi mengatakan lebih banyak yang harus dilakukan.

3 dari 3 halaman

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.