Sukses

11 Februari 1975: Margaret Thatcher Jadi Wanita Pertama Pimpin Partai Konservatif Inggris

Thatcher (50) memaksa Ted Heath untuk mengundurkan diri sebagai pemimpin ketika dia mengalahkannya di putaran pertama persaingan kepemimpinan dengan 130 suara berbanding 119 suara.

Liputan6.com, London - Partai Konservatif Inggris telah memilih Margaret Thatcher sebagai pemimpin barunya. Ia menjadi wanita pertama yang memimpin partai politik Inggris setelah menang telak atas empat kandidat lainnya, semuanya pria.

Margaret Thatcher sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Negara untuk Sains dan Pendidikan di Pemerintahan Ted Heath, demikian dikutip dari laman BBC, Jumat (11/2/2022).

Thatcher (50) memaksa Ted Heath untuk mengundurkan diri sebagai pemimpin ketika dia mengalahkannya di putaran pertama persaingan kepemimpinan dengan 130 suara berbanding 119 suara.

Keyakinan Partai Konservatif terhadap Heath -- perdana menteri dari 1970 hingga 1974 -- diguncang oleh kegagalannya memenangkan pemilihan umum pada Februari dan Oktober tahun lalu.

Ketua Komite Backbench 1922 -- yang 276 anggotanya sebagian besar bertanggung jawab untuk memutuskan pemimpin partai -- Edward du Cann, mengatakan kepada BBC Television: "Kami memiliki pemimpin baru dan agak menarik. Nyonya Thatcher akan membuat Partai Tory berbeda."

Pada konferensi pers di House of Commons pemimpin baru berterima kasih kepada tim kampanyenya dan berharap untuk mempertahankan Ted Heath dan anggota lain dari Kabinet Bayangan saat ini, meskipun mungkin tidak dalam pekerjaan yang sama.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Unggul Atas Sejumlah Lawan

Thatcher ibu dari anak kembar yang menikah dengan Denis, seorang eksekutif minyak, tampil singkat di sebuah pesta di Pimlico sebelum makan malam kerja dengan Kepala Konservatif Whip Humphrey Atkins di Westminster.

Mantan Menteri Irlandia Utara Willie Whitelaw adalah penantang terdekatnya, tetapi masih hanya memperoleh 79 suara dibandingkan dengan 146 yang dia jajaki dalam pemungutan suara kedua.

Kandidat lainnya adalah Sir Geoffrey Howe, QC, dan Mr Prior yang masing-masing menerima 19 suara dan John Peyton di urutan terakhir dengan hanya 11 suara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.