Sukses

Protes Tolak Aturan COVID-19 di Kanada Meluas, Polisi Turun Tangan

Warga Kanada melakukan aksi protes terhadap aturan COVID-19.

Liputan6.com, Ottawa - Para pengunjuk rasa kembali membanjiri ibu kota Kanada pada Sabtu pagi (5 Februari) untuk bergabung dengan konvoi pengemudi truk yang pendudukannya di Ottawa untuk mengecam mandat vaksin COVID-19 sekarang berada di minggu kedua.

Warga Kanada berkerumun di sekitar api unggun yang dibangun dalam cuaca dingin di luar Parlemen, sambil mengibarkan bendera Kanada dan plakat anti-pemerintah. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (6/2/2022).

Polisi, yang mengerahkan kekuatan dan mendirikan penghalang semalaman untuk membatasi akses kendaraan ke pusat kota, mengatakan mereka meperkirakan hingga 2.000 pengunjuk rasa - serta 1.000 pemrotes - untuk bergabung dengan ratusan pengemudi truk yang sudah menyumbat jalan-jalan Ottawa.

Namun, penyelenggara yang membawa kampanye "Konvoi Kebebasan" mengatakan kepada AFP bahwa mereka memperkirakan jumlah demonstran akan membengkak hingga puluhan ribu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terjadi di Sejumlah Kota

Protes serupa direncanakan di Toronto, Quebec City dan Winnipeg.

Suasana pada Sabtu dini hari tampak lebih meriah dari seminggu sebelumnya, ketika beberapa pengunjuk rasa mengibarkan bendera Konfederasi dan simbol Nazi - yang dikutuk oleh pejabat pemerintah - dan bentrok dengan penduduk setempat.

Polisi telah berjanji untuk mengakhiri protes tersebut sesegera mungkin.

3 dari 4 halaman

Tolak Mandat Vaksin

Salah satu demonstran, Kimberly Ball dan suaminya telah berkendara lima jam dari kota kecil di barat Toronto untuk bergabung dalam demonstrasi.

"Ini bukan tentang apakah Anda mendapatkan vaksin atau tidak," dia bersikeras. "Ini tentang kebebasan kita."

Sambil menahan air mata, dia menambahkan: "Ini sangat, sangat sulit. Beberapa orang yang kami kenal, teman-teman, juga kehilangan pekerjaan karena mandat ini."

Jumlah pengunjuk rasa di Ottawa telah mencapai puncaknya pada beberapa ribu Sabtu lalu, menurut para pejabat, sebelum berkurang menjadi beberapa ratus pada pertengahan minggu.

Akhir pekan ini polisi Ottawa bekerja untuk menahan protes ke kantor parlemen, setelah keluhan meluas tentang sejumlah keluhan yang disebabkan oleh kericuhan akibat aksi protes.

4 dari 4 halaman

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.