Sukses

Penyedia Telekomunikasi China Unicom Diblok AS Atas Tuduhan Spionase

China Unicom telah menjadi raksasa telekomunikasi China terbaru yang dilarang dari AS karena masalah keamanan nasional dan spionase yang "signifikan".

Liputan6.com, D.C - China Unicom telah menjadi raksasa telekomunikasi China terbaru yang dilarang dari Amerika Serikat karena masalah keamanan nasional dan spionase yang "signifikan".

Komisi Komunikasi Federal (FCC) mengatakan telah memilih dengan suara bulat untuk mencabut otorisasi bagi perusahaan itu untuk beroperasi di AS, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (29/1/2022).

Perusahaan harus berhenti menyediakan layanan telekomunikasi di Amerika dalam waktu 60 hari.

Pengumuman itu muncul setelah izin perusahaan China lainnya Telecom, yang juga memiliki lisensi untuk beroperasi di AS, dicabut pada bulan Oktober 2022.

Ketua FCC Jessica Rosenworcel mengatakan: "Ada banyak bukti – dan dengan itu, kekhawatiran yang berkembang – bahwa operator milik negara China menimbulkan ancaman nyata bagi keamanan jaringan telekomunikasi kami."

China Unicom mengatakan kepada BBC bahwa unit Amerika-nya "memiliki catatan yang baik untuk mematuhi undang-undang dan peraturan AS yang relevan dan menyediakan layanan dan solusi telekomunikasi sebagai mitra pelanggan yang dapat diandalkan dalam dua dekade terakhir".

"China Unicom (Hong Kong) Limited akan mengikuti perkembangan situasi," tambahnya.

Kedutaan Besar China di Washington belum menanggapi hal tersebut, BBC melaporkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perusahaan Telekomunikasi China Jadi Sasaran AS

Perusahaan teknologi dan telekomunikasi China telah menjadi sasaran dalam beberapa tahun terakhir oleh otoritas AS atas masalah keamanan nasional.

Pada bulan November, Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang yang menghentikan perusahaan yang dinilai sebagai ancaman keamanan dari menerima lisensi peralatan telekomunikasi baru.

Di bawah Undang-Undang itu, FCC seharusnya tidak lagi meninjau aplikasi dari perusahaan yang dianggap sebagai ancaman.

Ini berarti peralatan dari Huawei, ZTE dan tiga perusahaan China lainnya tidak dapat digunakan di jaringan telekomunikasi AS.

Juga pada bulan November, pemerintah AS menambahkan selusin perusahaan China lagi ke daftar perdagangan terbatasnya, dengan alasan keamanan nasional dan masalah kebijakan luar negeri.

Washington mengatakan bahwa beberapa perusahaan membantu mengembangkan program komputasi kuantum militer China.

Pada bulan Oktober, Washington mencabut lisensi AS dari China Telecom, juga dengan alasan masalah keamanan nasional.

Para pejabat AS mengatakan kontrol pemerintah China terhadap perusahaan memberinya kesempatan "untuk mengakses, menyimpan, mengganggu, dan / atau mengganggu komunikasi AS".

Ini pada gilirannya dapat memungkinkannya "untuk terlibat dalam spionase dan kegiatan berbahaya lainnya terhadap AS", kata mereka.

Pada 2019, raksasa telekomunikasi milik negara China China Mobile juga dicabut lisensi AS-nya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.