Sukses

Jet Tempur Amerika Serikat Jatuh Saat Latihan di Laut China Selatan

Tujuh pelaut personel Angkatan Laut Amerika Serikat terluka akibat insiden itu.

Liputan6.com, Washington D.C - Jet tempur F35C Lightning II milik Angkatan Laut AS, yang sedang melakukan latihan di Laut China Selatan, jatuh ketika mencoba mendarat di dek kapal induk Amerika. Insiden itu menyebabkan 7 tentara terluka.

Menurut pernyataan Angkatan Laut Amerika Serikat, Selasa (25/1/2022), pilot jet itu berhasil menyelamatkan diri dengan melontarkan tubuhnya dari pesawatnya ketika berusaha mendarat di dek Kapal Induk USS Carl Vinson.

Masih menurut pernyataan itu, pilot tersebut berhasil ditemukan oleh sebuah helikopter militer dan ia kini dalam kondisi stabil, demikian dikutip dari VOA Indonesia.

Tujuh pelaut personel Angkatan Laut terluka akibat insiden jatuhnya jet tempur yang terjadi Senin itu, dengan tiga di antara mereka perlu dievakuasi untuk perawatan medis di Manila, Filipina. Tiga orang yang dikirim ke Manila dilaporkan dalam kondisi stabil pada Selasa pagi, kata Angkatan Laut AS.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

14.000 Tentara Latihan di LCS

Seorang juru bicara Armada Pasifik AS mengatakan ia tidak memiliki rincian lebih lanjut tentang apa yang menyebabkan kecelakaan itu, yang saat ini masih dalam penyelidikan, atau apakah pesawat bernilai jutaan dolar itu dapat ditemukan.

Dua kelompok tempur kapal induk Amerika dengan lebih dari 14.000 tentara Angkatan Laut dan Marinir sedang melakukan latihan di Laut China Selatan, yang menurut militer adalah untuk mendemonstrasikan kemampuan Pasukan Gabungan Komando Indo-Pasifik AS.

Karena China telah meningkatkan klaim teritorialnya di Laut China Selatan dan tekanannya terhadap Taiwan, AS dan sekutu-sekutunya telah meningkatkan latihan di kawasan itu, yang mereka sebut operasi kebebasan navigasi sesuai dengan hukum internasional.

3 dari 3 halaman

Infografis Klaim Sepihak China di Laut Natuna

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.