Sukses

Petani di Tepi Barat Palestina Jadi Korban Pendudukan Israel

Tindakan para tentara Israel ini termasuk memasang tanda di jalan-jalan yang melarang petani mencapai tanah mereka.

Liputan6.com, Tepi Barat - Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtaye pada Senin (25/1) memberikan peringatan kepada Israel atas meningkatnya pemukim ilegal di kawasan Tepi Barat.

Selama pertemuan kabinet mingguan yang diadakan di distrik Tubas dekat Lembah Yordan di Tepi Barat timur, perdana menteri mengatakan kepada anggota kabinet bahwa pemerintah Palestina mengutuk penyitaan pertanian Palestina oleh ratusan pemukim Israel di Tepi Barat utara.

Dikutip dari laman Xinhua, Selasa (25/1/2022) tindakan para tentara Israel ini termasuk memasang tanda di jalan-jalan yang melarang petani mencapai tanah mereka.

"Daerah Tubas dan Lembah Yordan menyaksikan penghancuran Tepi Barat secara bertahap," kata pihak Palestina.

"Israel terus menghancurkan tanah Palestina, membajaknya dengan tank dan kendaraan militer berat, dan menghancurkan semua elemen ketabahan Palestina," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dalih Pelatihan Militer

Ishtaye menambahkan bahwa pihak berwenang Israel "mengusir orang-orang Palestina dari tempat tinggal mereka dengan dalih pelatihan militer dan mencegah mereka kembali ke rumah mereka."

Pembicaraan damai langsung antara Israel dan Palestina berhenti pada tahun 2014 menyusul perselisihan mendalam tentang pemukiman Israel dan pembentukan negara Palestina di perbatasan tahun 1967.

Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang diklaim oleh Palestina, dalam perang Timur Tengah 1967 dan telah menguasai wilayah ini sejak saat itu.

3 dari 3 halaman

Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.