Sukses

Polisi Hong Kong Hentikan Masyarakat yang Tolak Pemusnahan Hamster Akibat COVID-19

Pihak berwajib juga berupaya mencegah masyarakat yang ingin menitipkan hamster mereka ke orang lain agar terhindar dari proses pemusnahan.

Liputan6.com, Hong Kong - Polisi Hong Kong mencoba menghentikan orang-orang yang tak ingin hamster dimusnahkan dalam upaya melawan COVID-19.

Pihak berwajib juga berupaya mencegah masyarakat yang ingin menitipkan hamster mereka ke orang lain agar terhindar dari proses pemusnahan.

Pada Selasa (18/1) para pejabat Hong Kong memerintahkan pembunuhan sekitar 2.000 hamster dari puluhan toko hewan setelah melacak hewan ini menularkan wabah virus corona ke seorang pekerja di sebuah toko.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (21/1/2022) di mana 11 hamster kemudian dinyatakan positif COVID-19.

Ribuan orang telah menawarkan untuk mengadopsi hamster yang tidak diinginkan di tengah protes publik terhadap pemerintah dan penasihat pandeminya, yang oleh kantor pemimpin Hong Kong Carrie Lam disebut tidak rasional.

Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi (AFCD) mengatakan, segala upaya untuk mencoba menyelamatkan hamster akan ditangani, bahkan jika itu berarti memanggil hukum.

"Jika orang yang bersangkutan melanjutkan tindakan tersebut, atau gagal mengembalikan hamster yang dibawa pergi, AFCD akan menindaklanjuti dan menyerahkannya kepada polisi untuk ditangani," kata departemen tersebut, yang juga menyarankan masyarakat untuk tidak mencium hewan peliharaan tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

COVID-19 pada Hewan

Pemerintah mengatakan, hewan-hewan itu dikirim secara manusiawi dan meminta semua sektor masyarakat untuk bersatu memerangi penyebaran virus corona.

Di seluruh dunia, ada kasus COVID-19 pada berbagai hewan termasuk anjing dan kucing, meskipun para ilmuwan mengatakan tidak ada bukti bahwa hewan memainkan peran utama dalam penularan virus corona pada manusia.

Pemerintah Hong Kong mengatakan tidak bisa mengambil risiko.

Tidak seperti banyak kota lain, Hong Kong telah mempertahankan strategi "nol COVID-19" yang berfokus pada pemberantasan penyakit, dengan sekolah dan pusat kebugaran ditutup.

Restoran tutup pada pukul 6 sore dan perjalanan udara dengan banyak hub utama terputus. Hong Kong juga telah menguji kelinci dan chinchilla tetapi hanya hamster yang positif. Semuanya diimpor dari Belanda, menurut RTHK.

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Kriteria Kontak Erat Pasien Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.